Dipaksa bekerja di sebuah kerajaan menjadi Dokter Pribadi seorang Raja yang keras kepala dan memiliki keluarga yang sangat sombong. Bahkan Pangeran yang ia impikan memiliki sikap yang ramah dan baik, disini tidak. Pangeran itu memiliki sifat angkuh...
Joy sekarang sudah tak tahan lagi. Ia sudah hampir menunggu 2 jam di ruang latihan. Tadi pagi ia sudah saat sarapan ia sudah mengingatkan sang Raja untuk datang Latihan dan kali iniia berjanji tapi apa sekarang ini bahkan sudah lewat dua jam dari jam latihan. Pintu akhirnya terbuka dan menampakan Sang Raja dan asisten pribadinya.
"akhirnyaa..." kata Joy bangkit berdiri dengan semangat.
"baiklah... mari kita mulai..." kata Joy pertama-tama memeriksa keadaan kaki Sang Raja.
"saya akan memului dengan mengangkat perlaha-lahan kaki Yang Mulia Raja" kata Joy sopan.
Saat Joy ingin menyentuhnya tiba-tiba kursi roda itu mundur seketika.
"maaf dokter... tapi jam latihannya sudah selesai" kata Sang Raja menunjukan arlojinya.
Joy kali ini tak bisa menahan emosinya lagi.
"bagaimana mau sembuh jika Yang Mulia tak mau latihan" bentok Joy tak tahan
"aku memang tak mau sembuh" kata Yang Mulia Raja santai
"terus untuk ada apa aku dan 32 fisioterapi yang dipecat lainnya??" tanya Joy bingung
"untuk karena istri dan anakku saja...... mereka mau aku sembuh.... aku hanya tak mau menolaknya secara langsung... supaya mereka tak sedih" kata Yang Mulia Raja langsung pergi begitu saja meninggalkan Joy yang membisu.
Joy bersumpah jika ia bukan seorang raja sudah dipastikan kakinya tadi sudah ia patahkan sekalian saja. Joy pun mengatur emosinya dan berjalan keluar dari ruang latihan. Kali ini ia menelepon ibunya karena sudah tak sanggup lagi.
"Ommaa.... aku akan pulanggg.... jemput aku"kata Joy kesal
"yakkk kau ngoomong apa sih??"
"aku tak peduli.... dikeluarga ini tak ada yang menghargai kebaradaanku..." kata Joy lagi
"tenanglah nakkk...."
"ibu tahu Raja sialan itu tetap tak mau mengikuti latihan.... aku bahkan tak ada gunanya disini" kata Joy dengan emosi
"dia memperalatku supaya istri dan anaknya tak sedih karena ia tak mau latihan" Tambah Joy kesal.
"yasudah kalau begitu.... kau jumpai saja anaknya... dan minta dia berbicara dengan ayahnya"
"dia punya tiga anak disini???" tanya Joy bingung
"yang pertamaa"
"yang pertama aku tak pernah bertemunya...." kata Joy
"berarti yang terakhir"
"Eunwoo sangat sibuk dengan sekolahnya" kata Joy mengingat Eunwoo yang selalu sibuk belajar.
"berarti yang keduaa"
"dia juga sibuk bekerja" kata Joy lagi mengingat Jaehyun yang selalu sibuk menelepon
"ya pokoknya terserah... pokoknya kau harus coba berbicara dengan salah satu dari mereka jika mau Raja itu tunduk padamu... yasudah ibu pergi dulu.... ayahmu memanggil"
Sambungan pun terputus. Joy mengacak rambutnya kesal karena tak mendapat jawaban dari permasalahannya. sebenarnya usul ibunya itu bisa tapi ia tak mungkin berbicara pada Eunwoo yang sangat sibuk belajar atau Chanyoel yan bahkan wajahnya tak pernah Joy lihat. satu-satu orang yang bisa membantunya hanya Jaehyun. Joy pun langsung beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan mencari Jaehyun. Ternyata dia ada perpustakaan. Joy pun langsung menghampirinya dan duduk disebelahnya.
"hai..." sapa Joy ramah
"selamat malam Dokter Park" kata Jaehyun sopan masih membaca koran.
"hmmmm jadi begini Jaehyunn...." kata Joy terbata-bata
"langsung pada intinya saja Dokter" kata Jaehyun melipat koran yang dibacanya dan menatap Joy serius.
"aku ingin kau berbicara pada ayahmu tentang masalah kesehatannya" kata Joy akhirnya
"aku bisa bicara apa??? aku bahkan tak mengerti apa penyakitnya" kata Jaehyun tak menggerti maksud Joy
"tentu saja kau bisa... kau anaknya" kata Joy percaya diri
"dengar dokter... aku benar-benar tak bisa..... ayahku itu tak pernah mendengar perkataanku" kata Jaehyun kembali membaca koran yang sempat ia lipat.
"ayolah Jaehyun...kau harus berbicara dengannya... disaat ayahku sedang keras kepala juga hanya aku yang bisa membujuknya.... aku yakin kau juga bisa" mohon Joy sambik menggoyang-goyangkan tangan Jaehyun mengganggunya membaca koran. Jaehyun pun merasakan ketegangan intens dalam dirinya sesaat Joy memegang tangannya. Jaehyun pun kembali melipat korannya. matanya kali ini berhenti pada tangannya yang masih dipegang Joy erat seakan tak mau dilepas. Joy yang merasakan ketidak-sukaan Jaehyun langsung menarik tangannya
"sorry..." kata Joy singkat.
sedetik kemudian Joy kembali memohon
"ayolah Jaehyunn.... kau itu anaknya... ia pasti akan mendengarkanmu..."kata Joy membuat aegyo. Tak disangka Jaehyun luluh. dia benar-benar tak tahan melihat aegyo yang dilakukan Joy. Jantungnya bedetak lebih cepat saat Joy membuat wajah imutnya tepat didepan Jaehyun.
"baiklahh.... aku akan coba" kata Jaehyun akhirnya menyerah
Joy pun langsung melompat kegirangan. Ini pertama kalinya Jaehyun mau mewujudkan permintaannya. Ini memang yang pertama kali juga bagi Joy meminta bantuan pada Jaehyun. Sebenarnya tadi ia sempat putus asa saat Jaehyun tak suka ia pegang tapi Joy tak mudah menyerah ia akan mencoba sekali lagi jika tak mau juga, Joy tak akan memaksa. Ia tahu Jaehyun juga pasti sibuk. jika boleh jujur Joy tak terlalu suka bersama Jaehyun karena Jaehyun tak pernah terlihat menyukai Joy. Bukan maksudnya mencintai tapi hanya sekedar berbicang kecil saja Jaehyun terlihat enggan. Jadi Joy malas melihatnya. Tapi kali ini berbeda, Joy senang bisa berbicara dengan Jaehyun. Ia sangat senang. Tanpa sangka sangking kegirangannya Joy menyenggol meja yang ada didepannya dan membuat lampu yang ada didepan jatuh. Untunglah lampu tak terbuat dari Kaca jadi Joy bisa mengangkatnya kembali dan meletaknya diatas meja. Terlihat pandangan Jaehyun jadi tajam saat melihat Joy menjatuhkan lampu di meja kecil itu.
"maaafff" kata Joy lagi sambil tersenyum kaku
"baiklah aku pergi.." kata Joy seketika. Ia pun berjalan pergi meninggalkan ruang perpustakaan tapi langkahnya terhenti sebelum benar-benar keluar dari ruangan itu. Matanya kembali melihat Jaehyun yang kembali fokus pada koran yang dipengangnya.
"Jaehyunnniee...." paggil Joy
Orang yang dipanggil akhirnya menengok dan melihat kearah Joy yang berdiri diam didepan pintu.
Joy seketika tersenyum lebar saat Jaehyun melihatnya.
"terima kasih..." kata Joy tulus
"selamat tidur...." tambah Joy lagi sambil melambaikan tangannya keluar dari ruangan itu. Dan jangan lupakan senyuman khas Joy yang sangat indah dipandang.
Jaehyun tertegun.
Kali ini dadanya benar-benar tak berkerja dengan baik lagi. Bahkan udara jadi susah masuk ke paru-parunya. Jaehyun juga sedikit sedih saat menyadari senyum itu telah hilang dalam sekejap. Ya, Saat melihat Joy tersenyum seperti tadi ada perasaan bahagia di hati Jaehyun. Tanpa terasa Jaehyun meraskan pipinya yang memanas karena mengingat bagaiman Joy senyum tadi. ia tak bisa menjelaskan apa yang terjadi padanya saat ini. tapi ia bisa akui satu hal jika Joy sangat cantik saat ia tersenyum seperti tadi. Dan sekarang ia tak bisa menjamin jika dirinya bisa tidur dengan nyenyak kerena sejak tadi jantungnya terus berkerja dua kali lebih cepat.
*ini foto Joy waktu bilang thank you ama Jaehyun*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.