#42

609 94 2
                                    

Disinilah sekarang Jaehyun. Duduk di sebuah sofa ruang tengah yang sudah akrab di penglihatannya. Didepannya ada Ayah dan Ibu Joy lalu disamping kanannya ada Jaemin. Suasana kembali menghening. Setelah tadi ia memohon masuk, sekarang Jaehyun sedang mengumpulkan sebuah kata-kata yang bagus dan juga keberanian untuk berbicara didepan Ayah Joy yang sangat menakutkan saat ini. Tadinya saat masuk pertama kali Jaehyun hanya disambut Ibu Joy yang langsung menyuruhku pergi tapi seketika Jaemin datang dan juga menyuruhku keluar hingga akhirnya setelah beberapa menit keributan yang kubuat Ayah Joy keluar dan menyuruhku masuk. Hingga akhirnya disinilah Jaehyun dikelilingi Keluarga Park yang menatapnya enggan.

"Pertama-tama aku benar-benar minta maaf...." kata Jaehyun setelah akhirnya beberapa menit mengumpulkan kata-kata yang bagus.

"Minta maaf??? Setelah menyakiti Joy" kata Ibu Joy sinis.

Jaehyun mengerti jika pasti Nyonya Park pasti sangat membencinya. Ia paham karena dirinya telah menyakiti anak perempuannya tapi itu benar-benar bukan maksud sebenarnya.

"Nyonya Park.... aku mohon...... aku benar-benar menyayangi Joy dan...." belum selesai Jaehyun berbicara Ibu Joy kembali menyelak.

"Menyanyaginya.... tapi kau menyakitinya dan membuatnya sedih" kata Ibu Joy lagi kesal.

"Nyonya Park aku mohon hanya ingin bertemu Joy dan menjelaskan semuanya....." kata Jaehyun frustasi.

"Tidak boleh..... Kau tidak boleh menemui Joy lagi" kata Ibu Joy cepat

"Aku mohon Nyonya Park...." kata Jaehyun memohon

"Tidak boleh!!!"

"Joy tak ada disini...." suara seseorang mengenterupsi suara Ibu Joy. Itu suara Park Dae Gung, Ayah Joy.

"Maksud Tuan Park???" Kata Jaehyun bingung.

"Yoebooo!!!" Panggil Ibu Joy pada suaminya yang memberitahu Jaehyun.

"Jika kau mencarinya, sejak pagi ia sudah pergi dan kami tak tahu" kata Ayah Joy lagi karena memang Joy tak memberitahunya tapi Ayah Joy yakin ada yang tahu dimana Joy saat ini. Hanya dia yang tahu. Jaemin-lah orangnya.

Ia melihat kearah Jaemin yang sudah menundukkan kepalanya takut-takut. Ia tahu jika anak bungsunya itu takut jika harus memberitahu keberadaan kakaknya dimana. Ia mengenal anak bungsunya itu. Ia-lah satu-satunya orang yang mampu mengikuti langkah kaki kakaknya yang panjang itu jika sedang dalam keadaan sedih. Itu sudah menjadi kebiasaannya mengikuti kakaknya dari belakang dan mengawasi kakaknya tak berbuat hal gila. Ia tahu itu karena tak sengaja pernah melihatnya saat dulu Joy sering patah hati karena cintanya dulu.

"Ayo" Ajak Park Dae Gung menarik istrinya dari ruang keluarga.

Jaehyun terdiam lemas. Ia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Kepalanya kembali terasa sakit menyadari apa yang dicarinya tak dapat ditemukannya.

"Aku tahu dimana Noona"

Seketika suara seseorang menyadarkan Jaehyun. Ia pun kembali teringat jika Jaemin ada disampingnya. Ia bahkan bisa lupa begini karena terlalu memikirkan kemungkinan dimana Joy sekarang.

"Jinjja???" Tanya Jaehyun langsung berdiri bersemangat.

Jaemin mengangguk.

"Baiklah... tolong antarkan aku" kata Jaehyun.

Jaemin mengangguk. Ia tidak tahu keputusannya benar atau tidak. Tapi melihat tingkah dan sikap Jaehyun yang sangat putus asa membuat Jaemin tak bisa menahannya lagi. Ia juga memahaminya jika Jaehyun juga mencintai kakaknya. Ia hanya takut, takut kakaknya akan menitihkan air mata lagi jika kembali pada Jaehyun.

Dalam perjalanan Jaemin terus menimbang-nimbang semua kemungkinan yang akan terjadi. Hingga akhirnya sampailah mereka di sebuah restauran di daerah Seoul. Jaemin dan Jaehyun pun masuk. Beberapa kali Jaemin menyapa beberapa orang disana. Ia seperti sudah akrab. Ia bahkan memasuki ruang staff dengan santainya. Hingga akhirnya kita sampai di sebuah ruangan. Restauran ini sangatlah bagus. Restauran ini bertingkat. Disini juga bukan hanya untuk makan dan minum tapi disini juga ada bar dan beberapa fasilitas lainnya. Seperti beberapa permaianan dan kolam renang pada rooftop.

"Jaemin... kau sudah datang" kata seseorang muncul seketika dari balik pintu.

Jaehyun mengenal suara ini. Saat melihat orang yang berbicara itu mata Jaehyun terbelak kaget. Itu si Doyoung sialan yang membuat geram saat dirinya datang ke rumah Joy dulu.

"Hyungg... bagaimana kabarmu???" Tanya Jaemin menyapa Doyoung sambil memeluknya sebentar.

"Kalian pasti sudah mengenal bukan??" Kata Jaemin cepat.

Jaehyun dan Doyoung bersalaman singkat.

"Jaemin... aku benar-benar tidak mau membuang-buang waktu jika kau mengajakku bertemu dengannya" kata Jaehyun malas melihat kearah Doyoung.

"Tenang saja Hyung... Noona ada disini" kata Jaemin cepat.

"Maksudmu???" Tanya Jaehyun bingung.

"Joy memang begitu.... ia selalu kesini jika ada masalah... ia akan memaksaku supaya bisa bekerja disini menghabiskan waktunya" kata Doyoung menjawab pertanyaan Jaehyun.

"Bisa dibilang pekerjaan disini membantunya melupakan permasalahannya" kata Doyoung menyidir Jaehyun.

"Dimana dia sekarang??" Tanya Jaehyun langsung.

"Kau mau menerima saran dariku...." kata Doyoung seketika.

Jaehyun terdiam.

"Jangan temui Joy..." kata Doyoung seketika membuat Jaehyun naik pitam dan menarik kerah Doyoung bersiap memukulnya jika tidak ditahan Jaemin.

"Hyungg... tenanglah" kata Jaemin cepat.

"Kau benar-benar tak sabaran.... maksudku jangan temui Joy sekarang... ia akan semakin membencimu jika kau menganggu pekerjaannya" kata Doyoung berjalan kesebuah tirai dan membukanya sedikit. Memperlihat Jaehyun sebuah pemandangan yang sangat ia rindukan.

Itu Joy yang sedang mengantarkan sebuah makanan pada seorang tamu.

"Jaemin kau pulanglahh" kata Doyoung menyuruh Jaemin pulang.

"Tapi Hyung aku...." Kata-kata Jaemin terpotong saat Doyoung kembali menyuruhnya pulang.

"Supirku sudah menunggu dibawah" kata Doyoung cepat. Jaemin pun pasrah dan berjalan keluar. Entah apa yang akan terjadi pada kedua laki-laki itu. Seingat Jaemin, laki-laki yang mencoba menemui kakaknya lagi tidak akan terjadi lagi jika bertemu dengan Doyoung Hyung. Entah apa yang dilakukan Doyoung Hyung pada setiap laki-laki yang mencoba menemui kakaknya di restauran Doyoung Hyung.

Doyoung pun sekarang terdiam. Ia berjalan menjauh dan duduk disebuah sofa. Ia membiarkan Jaehyun terus memandang Joy. Karena Doyoung akan membuatnya menjadi terakhir kalinya.

"Jadi apa permasalahanmu dengan Joy???" Tanya Doyoung seketika.

"Itu bukan urusanmu" kata Jaehyun sinis.

"Kau kesini pasti ingin memperbaiki semuanya bukan??" Tanya Doyoung lagi.

"Kau tahu jalan terbaik memperbaiki semuanya...." kata Doyoung menggantungkan perkataannya.

Jaehyun pun menutup tirai itu dan melihat kearah Doyoung sinis.

"Dengan meninggalkan Joy selamanya itulah jalan terbaik untukmu saat ini, Pangeran Jaehyun" kata Doyoung sinis.

PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang