Chapter 11

1.4K 126 18
                                    

Ketiga peserta penghalau telah mengambil tempat strategis menurut perhitungannya masing-masing. Putri Xiu Min memilih untuk mengambil posisi memanah dari arah tenggara, kaisar Chen Guang di barat daya, sedangkan kaisar Huang Yan memilih posisi tepat dari arah barat. Ketiganya sudah dalam posisi siaga menanti luncuran anak panah yang akan di lesatkan kaisar Baozhai dari arah selatan. Sangat berbeda keadaannya di sebelah utara, tepat di bawah pohon ginkgo yang menjulang tinggi telah terikat tubuh harem yang dijadikan titik sasaran. Gadis tersebut terlihat pasrah menundukkan kepalanya dengan mulutnya yang tampak komat-kamit merapalkan doa terakhirnya kepada sang pemberi hidup.  Air matanya tampak mengering, menyisakan kekacauan di wajahnya karena polesan riasan di wajahnya yang telah meluntur.
"Aku sangat menyukai kedua gundukan di dadamu itu gundik, akan sangat memuaskan jika aku berhasil melesatkan anak panahku ke salah satunya." Ucap kaisar Baozhai seraya menarik busur panahnya, tatapannya begitu tajam menghunus pada gundukan mengkal di dada haremnya. Mendengar penuturan kaisar Baozhai kedua telinga putri Xiu Min kian memerah, batinnya bergejolak menahan amarah.
Putri Xiu Min mengeratkan tarikan busur panah yang berada di kedua tangannya, penglihatannya terfokus pada kaisar Baozhai yang siap meluncurkan anak panahnya. Apa yang di nanti-nantikan telah tiba, dengan sigap kaisar Baozhai melesatkan anak panahnya ke arah haremnya. Mengetahui hal tersebut ketiga penghalau mengeluarkan keahliannya, mereka bersama-sama melesatkan anak panahnya berusaha untuk menghalau anak panah beracun kaisar Baozhai yang tengah meluncur ke arah sasaran.
"Traakk!"
Terdengar suara anak panah yang saling bertabrakan, beberapa penonton menggumamkan ucapan syukur saat mengetahui lesatan anak panah kaisar Baozhai berhasil di lumpuhkan oleh anak panah yang dibidikkan oleh kaisar Chen Guang.
"Setidaknya nyawamu masih terselamatkan." Batin putri Xiu Min menghela napas lega. Dirinya kalah cepat menghalau anak panah kaisar Baozhai. Anak panah yang ia bidikkan mendarat keras di atas pasir bersebelahan dengan anak panah yang dibidikkan oleh kaisar Huang Yan.
"Kelihatannya kau sangat berambisi untuk menenangkan pertaruhan ini kaisar Chen Guang." Ungkap kaisar Baozhai sambil terkekeh.
"Tebakan yang tidak buruk kaisar Baozhai, aku ingin mengikat haremmu di atas pembaringanku malam nanti." Jawab kaisar Chen Guang memperlihatkan seringaiannya.
"Kelihatannya akan sangat menyenangkan kaisar Chen Guang." Ujar kaisar Baozhai sambil membidikkan anak panah keduanya ke arah sasaran. Gerakannya yang tiba-tiba membuat lawan mainnya lengah, rupanya dirinya sengaja membual untuk mengalihkan perhatian lawannya. Semua yang berada di sekitar area memanah dibuat panik, beberapa diantaranya menjerit tertahan kala mengetaui anak panah kaisar Baozhai hampir mengenai jantung sang harem. Saat itu jarak antara tubuh sang harem dengan anak panah hanya berkisar sekitar tiga jengkal. Kepanikan mereka mulai menguap ketika mereka mendapati anak panah kaisar Baozhai berhasil dihalau oleh anak panah putri  Xiu Min yang berasal dari arah tenggara.
"Bidikan yang cukup menarik putri Xiu Min." Ujar kaisar Baozhai seraya mengerling nakal ke arah putri Xiu Min. Kaisar Baozhai kembali menarik busur panahnya, bersiap untuk melesatkan anak panah terakhirnya ke arah sasaran. Tidak lama berselang di detik berikutnya anak panah tersebut melesat bebas menuju arah sasaran. Pada saat itu juga putri Xiu Min bersama dua penghalau lainnya menyusul melesatkan anak panahnya, berusaha menghalau anak panah tersebut. Sungguh beruntung, anak panah putri Xiu min berhasil menghempas anak panah kaisar Baozhai hingga mendarat di atas pasir. Namun, pada waktu itu juga sebuah anak panah lain tampak melayang ke arah harem yang terikat, semua orang tercekat, tak terkecuali putri Xiu Min. Sudah terlambat jika ia hendak meluncurkan anak panah berikutnya, harusnya saat ini ia memenangkan pertaruhan tersebut karena bidikan terakhirnya berhasil melumpuhkan anak panah yang dibidikkan kaisar Baozhai. Kaisar Chen Guang harus menerima kenyataan jika anak panahnya hanya mendarat di atas permukaan pasir. Lalu dari mana asalnya anak panah kedua berasal? Di mana juga anak panah yang dilesatkan kaisar Huang Yan mendarat? Apa kaisar Huang Yan melakukan kecurangan?
Pada saat-saat yang begitu mencekam, tidak diduga anak panah yang hampir menancap ke leher sang harem berubah haluan. Anak panah tersebut terhempas ke atas pasir bersama dengan sebuah anak panah lain berwarna keemasan yang berasal dari arah timur.
"Tidak ada yang bisa melakukan kecurangan dalam pertaruhan ini. Kau didiskualifikasi dari pertaruhan ini kaisar Huang Yan." Ucap penguasa inkarnate, kaisar Huan Hong sambil menunjuk ke arah kaisar Huang Yan.
"Ampuni hamba kaisar Huan Hong, hamba akan keluar dari pertaruhan ini." Ujar kaisar Huang Yan sambil menunduk. Ia  melangkah mundur, kemudian keluar dari area memanah. Sorot matanya tampak berkilat memancarkan rasa kekecewaan juga dendam.
"Kalian bisa mengulang pertaruhan ini sekali lagi sebagai acuan penentu siapa yang akan memenangkan pertaruhan ini." Ucap kaisar Huan Hong kepada para petaruh yang tersisa.
"Akan kami laksanakan kaisar Huan Hong." Seru para petaruh bersamaan. Mereka kemudian bersiap dengan busur panah masing-masing.
Putri Xiu Min menatap sekilas pada tubuh sang harem yang mulai bergetar. Warna kulitnya tampak memucat dengan kepalanya yang masih saja tertunduk. Bisa disimpulkan jika kini jiwanya mulai terguncang, menahan rasa takut.
"Angkat kepalamu gundik! Lihatlah  sekelilingmu. Kau masih bisa menikmati keindahan sekitar untuk yang terakhir kalinya, sebelum  anak panahku yang terakhir akan mendarat tepat di wajahmu." Ujar kaisar Baozhai memberikan perintah kepada haremnya.
Hening...
Tidak ada satupun tanggapan yang keluar dari mulut sang harem. Harem tersebut masih dalam posisi tertunduk enggan menuruti perintah dari kaisar Baozhai.
"Apa kedua telingamu sudah tuli! Berani-beraninya kau menentang perintahku!" Bentak kaisar Baozhai dengan geram.
"Mari segera kita selesaikan permainan ini kaisar Baozhai, tidak ada gunanya dirimu membual dengan gundikmu." Bujuk kaisar Chen Guang.
"Tengkorak kepalamu juga cukup menarik bagiku gundik!" Ucap kaisar Baozhai seraya melesatkan anak panah terakhirnya dengan berapi-api. Bersamaan dengan hal tersebut dua anak panah lain yang berasal dari arah yang berlawanan meluncur, menghempaskan anak panah kaisar Baozhai ke atas pasir, tiga anak panah yang mereka bidikkan sama-sama mendarat di atas pasir tergeletak tidak berjauhan.
"Bagaimana dengan hal ini yang mulia? Anak panah kaisar Chen Guang juga putri Xiu Min berhasil menghalau anak panah hamba secara bersamaan." Kata kaisar Baozhai kepada kaisar Huan Hong meminta pertimbangan.
"Tidak sulit untuk memutuskannya kaisar Baozhai. Sejauh ini kaisar Chen Guang berhasil menghalau anak panahmu sebanyak dua kali, sedangkan putri Xiu Min berhasil menghalau anak panahmu sebanyak tiga kali, maka putri Xiu Min lah yang berhak memenangkan pertaruhan ini." Ucap kaisar Huan Hong penuh wibawa. Mendengar keputusan kaisar Huan Hong kaisar Baozhai menghela napas kasar. Itu berarti jika dirinya gagal memaksa putri Xiu Min untuk menerima lamarannya.
"Terimakasih atas keputusan bijak yang mulia." Putri Xiu Min berucap dengan penuh hormat. Ia undur diri dari hadapan kaisar Huan Hong kemudian melangkahkan kakinya ke arah sang harem yang saat itu masih terikat di bawah pohon.
"Angkat kepalamu!" Bisik putri Xiu Min seraya melepaskan tali pengikat di tubuh sang harem. Perlahan, sang harem mengikuti perintahnya. Ia mengangkat kepalanya menatap sendu sosok cantik yang berdiri di hadapannya. Begitu tali pengikat di tubuhnya terlepas, harem tersebut menjatuhkan dirinya ke atas tanah. Ia berlutut, mengucapkan rasa terima kasih juga sumpah setianya untuk mengabdikan diri kepada tuan barunya.
"Cukup, berdirilah! ikutlah dengan dayang Yihua menuju kediamanku!" Perintah putri Xiu Min kepada sang harem. Mendengar perintah tuannya, harem tersebut segera berdiri menjalankan perintah putri Xiu  Min. Ia mengikuti langkah dayang Yihua yang akan membawa dirinya menuju kediaman dewi penolongnya.

"Kau sungguh hebat. Kau hampir saja membuat jantungku berhenti berdetak ketika dirimu menyetujui persyaratan yang diajukan kaisar Baozhai." Tutur pangeran Wang Shen penuh kagum. Ia menyejajarkan langkahnya disamping putri Xiu Min, menyusuri lorong panjang menuju istana utama.
"Dari awal sudah kukatakan jika diriku bisa memanah! Aku masih marah pada dirimu." Sungut putri Xiu Min masih kesal dengan perbuatan kakaknya yang beberapa waktu lalu terus melarangnya untuk memanah.
"Dasar adik bodoh!" Maki pangeran Wang Shen yang tiba-tiba saja terbahak. Sontak saja putri Xiu Min memutar kedua bola matanya "Apa kau bilang?”
"Tenanglah! Biar ku jelaskan. Aku sengaja melarangmu semata-mata hanya untuk menarik perhatian kaisar Huan Hong. Harusnya dirimu berterimakasih atas peranku, tanpa usahaku kaisar Huan Hong tidak akan pernah memberikan penawaran kepadamu untuk bergabung dengan dirinya."
"Jadi begitu..." Gumam putri Xiu Min sambil memainkan helaian rambutnya.
"Aku mencintaimu!" Ucap pangeran Wang Shen merengkuh tubuh putri Xiu Min ke dalam pelukannya secara tiba-tiba.
"Apa?"
"Aku sangat mencintaimu!"
"Apa kau sudah gila?" Tubuh putri Xiu Min seakan membatu saat itu juga. Matanya terus terpaku pada sosok pangeran Wang Shen yang bertingkah layaknya orang gila.
"Ya, aku tergila-gila karenamu." Putri Xiu Min semakin panik dibuatnya.  Ia benar-benar kalut, tidak tahu harus bagaimana menyikapi perubahan sikap kakak keduanya."Menjauhlah dariku!" Teriaknya diliputi rasa ketakutan.  Jika saat ini ia sedang berada di perbatasan bisa saja dirinya bertindak, menghajar pemuda yang bersikap kurang ajar kepada dirinya. Namun, di sini tidak mungkin pula putri Xiu Min melakukan hal tersebut. Akan menjadi sebuah masalah apabila ayahandanya mengetahui dirinya menghajar habis kakak keduanya.
"Tidak akan. Sudah ku katakan jika aku sangat mencintaimu!" Ujar pangeran Wang Shen, semakin mengeratkan rengkuhannya di tubuh putri Xiu Min.
Tanpa mereka sadari, tiba-tiba saja sebuah tendangan keras mendarat di tubuh pangeran Wang Shen. Sontak saja putri Xiu Min terhuyung karenanya. Dirinya hampir saja ikut terhempas jika saja   sebuah tangan kokoh tidak segera meraihnya.  Tubuh pangeran Wang Shen terjerembab di atas lantai beberapa meter dari tempat putri Xiu Min berdiri. Putri Xiu Min ternganga. Ia tidak menyangka jika kejadiannya akan berubah menjadi seperti ini. Dipandanginya sosok kaisar Huan Hong juga kakak keduanya secara bergantian. Berbagai pertanyaan mendera dirinya yang bahkan tidak paham dengan apa yang sedang terjadi  saat ini.

To be continue...
Jangan lupa vote! 😉

THE BLOODY MISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang