Baekhyun sedikit sulit untuk membuka matanya pada pagi ini. Saat telah bersusah payah akhirnya ia dapat membuka matanya dan mengerjapkannya pelan.
Baekhyun mengambil ponsel yang berada di nakas meja tepat di samping ranjangnya dan melihat jam dan ini masih terlalu pagi kemudian menyalakan kameranya dan langsung menggunakan kamera depan. Baekhyun menghela napas saat melihat kondisi matanya. Matanya yang memang sipit bertambah sipit akibat menangis semalaman.
Baekhyun mengingat kejadian tadi malam saat ayahnya memarahinya. Ayahnya juga memarahi Seulgi karna membelanya dan untung saja ibunya menengahi kejadian itu.
Baekhyun tersenyum miris dan memegangi dadanya yang sesak. Ia sebenarnya iri kepada Seulgi yang bebas keluar rumah sedangkan ia hanya boleh keluar rumah jika ke sekolah. Tentu saja ia harus sekolah karna tidak mungkin seorang Byun Daehyun membiarkannya tidak sekolah dan menjadi bodoh.
Ia pernah berpikir bahwa sebaiknya ia kembali saja ke Busan bersama neneknya. Namun ayahnya pasti melarang karna perusahaan ayahnya telah berkembang pesat dan orang-orang tau seluk beluk keluarganya oleh karna itu ayahnya itu menjemputnya di Busan agar orang tidak tau bahwa ia mempunyai dua anak yang kembar.
Baekhyun segera beranjak dari kasurnya dan menuju kamar mandi ia tidak mau memikirkan apa yang menimpa hidupnya.
Baekhyun telah bersiap-siap menuju sekolah. Ia bercermin dan melihat matanya masih sedikit membengkak. Ia menghela nalas pelan dan kemudian mengenakan kacamatanya yang sedikit membantunya untuk tudak terlalu jelas kelihatan bahwa metanya bengkak. Ia segera mengambil tasnya yang telah berisi buku yang ia siapkan tadi malam.
Ia melangkahkan kakinya menuju meja makan namun disana ada ayahnya yang membuatnya mengurungkan niatnya dan beranjak dari sana menuju pintu untuk keluar dari rumah itu. Saat di luar ia ditawarkan oleh tuan Kim untuk mengantarnya ke sekolah namun ia menolak dan mengatakan akan menaiki bus.
Baekhyun berjalan pelan menuju halte bus dan kemudian duduk saat telah sampai disana. Namun tak lama kemudian sebuah mobil sport berwarna merah berhenti tepat di depannya.
Baekhyun hanya memperhatikan mobil itu dan menaikkan satu alisnya saat mobil itu tidak kunjung pergi karna mobil itu akan menghambat bus yang akan menepi nantinya.
Sekitar tiga menit orang yang punya mobil itu menurunkan kaca mobilnya dan Baekhyun terkejut setelah tau siapa yang di dalam mobil itu.
"Hai Baekhyunie~" Baekhyun bergidik mendengar suara yang berat itu menyapanya dengan nada yang sedikit.... manja?
"Hai Kris" balas Baekhyun dan tersenyum yang menampilkan eyes smile nya.
"Kau akan ke sekolah?" Baekhyun memutar bola matanya dengan malas mendengar pertanyaan pria tinggi itu. Melihat Baekhyun melihatnya dengan malas membuat Kris terkekeh karna menurutnya gadis mungil itu menggemaskan. "Kalau begitu ayo berangkat bersama" tawarnya.
"Tidak perlu, sebentar lagi bus akan datang" tolak Baekhyun dan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Kita sama arah. Dan juga kita sudah jadi temankan?" bujuk Kris dan menatap Baekhyun dengan penuh harap.
"Tidak pe-"
"Kalau begitu aku akan tetap disini"
Baekhyun menghela napas saat melihat betapa keras kepalanya Kris. Dan akhirnya Baekhyun mengalah dan memasuki mobil yang mewah itu.
Kris yang melihat itupun tersenyum lebar dan menyuruh Baekhyun untuk mengenakan seatbealt.
Saat Baekhyun sedang memasangkan seatbealt ia di kejutkan dengan suara bariton yang di belakangnya. Baekhyun memang saat ini duduk di samping kemudi dan suara yang di kenal telinganya itu berasal dari jok belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You [CHANBAEK GS AREA]
De TodoComplete! Park Chanyeol dijodohkan atas perintah Ayahnya. Namun siapa sangka bahwa tunangannya memiliki kembaran dan tertukar.