Jam sekolah sudah usai dan saatnya pulang ke rumah untuk mengistirahatkan pikiran yang panas karena pelajaran.
Baekhyun berjalan pelan bersama Sunbin ke gerbang. Mereka di jemput oleh supir masing-masing. Baekhyun tidak terbiasa di jemput. Ia biasanya akan langsung ke halte menunggu bus dan pulang. Namun hari ini berbeda, ia harus menunggu jemputan.
Baekhyun berpikir bahwa Seulgi menjalani kehidupannya dengan mudah. Walaupun mereka saudara, tapi bagi Baekhyun mereka beda orang tua.
"Gi... Seulgi!" Baekhyun tersentak saat mendengar suara Sunbin berteriak di telinganya. Baekhyun hanya menatap seperti mengatakan 'ada apa?'
"Kau kenapa? Kau melamun sedari tadi" ujar Sunbin.
"Jinjja?" Sunbin hanya mengangguk mengiyakan. "Ahh, Mianhae" Baekhyun tersenyum canggung. Ia masih belum bisa mengakrabkan diri kepada Sunbin.
Sunbin yang mendengar Seulgi meminta maaf hanya mengernyit heran. Heol, apa yang terjadi pada anak ini. Batin Sunbin.
"Kepalamu terbentur Seulgi-ah?" Baekhyun yang mendengar pertanyaan aneh Sunbin hanya balas menatapnya polos.
"Aku rasa kepalaku tidak terbentur apapun" akhirnya Baekhyun menjawab setelah lama terdiam.
"Kau aneh" celetuk Sunbin dan langsung menaiki mobil jemputannya tanpa mengatakan apapun.
Baekhyun hanya menghela napas. Sudah banyak orang yang mengatakannya aneh hari ini. Tentu saja ia aneh. Dia bukan Seulgi.
~Chanbaek~
Chanyeol berjalan santai menuju motornya. Saat hendak keluar gerbabg ia melihat siluet gadis mungil. Ternyata itu Seulgi.
Seulgi sepertinya menunggu jemputan. Jadi Chanyeol mematikan motornya dan mengamati Seulgi dari jauh.
Sudah tiga puluh menit namun tidak ada jemputan Seulgi. Akhirnya Chanyeol menghampirinya menggunakan motornya.
Baekhyun yang melihat ada motor yang mendekat hanya diam. Sebenarnya sedikit takut.
Motor itu berhenti tepat di depannya dan pengendara tersebut membuka helmnya.
Baekhyun tertegun melihat si pengendara. Dia tampan.
"Chanyeol" Baekhyun bergumam pelan namun masih bisa di dengar oleh Chanyeol.
"Jemputanmu belum datang?" Chanyeol bertanya kepada Baekhyun yang terus menunduk.
Baekhyun hanya diam. Bukannya tidak mau menjawab, ia hanya gugup. Baekhyun takut saat mengeluarkan suaranya nanti akan terdengar memalukan. Dan sebagai jawabannya Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya.
Chanyeol yang melihat Baekhyun menggelengkan kepalanya hanya menahan gemas. Tangannya sangat gatal untuk mencubit pipi itu. *ingatkan Baek tukar peran ama Seulgi?*
"Aku akan mengantarmu" ucap Chanyeol cepat.
Baekhyun yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya dengan cepat.
"T-tidak perlu Chanyeol-ssi" Baekhyun menolak dengan melambaikan tangannya di depan dadanya.
Chanyeol menatap datar Baekhyun. Heol, tidak ada yang pernah menolak Park Chanyeol. Tapi lihatlah gadis ini.
"Aku memaksa" ucap Chanyeol dingin dan langsung turun dari motornya lalu mengangkat tubuh Baekhyun dan meletakkannya di jok motornya.
Baekhyun memekik tertahan saat Chanyeol mengangkat tubuhnya. Saat telah berada di jok motor dia hanya bisa terdiam.
Chanyeol kembali menaiki motornya setelah berhasil menaikkan Baekhyun ke motornya. Chanyeol memakai helmnya namun saat ia hendak memasukkan kepalanya ia teringat. Baekhyun tidak memakai helm. Chanyeol membalikkan badannya dan langsung bersitatap dengan Baekhyun.
"W-wae?" Baekhyun yang di tatap seperti itu oleh Chanyeol merasa risih.
"Pakai ini" Chanyeol langsung memasangkan helmnya ke kepala Baekhyun.
Baekhyun hanya diam saat Chanyeol memasangkan helmnya ke kepalanya. Setelah Chanyeol memasangkan helm dan puas dengan kerjanya ia menepuk-nepuk pelan helm yang berada di kepala Baekhyun.
"Berpegangan" Chanyeol menarik tangan Baekhyun dan meletakkan di pinggangnya.
Baekhyun hanya pasrah diperlakukan seenaknya oleh Chanyeol. Ia ingin segera pergi dan sampai dirumahnya. Berlama-lama dengan Chanyeol membuatnya sakit jantungan.
Chanyeol melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan cepat. Baekhyun menarik sebelah tangannya dan memegang roknya yang bergerak karena angin dan mengakibatkan paha mulusnya terekspos. Baekhyun sebenarnya terbiasa naik motor, hanya saja ia tidak pernah menaiki motor dengan rok pendek seperti ini.
Chanyeol yang merasakan Baekhyun menarik sebelah tangannya langsung melirik tangan Baekhyun dan melihat bahwa Baekhyun menahan roknya yang berterbangan.
Chanyeol menepikan motornya dan segera turun. Ia membuka almamaternya dan mengikatnya di pinggang Baekhyun sehingga menghalangi terlihatnya paha Baekhyun.
Baekhyun yang melihat tindakan Chanyeol yang menurutnya Gentleman merona dan menunduk meskipun wajahnya tidak akan terlihat karena ia memakai helm.
Setelah Chanyeol selesai mengikatkan almamaternya di pinggang Baekhyun ia segera menaiki motornya dan mengendarai motornya menuju rumah Baekhyun.
Tak lama kemudian mereka telah sampai di depan gerbang rumah Byun. Baekhyun segera turun dan hendak melepaskan helm yang dikenakannya. Tapi tak kunjung terbuka. Ia menekan tombol yang biasanya di tekan untuk membuka helm namun tetap tak kunjung terbuka.
Chanyeol yang melihat Baekhyun kesusahan hanya diam dan tersenyum geli. Chanyeol menunggu hingga Baekhyun yang meminta bantuannya. Lama Chanyeol menunggu namun Baekhyun tak kunjung meminta bantuannya dan membuatnya gemas sendiri.
"Butuh bantuan nona Byun?" Chayeol bertanya dengan lembut.
Baekhyun tersentak saat Chanyeol bertanya kepadanya. Baekhyun hanya tersenyum kikuk. Walaupun senyumnya tak akan terlihat.
"Y-ya" jawab Baekhyun dengan menganggukkan kepalanya.
Chanyeol terkekeh gemas melihat Baekhyun. Dan akhirnya melepas helm yang berada di kepala Baekhyun dengan mudah. Lalu mengenakannya di kepalanya. Chanyeol hendak menjalankan motornya namun ditahan oleh Baekhyun.
Baekhyun memberikan almamater Chanyeol dan mengucapkan 'terima kasih' dengan senyum manisnya. Chanyeol sempat tertegun melihat senyum manis itu namun kembali sadar saat Baekhyun mengatakan 'sampai jumpa'.
TBC
Apa kabar gengs?
Udah lama ya Fefen gak up 😅 mianhae 🙇
Ini chapt khusus Chanbaek moment yaaaaaa 😘
Dan jangan lupa vote + coment biar Fefen lebih semangat nulisnya 💪
Vomment wooooooiii!
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You [CHANBAEK GS AREA]
RandomComplete! Park Chanyeol dijodohkan atas perintah Ayahnya. Namun siapa sangka bahwa tunangannya memiliki kembaran dan tertukar.