"Sebelumnya apa selir terlihat berperilaku tidak seperti biasanya?" Tanya tabib Wu kepada dayang Yihua setelah ia selesai memeriksa kesehatan selir Qixuan. Diatas ranjang selir Qixuan terbaring dengan matanya yang dikelilingi lingkaran gelap dan terlihat sembab, tetapi yang paling memprihatinkan adalah kesedihan yang jauh dan tak dapat ditembus di dalam sepasang matanya.
"Akhir-akhir ini selir merasa cepat lelah. Ia juga meminta hamba untuk memasakkan daging kelinci. Padahal, biasanya selir Qixuan tidak menyukai daging kelinci." Ungkap dayang Hua kepada tabib istana.
"Itu yang aku maksud. Setelah ku periksa nadi di pergelangan tangannya, aku bisa merasakan adanya dua denyutan disana. Sesuai penuturanmu aku semakin yakin dengan dugaanku. Kini selir Qixuan sedang mengandung."
Berita mengenai kehamilan selir Qixuan cepat menyebar ke seluruh penghuni istana tak terkecuali oleh kaisar Xingguang Zao.
"Apa! Qixuan hamil? Aku tidak yakin jika benih yang berada di dalam kandungannya itu anakku. Dia telah berani memasukkan lelaki lain di kediamannya tanpa sepengetahuanku. Itu memperkuat keraguanku akan bayi yang ia kandung." Kaisar Xingguang Zao mengusapkan wajahnya dengan tangan, tampak frustasi. "Ini sebuah aib bagi istana. Hal ini tidak bisa dibiarkan. Segera asingkan selir Qixuan ke perbatasan!" Perintah kaisar Xingguang Zao. Suaranya menjadi sedikit keras saat kemarahan memenuhi dirinya.
Tidak ada yang berani menentang keputusan sang kaisar. Permaisuri Wei Xia hanya bisa tertunduk menahan kesedihan. Ia sangat yakin jika selir Qixuan tidak selancang itu. Sedangkan di samping barisan para selir tampak selir Li Mei tersenyum samar. Ia merasa senang atas keberhasilannya dalam menyingkirkan selir kesayangan sang kaisar.
***
Putri Xiu Min tampak kesal saat memasuki kediamannya. Ia mengepalkan kedua tangannya dengan bibirnya yang tampak mengerucut. Diruang depan, selir Qixuan beserta dayang Hua sedang khidmat menikmati teh chamomile. "Xiu Min, kelihatannya kau tampak kesal, ada apa?" Tanya selir Qixuan begitu menyadari kemurungan putrinya.
"Aku sangat kesal dengan Yongzeng dan adiknya bu." Keluh putri Xiu Min. Ia mengambil duduk di samping ibunya. Dihadapannya dayang Hua menuangkan teh kedalam cawan sebelum akhirnya memberikannya kepadanya.
"Apa yang terjadi hingga kau kesal dengan mereka?" Tanya selir Qixuan penuh perhatian.
"Tadi Yongzeng hendak menciumku, tapi aku berhasil memukulnya. Aku juga mengotori baju adiknya dengan lumpur karena ia menuduhku telah menggoda kakaknya." Ungkap putri Xiu Min menahan perasaan malu yang menderanya.
"Mereka selancang itu kepadamu?" Selir Qixuan tercekat. Kejadian seperti itu tidak seharusnya menimpa putrinya. Untuk beberapa saat ia memaksakan diri untuk berpikir, ia yakin jika ilmu bela diri akan melindungi putrinya dari tangan-tangan kotor para lelaki.
"Iya bu, apa ibu masih ingat dengan lelaki yang berkelahi denganku sewaktu di pasar?" Tanya putri Xiu Min, mengalihkan perhatian ibunya.
"Iya, aku masih ingat." Kata selir Qixuan dengan ketenangan mengagumkan.
"Tadi dia membantuku saat menghajar Yongzeng. Namanya Zhang Yiuhuan." Ucap putri Xiu Min dengan binar di kedua matanya.
Selir Qixuan mengangguk dengan khidmat seakan-akan dia sedang memberikan perhatian penuh pada cerita putrinya. "Kau berkenalan dengannya?"
"Iya, Oh ada satu lagi yang belum aku ceritakan."
"Apakah itu?"
"Tadi, aku juga menendang bagian intim Yongzeng. Aku masih ingat dengan wajahnya yang meringis menahan kesakitan. Dia tampak seperti orang bodoh." Putri Xiu Min bicara cukup nyaring sehingga seluruh penghuni yang berada di dalam kediaman bisa mendengarnya. Ia terbahak sambil memegangi perutnya. Kedua kelopak matanya terpejam ketika ia tertawa. Hal tersebut memicu senyum simpul Selir Qixuan juga dayang Hua.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLOODY MISSION
FantasyKerajaan Tao merupakan penguasa inkarnate, di mana kaisar Huan Hong sebagai kaisarnya. Dalam inkarnate tersebut terdapat lima kerajaan, yang mana keempat kerajaan lainnya tunduk di bawah kekuasaan kaisar Huan Hong. Empat kerajaan tersebut terdiri da...