Chanyeol berdiri di depan pintu kamar tunangannya. Sebelumnya ia sudah menyuruh maid yang mengantarnya untuk pergi meninggalkannya. Chanyeol mengetuk pintunya pelan. Sedikit menunjukkan rasa sopannya walaupun ia sudah tidak sabar untuk memasuki kamar tersebut dan segera melihat kondisi gadis mungil itu.
Lama Chanyeol menunggu namun tidak ada yang membukakan pintu kamar itu. Membuat Chanyeol segera memutar knop untuk membuka pintu di depannya itu.
Tidak terkunci.
Ia melangkahkan kakinya memasuki kamar itu. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah gelap. Bahkan gorden di kamar ini tidak di buka sehingga cahaya dari luar tidak dapat memasuki kamar ini.
Chanyeol mendekat ke gorden itu dan menyibaknya serta membuka jendela. Mengakibatkan cahaya masuk dari celah jendela tersebut.
Ia mendekati ranjang dan melihat gadia mungil nya sedang tertidur di atas ranjang dan membalut dirinya dengan selimut tebal.
Lelaki bertubuh tinggi iu mengamati gadis yang bergelung di dalam selimut itu dari pinggir ranjang. Melihat surai panjangnya, mata yang terpejam, hidung mungil yang membuat dirinya gemas, dan bibir mungil merah muda yang menggoda namun saat ini terlihat sedikit pucat.
Sedikit ada kesalahan di wajah tunangannya. Wajahnya sedikit pucat, ada bekas air mata di pipinya, hidung yang memerah, dan bibir yang lumayan pucat. Membuat dirinya bertanya-tanya ada apa dengan gadis mungil ini selama dua hari ini?
Chanyeol mengusap pelan kening Baekhyun membuatnya sedikit terkejut akan panasnya kening tunangannya itu.
Gadis mungil itu demam.
Chanyeol segera melangkah keluar dan memanggil maid untuk segera membawa sebaskom air dingin dan menyuruh maid itu untuk memanggil dokter. Setelah mendapatkan sebaskom air dingin dan kain untuk kompresan ia segera kembali ke kamar gadis yang sedang demam itu. Duduk di pinggir ranjang dan segera memgompres kening gadis manis itu supaya suhu panasnya menurun.
"Eung" Chanyeol menundukkan kepalanya untuk melihat gadis itu.
"Kau baik?" tanya Chanyeol saat melihat mata sipit itu yang terbuka dan mengerjapkan matanya pelan.
Baekhyun terus mengerjapkan matanya supaya pandangannya menjadi jelas dan melihat siapa gerangan yang ada di depannya saat ini.
"Chanyeol.." gumamnya saat mata sipitnya telah dapat fokus melihat.
Baru saja lelaki itu hendak mengatakan sesuatu namun pintu kamar di buka oleh tuan Byun di ikuti oleh Ny. Byun dan terdapat dokter di belakang mereka. Chanyeol kembali menolehkan kepalanya ke arah si gadis dan mengusap kepalanya pelan.
"Ada apa sayang? Kau demam?" tanya Ny. Byun namun Baekhyun tidak memperdulikannya dan membalas tatapan Chanyeol. Ia sedikit kecewa kepada kedua orang tuanya yang memang sangat tidak menginginkannya ada di dunia ini. Dirinya sakit juga karena orang tuanya, ia menangisi ketidakinginan orang tuanya terhadap dirinya yang ada di dunia ini.
"Haus" ujarnya kepada Chanyeol dan dengan sigap lelaki itu segera menuangkan minuman yang berada di atas nakas di dekatnya ke dalam gelas dan memberinya ke arah Baekhyun.
"Boleh saya periksa keadaannya?" celetuk dokter yang sedari tadi hanya melihat aktivitas di depannya.
Chanyeol segera beranjak dan berdiri mempersilahkan dokter tersebut memeriksa tunangannya.
Baekhyun hanya memejamkan matanya saat dokter itu mengeluarkan peralatan yang akan di butuhkan untuk memeriksa dirinya. Baekhyun teringat pada Chanyeol, ia segera membuka matanya kembali dan melihat ke arah Chanyeol. Kenapa Chanyeol masuk ke kamarnya dan mengompres dirinya? Apa yang membuat lelaki itu kemari?
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You [CHANBAEK GS AREA]
RandomComplete! Park Chanyeol dijodohkan atas perintah Ayahnya. Namun siapa sangka bahwa tunangannya memiliki kembaran dan tertukar.