31. Wrong

3.2K 373 38
                                    

"Apa maksudmu?" tanya Chanyeol dan kembali membalikkan badannya ke arah Kyungsoo. Berdiri tepat di depan gadis bermata bulat itu.

"Aku akan melenyapkannya" jawab Kyungsoo santai dan terkesan berani.

"Aku tidak penasaran dengan itu. Tapi kau mengatakan akan melenyapkannya sama seperti adiknya. Apa maksudmu itu?" jelas Chanyeol panjang. Chanyeol semakin menatap Kyungsoo dengan tajam saat melihat perubahan ekspresi gadis itu. Seolah terkejut setelah mendengar penjelasan Chanyeol.

"Hanya keluarga Byun dan aku yang tau bahwa Seulgi telah mati" ucapnya dengan rendah kepada Kyungsoo yang masih tak menjawab pertanyaan nya.

"Apa kau--"

"Kau tidak lupa kan Chan?" potong Kyungsoo dengan cepat dan tersenyum manis ke arah Chanyeol. Chanyeol hanya mengernyit melihat perubahan ekspresi gadis ini.

Kyungsoo terkekeh pelan dan mengusap wajah tampan Chanyeol dengan pelan. Dan tentu saja Chanyeol tak terima dirinya disentuh oleh sembarang orang. Lelaki tinggi iu langsung menghempaskan jari mungil itu dari wajahnya, membuat Kyungsoo tertawa geli dan menatap jarinya yang di hempaskan oleh Chanyeol.

"Aku yang memberimu informasi tentang kembaran Byun itu. Tentu saja aku tau bahwa Seulgi telah mati" katanya seraya mendongak menatap manik Chanyeol.

Kyungsoo mengangkat lengan kirinya dan melihat sesuatu yang melingkar di sana. "Oh!" ucap nya dengan ekspresi terkejut yang dibuat-buat. "Kau terlalu lama bersamaku di sini" katanya dengan senyuman manisnya.

Chanyeol hanya mengernyit tak mengerti mendengar perkataan gadis mungil ini. Dan saat sadar bahwa ia meninggalkan seseorang. Ia langsung menatap Kyungsoo dengan tajam.

"Sial!" umpat Chanyeol. "Jika terjadi sesuatu padanya, kau akan mendapat balasan dariku Nona Do" lanjutnya dan segera berlari untuk mencari Baekhyun. Apa yang di rencanakan oleh gadis licik itu terhadap tunangannya.

"Aku tunggu tuan muda Park! " teriak Kyungsoo dan tersenyum sinis setelah kepergian Chanyeol. Ia langsung mengeluarkan ponselnya dan mendial nomor seseorang.

"Siksa dia!"

***

Baekhyun menatap heran kepada tiga orang yang berdiri di depannya. Lebih tepatnya satu perempuan dan dua laki-laki. Apa yang maksud mereka menghadang dirinya yang hendak pergi ke kantin?

Bully?

Mungkin saja.

Baekhyun menatap sekitar yang seolah tak peduli dengan keberadaannya yang di hadang oleh ketiga orang ini.

"Ada apa?" tanya nya saat orang-orang ini masih saja berdiri di hadapannya.

"Byun Baekhyun, benar?" tanya gadis itu.

Baekhyun hanya mengangguk dan melihat mereka dengan datar. "Apa kalian punya urusan denganku?" tanya Baekhyun lagi.

"Tentu saja" jawab seorang laki-laki yang berambut pirang. Apa ia tidak tau peraturan sekolah?

"Nanti saja, aku lapar" balas Baekhyun cuek dan kembali melangkahkan melanjutkan langkahnya saat hendak berjalan melewati mereka bertiga, salah satu laki-laki yang berambut hitam legam menarik lengannya mengakibatkan Baekhyun kembali mundur ke belakang.

"Lepas!" bentaknya dan menarik tangannya dari genggaman kuat lelaki itu. Baekhyun kembali memperhatikan sekitar, namun masih tidak ada reaksi dari siswa maupun siswi yang lewat ataupun yang berdiri di sekitarnya.

Oh astaga.

"Apa yang kalian lakukan?!" bentak Baekhyun ketika kedua tangannya di tarik oleh kedua laki-laki ini. Baekhyun tentu saja memberontak, namun tenaga nya tak sebanding dengan tenaga kedua lelaki ini.

"Hei!" Baekhyun berteriak memanggil gadis yang memimpin jalan di depan. Namun tetap tak mendapat respon apapun. Gadis itu hanya menyuruh kedua laki-laki yang menyeretnya untuk berjalan dengan cepat.

Baekhyun kembali memberontak saat dia sadar bahwa ketiga orang ini membawanya ke belakang sekolah. Lebih tepatnya gudang. Lelah memberontak, Baekhyun akhirnya pasrah kalau ketiga orang ini akan membully nya. Ia tidak takut, karena ia sudah mengalami beberapa kekerasan yang dilakukan oleh ledua orang tuanya. Bahkan ia tak akan peduli lagi jika mereka bertiga langsung membunuhnya. Ia sungguh tak peduli. Ia akan beristirahat dengan tenang.

Tubunya di hempaskan oleh kedua laki-laki itu ketika di perintahkan oleh gadis yang satu-satu kompotan kedua laki-laki itu.

Baekhyun tidak memekik seperti kebanyakam gadis saat mereka diperlakukan seperti itu. Baekhyun hanya meringis kecil dan menatap tanpa minat ketiga orang yang berdiri di depan nya. Ia sudah menduga akan terjadi seperti ini jika ia jauh dari Chanyeol. Oleh karena itu, ia tak terlalu terkejut saat diperlakukan seperti ini.

Gadis berambut sebahu yang sedari tadi hanya memperhatikan ekspresi yang di keluarkan oleh Baekhyun berjalan mendekat dan berjongkok di depannya.

"Tidak sakit?" tanya nya pada Baekhyun.

Baekhyun membuka mata sipit nya yang semula terpejam dan menatap remeh gadis yang meiliki rambut sehahu itu. Ia melirik name tag yang dimiliki gadis itu. Ziyu.

Baekhyum tersenyum manis dan mengarahkan tatapannya ke arah Ziyu. "Tidak" gelengnya membuat Ziyu menatap tak percaya pada Baekhyun. Kedua teman laki-lakinya bahkan sudah melempar tubuh gadis ini. Namun gadis ini mengatakan bahwa itu tidak sakit?

"Aku sudah biasa dengan ini" lanjut Baekhyun seolah mengerti pikiran Ziyu. "Dan kalian hanya melakukan nay dengan pelan" menatap kedua lelaki dengan remeh. "Jadi tidak ada apa-apanya bagiku" sambil mengangkat kedua bahunya.

Kedua laki-laki itu tentu saja tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Baekhyun. Mereka berjalan mendekat dan berhenti ketika mendapat tanda dari Ziyu untuk jangan bergerak.

"Waaaaah, kau kuat juga" puji Ziyu. Lalu mencengkeram dagu Baekhyun dengan kuat namun tak ada reaksi dari Baekhyun. Gadis itu hanya diam dan menatap datar tepat pada mata Ziyu. Membuat Ziyu kesal. Tidak ada orang yang tidak berteriak ketika diperlakukan seperti ini olehnya. Hanya gadis ini.

"Aku sangat ingin menyiksa mu, sialan. Namun aku masih harus menunggu perintah" gerutunya.

Tepat setelah mengatakan itu. Ponsel Ziyu berbunyi membuat gadis itu segera melepaskan cengkramannya dari dagu Baekhyun setelah dihempaskan terlebih dahulu.

Baekhyun sebenarnya merasakan sakit di sekujur tubuhnya namun ia harus tetap tidak menunjukkan itu pada mereka. Ia harus terlihat kuat. Itu yang di katakan oleh Chanyeol.

Ziyu menyeringai setelah mendapat panggilan itu.

"Mari bermain" katanya kepada kedua teman laki-lakinya. Mereka bertiga berjalan mendekat ke arah Baekhyun.

"Boleh aku ikut bermain, teman-teman?!" ketiga orang itu menghentikan langkah ketika mendengar teriakan itu. Wajah mereka pucat pasi berbeda dengan Baekhyun yang tersenyum lega.

Chanyeol.

Laki-laki itu menyender santai di dinding. Melihat kegiatan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di depannya.

"Kalian main apa?" tanya nya dan berjalan mendekat ke arah mereka. Matanya melirik ke arah Baekhyun. "Aaaa, membully? Sepertinya seru" katanya dan tertawa geli.

"Namun kalian salah memilih korban" lanjutnya dan menatap tajam pada mereka yang saat ini berdiri membelakangi Baekhyun.

TBC

1k word 😂

Mau bilang sesuatu nih Fefen...

Fefen lagi....





















GALAU GENGS!!!!!!!😭😭

Udah, itu aja..

See yaaa!!

Who Are You [CHANBAEK GS AREA] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang