32. My Girl

2.8K 312 34
                                    

Chanyeol menatap tajam ketiga orang yang berdiri kaku di depannya. Menatap satu-persatu mereka yang saat ini menunduk.

"Kenapa kalian tidak melanjutkan permainannya?" tanya Chanyeol seolah tak mengerti keadaan. Lelaki tinggi itu melirik gadis mungil yang terduduk di lantai sedang memejamkan matanya.

"Ayo lanjutkan. Atau kalian ingin aku yang mengganti posisi?" tanya Chanyeol masih dengan nada santai. Maksud lelaki tinggi itu daribkata berganti posisi adalah dirinya yang membully dan orang bertiga yang beridiri di depannya sebagai korban bully. "Lagi pula aku juga tidak memandang gender, seperti kalian" katanya dan melirik kedua lelaki yang mengapit satu perempuan.

Ketiga orang itu masih terdiam ketakutan di sana. Karena Chanyeol tak pernah main-main dengan kata-katanya.

"Kalian masih ingin bermain atau pergi sekarang juga? Lagipula kau tidak mood, kapan-kapan saja" lanjutnya membuat ketiga orang itu berlalu dengan cepat. Tidak ada yang berani bila berhadapan dengan Park Chanyeol. Lelaki itu akan melakukan segalanya demi membuat korbannya menderita, baik itu lelaki maupun perempuan.

"Apa yang telah mereka perbuat?" tanya Chanyeol dan mengelus pelan pipi Baekhyun supaya gadis itu membuka mata dan menatap padanya.

Baekhyun membuka matanya dan langsung melihat tepat di manik kelam Chanyeol.

"Mereka hanya mendorong dan mencengkram dagu ku" jawab Baekhyun jujur. Lagipula untuk apa dirinya berbohong? Chanyeol adalah pelindungnya sekarang.

"Brengsek!" gumam Chanyeol dan menatal tajam tempat di mana ketiga orang tadi pergi meninggalkan Chanyeol dan Baekhyun.

"Jangan membuang-buang waktu mu untuk menghajar mereka" ujar Baekhyun dan segera berdiri kemudian menarik lengan Chanyeol untuk segera mengikutinya berdiri juga.

"Tapi mereka te--"

"Kau hanya berjanji untuk melindungi ku Chan, tidak untuk membalas perlakuan mereka terhadapku" potong Baekhyun. Gadis itu hanya tidak ingin Chanyeol terlalu repot karena dirinya. Melindunginya saja gadis itu telah sangag bersyukur dan merasa merepotkan apalagi ditambah jika Chanyeol juga membalas perbuatan mereka terhadapnya. Baekhyun sungguh merasa tak enak.

Chanyeol menghela nafas ketika mendengar perbuatan Baekhyun. Dia menarik Baekhyun ke dalam dekapannya. Mendekap gadis mungil itu dengan erat.

"Kalau begitu, jangan biarkan mereka mengusikmu" bisik Chanyeol dan mencium pucuk kepala Baekhyun.

Kyungsoo melihat itu. Dia benar-benar benci terhadap Baekhyun. Apa yang dilakukan gadis itu sehingga Chanyeol bertekuk lutut padanya?

"Sial!"

***

Baekhyun dan Chanyeol memasuki rumah. Baekhyun saat ini masih tinggal di rumah Chanyeol. Lelaki tinggi itu yang menyuruhnya untuk tetap tinggal di sana. Lagipula kemana Baekhyun akan menginap jika bukan di rumah Chanyeol?

"Apa ini Baekhyun?" merasa namanya disebut, Baekhyun langsung berhenti berjalan menoleh ke sumber suara. Begitu pula dengan Chanyeol.

Baekhyun menaikkan alis saat melihat pria paruh baya yang saat ini duduk di sofa. Dirinya merasa pernah melihat pria itu.

Pria itu lantas tersenyum saat melihat Baekhyun menatapnya bingung. "Aku maklum kalau kau tidak mengetahuiku. Karena sebelum nya yang bertemu denganku adalah Seulgi" ujarnya. "Aku adalah ayah Chanyeol"

Baekhyun sudah terbiasa ketika orang tau namanya. Bahkan di sekolah, dirinya sudah terdaftar sebagai murid di sana. Sebagai Byun Baekhyun.

"Cih"

Chanyeol mendecih, membuat Baekhyun menoleh padanya dan kembali menatap ayah Chanyeol.

"Senang bertemu denganmu" Baekhyun tersenyum. Baekhyun tak akan menanyakan lagi dari mana ayah Chanyeol tau bahwa dirinya adalah Baekhyun. Karena di seluruh media sudah memberitakan bahwa Byun Daehyun mempunyai putri kembar dan salah satunya telah meninggal dan sekarang hanya ada Byun Baekhyun.

"Masuk ke kamarmu" perintah Chanyeol tanpa menoleh pada Baekhyun. Membuat Baekhyun mengernyit bingung karena Chanyeol menatap tajam ayahnya yang saat ini tersenyum geli ke arah Chanyeol.

"Tapi--"

"Sekarang, Byun!"

Baekhyun menutup mulutnya rapat dan segera melangkahkan kakinya ke arah kamar yang selama ini ia tempati di rumah Chanyeol.

Setelah Baekhyun menghilang dari pandangannya, Chanyeol menatap penuh benci ke arah ayahnya. Ah lebih tepatnya Park Siwon. Dirinya sudah tak sudi lagi memanggil pria paruh baya itu dengan sebutan Ayah.

"Dia tinggal di sini mulai saat ini. Pertunangan tetap berlanjut, meski Seulgi telah meninggal" mulai Chanyeol.

Chanyeol tau apa maksud kedatangan Siwon saat ini.

Siwon terkekeh mendengar penuturan Chanyeol. Anaknya ini sungguh mengetahui siapa dirinya. Bahkan Siwon tidak perlu memberi tahu untuk apa ia kemari, karena Chanyeol sudah mengetahuinya.

"Pertunangan ini batal, lagipula apa guna Baekhyun itu di sini" ucapnya. "Aku berniat menjodohkanmu dengan Seulgi karena bisnis dan mendapatkan keuntungan. Dan Seulgi saat ini telah mati. Menurutku, Baekhyun itu tidak ada gunanya. Aku tidak akan mendapatkan keuntungan, dan.." Siwon menggantungkan ucapannya ketika melihat Chanyeol menatapnya dengan marah. "Baekhyun itu saat ini bukan lagi bagian keluarga Byun. Gadis itu tidak diharapkan. Aku tidak akan mendapatkan keuntungan dari gadis itu" lanjutnya dan menyeringai ketika melihat tangan Chanyeol mengepal dengan kuat.

"Jaga mulutmu" geram Chanyeol.

Chanyeol sungguh ingin memberi sebuah pukulan pada pria itu. Tidak peduli bahwa pria itu adalah ayah nya. Karena Chanyeol sudah melepaskan ikatan dengan pria itu.

"Well, aku bisa menghancurkan gadismu"

Chanyeol menyeringai ketika mendengar perkataan pria itu.

'Menghancurkan', katanya?

Chanyeol tertawa mengejek dan menatap remeh kepada Siwon. "Menghancurkan gadisku? Menghacurkan milik seorang Chanyeol? Chanyeol yang memiliki seluruh hartamu, maksudmu?" remehnya dan tertawa merendahkan ketika melihat ekspresi terkejut Siwon.

Chanyeol sengaja tidak menyebut marganya. Tapi, bukankah Park marga dari ibunya?

Sandara Park.

Ya, benar. Siwon hanyalah pekerja buruh yang tidak diketahui oleh asal-usul nya. Namun sayangnya, ibunya sangat mencintai pria ini. Siwon menggunakan marga ibunya atas izin kakeknya.

Chanyeol semakin puas, "aku akan mengambil alih seluruh perusahaan yang saat ini kau pegang. Karna itu hak ku" ujarnya. "Seluruh perusahaan yang saat ini di bawah kendali mu itu adalah milikku. Kau hanya mempunyai Park Resort. Dan besok, aku sudah berhak mendapatkan warisan ibuku, kau tidak perlu lagi memegangnya karena aku sudah mampu" dan berlalu meninggalkan Siwon yang tercengang dengan perkataannya.

Chanyeol akan memimpin perusahaan. Lagipula dia sudah cukup umur dan mampu untuk itu. Dirinya akan meluangkan waktu untuk sekolah dan untuk perusahaan.

Itu tidaklah sulit. Karena dia seorang Park Chanyeol.


















Saya comeback, yaaaeyyyy!

Ada yang kangen gak? Pasti ada dooongg😂

Segitu dulu ya. Kelanjutannya besok pagi.

Chapter depan udah end yah guys. Udah pusing mikirin alurnya. Jadi, Fefen end kan aja😣

Btw, di sini ada yang selesai UN sama seperti Fefen? Kalau ada, Fefen doain semoga nilainya memuaskan yaak!

Segitu aja!

See you!

Who Are You [CHANBAEK GS AREA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang