23. Unexpected

2.7K 301 70
                                    

Baekhyun tidak menyangka bahwa ia memang benar-benar tak di anggap. Ingin sekali ia berteriak bahwa yang berada di depan ibunya ini adalah dirinya, bukan Seulgi.

Baekhyun menatap ibunya dengan nanar, perlahan bergerak menjauh dari wanita yang ia anggap sebagai orang yang satu-satunya menyayangi dirinya. Namun ternyata tidak. 'Bahagia' itu tidak pernah berada di sisinya. Dan tidak pernah mau mendekat ke arahnya.

"Apa Oemma dan Appa tidak bisa membedakan aku dengan Baekhyun?" Baekhyun sangat penasaran dengan itu. Walau ia kembar identik tapi ada perbedaan ia dengan adiknya itu. Apa ibunya tidak tau?

"Tidak, karena Oemma dan Appa tidak menginginkannya. Jadi Oemma sebenarnya sangat sulit membedakan kalian"

Satu rahasia menyakitkan lagi yang ia ketahui. Tapi, kenapa harus dia? Baekhyun menegarkan hatinya. Ingin bertanya sesuatu yang lebih mengganjal hatinya saat ini.

"Kalau misalnya aku yang meninggal, apa Oemma dan Appa juga akan seperti ini?"

"Tentu saja tidak. Kau adalah anak kesayangan kami. Kebanggaan kami" ujar ibunya dengan tenang. Mengusap kepalanya dengan lembut.

Apa bedanya dirinya dengan Seulgi? Ia sama-sama anak dari keluarga Byun. Sama-sama memiliki wajah yang sama. Sama-sama lagir dari rahim wanita yang sama. Apa yang membuat ibunya dan ayahnya begitu membedakan dirinya? Apa karena dirinya bodoh?

"Jadi Baekhyun, kalian tidak menginginkanya? Kenapa?" meskipun sakit, Baekhyun merasa ia harus tau apa penyebab ia di asingkan dari keluarga ini.

"Kau mau mendengarnya?"

Baekhyun hanya mengangguk, bersiap mendengar sesuatu yang akan membuat hatinya sakit untuk yang kesekian kalinya. Tapi tidak apa-apa, setidaknya ia tau apa penyebab keluarganya begitu membenci dirinya yang tak tau apapun.

"Kalian kembar" Baekhyun menaikkan sebelah alisnya, apa salahnya jika ia dan Seulgi kembar?

Ny. Byun yang melihat kebingungan anaknya pun kembali melanjutkan ceritanya. "Dalam silsilah keluarga ayahmu ataupun ibu, tidak ada yang memiliki keturunan kembar. Kami begitu terkejut saat melahirkan kalian yang ternyata kembar. Sejak saat ibu tau bahwa ibu hamil, ibu memang tidak pernah mengecek jenis kelamin apa janin yang ibu kandung. Karena ibu ingin itu sebagai kejutan. Oleh karena itu, ibu tidak tau bahwa ibu memiliki bayi kembar. Ayahmu sempat marah, mengira bahwa kalian bukanlah anaknya. Dan mengira bahwa ibu selingkuh. Ibu tentu saja marah karena ayahmu menuduh yang tidak-tidak. Ibu menyuruh ayahmu untuk melakukan tes DNA. Dan terbukti bahwa kalian adalah anaknya. Membuat dirinya semakin naik pitam" jelas Ny. Byun.

Namun Baekhyun tidak mengerti, apa yang membuat ayahnya marah setelah mengetahui bahwa ia mempunyai anak kembar?

"Baekhyun adalah yang pertama lahir. Menurut keluarga ayahmu, anak kembar yang lahir pertama merupakan anak sial. Terbukti setelah seminggu kalian lahir, perusahan ayahmu mengalami kebangkrutan. Ayahmu ingin mengirim Baekhyun ke panti asuhan, namun nenekmu yang merupakan ibu dari ibu melarang itu hingga akhirnya beliau-lah yang merawat Baekhyun. Dan tak lama kemudian, perusahaan ayahmu kembali pulih. Oleh karena itu kami yakin bahwa Baekhyun memanglah benar anak sial"

Baekhyun tersenyum kecut. Dirinya adalah anak sial. Tidak diinginkan terlahir di dunia fana ini.

"Semenjak itu kami tidak pernah membawa Baekhyun pulang. Nenekmu yang memaksa untuk selalu membawa Baekhyun ke Seoul dan memaksa kami untuk menunjukkan kasih sayang supaya Baekhyun merasa dirinya diperlakukan adil. Namun semenjak Baekhyun beranjak remaja dan membuat dirimu pernah mengalami kritis, ayahmu tidak lagi mau berpura-pura sayang kepadanya. Bahkan ayahmu menunjukkan ketidaksukaannya kepada Baekhyun"

Baekhyun mulai mengerti kenapa ayahnya begitu membenci dirinya. Dia adalah anak pertama yang lahir dan merupakan anak kembar. Tapi bukankah Tuhan memberikan anak kepada suami istri itu adalah sebuah anugerah? Anak merupakan titipan dari Tuhan. Tuhan mempercayakan orang tua untuk menjaga anak-anak yang diberikan oleh-Nya. Tapi, kenapa ayahnya begitu mempercayai sebuah 'kepercayaan' yang menurutnya begitu tak masuk akal.

"Hanya karena itu kalian membencinya?" Baekhyun harus tau semuanya. Semua alasan dibalik 'kebencian' orangtuanya kepadanya. Walaupun cerita dari ibunya itu membuat hatinya hancur berkeping-keping.

"Ibu... Tidak membencinya" ada kelegaan di hati gadis mungil itu ketika mendengar lirihan ibunya. Ada sedikit harapan yang tumbuh di hatinya sebelum perkataan selanjutnya dari wanita itu yang membuatnya lagi-lagi menelan pahitnya pil kehidupan.

"Tapi ibu tak mengharapkannya"

***

Chanyeol mengetuk-ngetuk jari telunjuk di setir mobil mewahnya. Menatap lurus mansion yang tepat berada di hadapannya. Ia ragu antara masuk atau tidak.

"Ck!" Chanyeol mendecak frustasi, menarik rambutnya yang mulai menutupi mata bulatnya. "Masuk saja" gerutunya dan keluar dari mobil kebanggaannya.

Chanyeol berjalan pelan menuju pintu utama. Sudah lama sebenarnya dia berada di deoan mansion Byun itu, namun ragu untuk memasukinya. Bukan tanpa alasan ia mendatangi mansion besar ini. Ia ingin menemui gadis mungil yang merangkap menjadi tunangannya. Sudah dua hari gadis itu tidak masuk sekolah. Membuat dirinya frustasi oleh sesuatu yang membuncah di dalam dadanya. Sesuatu yang mendesaknya untuk menemui gadis itu sesegera mungkin. Ia merasa sesuatu yang membuat dirinya frustasi itu akan hilang jika menemui gadis mungil itu. Mungkin.

Lelaki itu mengangkat jari telunjuknya untuk menekan bel dan tak lama kemudian pintu dibuka oleh maid yang bekerja di sana. Membungkuk sopan ketika mengetahui putra daru tuan Park lah yang datang.

"Di mana Seulgi?" tanyanya dan mengedarkan pandangan ke penjuru mansion.

"Dia berada di kamarnya, Tuan Muda"

"Antarkan aku ke sana"

Maid itu mengangguk dan berjalan mendahului Chanyeol, memimpinnya menuju kamar sang Nona Muda. Chanyeol berjalan dalam diam. Memikirkan alasan apa yang kiranya membuat tunangannya itu tidak masuk sekolah selama dua hari. Apakah gadis mungil itu sakit? Ada sedikit kekhawatiran yang menjalar di hatinya.

***

Gadis itu menunggu seseorang yang akan ditemuinya hari ini yang katanya membawa berita bagus untuk dirinya. Apa kiranya itu? Ia sungguh tak sabar.

Seseorang duduk di depannya membuat senyum gadis itu mengembang dengan lebar. Membuatnya terlihat semakin manis.

"Berita apa yang kau bawa?" tanyanya dengan antusias. Membuat lelaki yang berada di hadapannya terkekeh geli melihatnya.

"Dia memiliki kembaran" jawabnya dengan senang. Karena berhasil mengetahui yang tidak diketahui oleh orang lain. Membuatnya berbangga hati.

"Sudah ku duga. Aku sudah curiga sebelumnya. Apa jangan-jangan kembarannya juga mendekati lelakiku juga?" tanyanya lagi dengan menuntut jawaban, sedikit murka jika iya.

"Ya"

"Sialan!" gadis itu tidak terima. Sudah cukup yang satunya bertunangan dengan lelakinya, ia tidak mau yang satunya lagi juga mendekati lelakinya. Dasar murahan! Dan ia menyeringai ketika mengingat sesuatu. "Aku akan memberitahu Chanyeol" desisnya diiringi dengan seringaian yang menakutkan namun tetap membuatnya cantik.

TBC

Hayoo, itu siapa? 😂 Silahkan ditebak 😜 kalau bener dikasih hadiah. (Apa hadiahnya?)

Hadiahnya => Kiss Fly dari Fefen 😘 #GakDeng!

Btw, Fefen lagi sakit lho gengss 😭 pengen terima ucapan 'GWS' dari kalian 😢

Kalau gak mau, gak papa sih.

Sengaja sih up tengah malem 😂😂😂

Udah segitu aja bacotan dari Fefen.

See ya!

Who Are You [CHANBAEK GS AREA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang