20. Stubborn

2.7K 305 44
                                    

Maafkan diriku yang telat up gengs. Niatnya sih up tadi malam. Eh ketiduran. Sekali lagi maafkan diriku 😩

Bagian part ini khusus Chanbaek. Dan maaf untuk ketidak panjangannya.

Happy reading!

Baekhyun hanya pasrah mengikuti kemana lelaki tinggi ini membawanya pergi. Ia sudah terlalu lelah untuk memberontak. Tenaga lelaki itu lebih kuat daripada tenaganya.

"Kau mau membawaku kemana?" dan itu bukan pertama kalinya Baekhyun bertanya dengan pertanyaan yang sama. Namun tidak pernah dijawab.

"Bel sudah berbunyi, Chanyeol"

Dan langkah Chanyeol langsung berhenti tatkala mendengar suara lembut itu menyebut namanya.

Baekhyun meghela napas lega ketika Chanyeol menghentikan langkahnya. Ia pikir penderitaannya sudah berakhir.

Namun Chanyeol memutar tubuhnya hingga membuat mereka berhadapan. Dan itu membuat gadis mungil itu sulit bernapas karna jarak wajah Chanyeol yang terlalu dekat.

"A-apa?" Baekhyun bertanya karna Chanyeol tak kunjung membuka suara hanya melihatnya dengan tatapan yang berbeda dari biasanya.

Seperti tatapan, lembut?

Dan itu membuatnya sedikit gugup.

Baekhyun menghela napas karna Chanyeol tak kunjung membuka suaranya. Ia berniat akan menjauhkan wajahnya dari wajah Chanyeol yang terlalu dekat.

"Byun"

Baekhyun mengangkat alisnya ketika Chanyeol hanya menyebut marganya saja.

Dan ucapan Chanyeol selanjutnya membuat ia berjengit.

"Baekhyun?"

Gadis mungil itu terdiam. Tak tau bereaksi apa. Wajahnya terkejut dan tak dapat terkontrol.

"Benarkan?" Chanyeol menyeringai tatkala mendapati ekpsresi gelisah dari yang katanya tunangannya itu. Dan Baekhyun menyesal telah mengatakan bahwa Chanyeol adalah lelaki yang telah berubah menjadi lembut. Lelaki itu tetap sama. Tetap keukeuh pada pemikirannya bahwa ia mempunyai kembaran. Dan itu memang benar.

Hanya saja Chanyeol terlalu terobsesi mengenai hal itu, menurutnya.

"Kau ingin aku membicarakan tentang kembaranmu itu disini?" lanjutnya.

"Apa maksudmu?" Baekhyun kembali mendapatkan suaranya setelah beberapa saat menghilang. "Aku tidak punya kembaran. Kau sudah tau itu" dan Baekhyun tidak tau darimana ia mendapat keberanian membalas tatapan tajam Chanyeol dengan tajam pula. Ia mengira mungkin ini karna ingin melindungi adiknya. Karna lelaki di depannya ini berbahaya. Karna langsung tau bahwa Seulgi mempunyai kembaran dan itulah dirinya. Dan lelaki itu ingin memastikan langsung tentang itu.

"Well, kau memang sepupunya Baekhyun. Namun sikapmu berubah sejak kedatangannya" bukannya Chanyeol sepenuhnya tau tentang sifat sebenarnya seorang Seulgi. Ia hanya mendengar gosip- gosip yang di sebarkan oleh para penggosip di sekolahnya. Dan sifat Seulgi itu lumayan buruk.

"Memang sifatku seperti apa?" Baekhyun balas menatap matanya Chanyeol. Sedikit menantang mungkin. Karna yang ia tahu Seulgi bukanlah orang yang ingin kalah.

Chanyeol menyeringai. "Dikenal sangat buruk, tidak peduli pada apapun yang berada di sekitarnya. Apalagi masalah bully. Bahkan kau tidak akan perlu merasa repot unuk melihatnya"

Seburuk itukah? Tapi Seulgi yang dikenalnya bukanlah seperti itu. Adiknya itu baik dan penurut.

"Lalu apa masalahnya bagimu? Aku ingin berubah itu terserahku. Seharusnya kau merasa senang bahwa tunanganmu berubah menjadi baik" Baekhyun marah karna Chanyeol mengatai adiknya bukanlah gadis yang baik.

Chanyeol menatap gadis itu dengan datar. Sangat datar. Dan membuat Baekhyun harus merasa was-was.

"Kau pikir" Chanyeol semakin mendekat ke arahnya. Merapatkan tubuh besarnya pada tubuh mungil itu. Baekhyun tak tinggal diam, ia melangkah mundur. Sampai ia menahan napas bahwa di belakangnya adalah tembok, membuat ia terkunci oleh tubuh jangkung Chanyeol. Ia sedikit takut, lelaki itu terlihat marah.

"Ada seseorang yang senang dibohongi?" Chanyeol menggeram dan menatap Baekhyun tajam. "Aku tau kau saat ini bukanlah Seulgi" lanjutnya seraya menjauhkan tubuh jangkungnya dari gadis mungil yang telah ia kungkung. Memasukkan jari panjangnya kedalam saku celananya.

Baekhyun menatap Chanyeol tanpa ekspresi. Kapan lelaki ini akan berhenti berpikir seperti itu? Walau sebenarnya itu benar. Tapi bisakah lelaki jangkung yang berada di hadapannya ini hanya diam dengan tenang tanpa banyak bertanya dan curiga bahwa Seulgi memiliki kembaran, yaitu dirinya. Byun Baekhyun. Dan sekali lagi walau itu sebenarnya benar. Kenapa ia berpikir terlalu jauh dan benar? Kadang Baekhyun merasa bahwa sifat yang dimiliki oleh Chanyeol ini sangatlah menyebalkan!

"Cih!" Baekhyun memutar bola matanya. "Tunanganmu saja kau tidak tau. Apa kau mengharapkan bahwa aku ini adalah Byun Baekhyun?" gadis itu bertanya dengan remeh dan mengejek. "Tapi sayang sekali. Tidak sesuai dengan harapanmu. Aku adalah Seulgi. Maaf mengecewakanmu" lanjutnya. "Tapi, apa gunanya jika kau berharap bahwa aku adalah Byun Baekhyun? Tidak ada, kurasa" dan Baekhyun cukup bangga bisa mengeluarkan kata-kata itu.

Ia sudah sangat kesal!

Chanyeol tersenyum meremehkan.

"Tidak ada yang ku harapkan darimu maupun sepupumu itu. Memang apa gunanya?" tanyanya dengan nada mengejek. Dan itu membuat amarah Baekhyun tiba-tiba bangkit. Tidak hanya amarah namun juga rasa, kecewa? Namun apa yang ia kecewakan? Chanyeol yang tak mengharapkannya?

Namun Chanyeol mengenalnya sebagai seorang Seulgi. Tapi ia sedikit merasa se-- oh astaga! Apa yang ia pikirkan?

Baekhyun segera memukul kepalanya tatkala pikiran itu melintas dikepalanya.

Chanyeol hanya menaikkan sebelah alisnya heran dengan prilaku gadis itu yang memukul kepalanya sendiri.

"Jika kau memang tidak mengaharapkan apapun, kenapa kau menerima pertunangan ini?" tanya Baekhyun sengit.

Baekhyun merasa pertanyaannya itu memang benar untuk saat ini karna lelaki itu mengatakan tidak mengharapkannya namun menerima pertunangan ini. Dan itu terpaksa membuat adiknya yang bertunangan dengan lelaki ini menyembunyikan statusnya dengan Choi Minho itu.

"Kau tidak perlu tau" setelah mengatakan itu Chanyeol langsung saja pergi dari hadapan Baekhyun. Dan itu membuat gadis mungil itu mendengus.

Baekhyun melihat pergelangan tangannya yang terdapat sesuatu yang melingkar di sana. Ia mendengus untuk kedua kalinya. Sudah terlambat untuk masuk kelas.

Dan ini gara-gara tiang itu!

Dan gadis itu memutuskan untuk pergi ke kantin saja. Kebetulan ia lapar karna tidak sempat sarapan dirumah.

TBC!

Who Are You [CHANBAEK GS AREA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang