Jaehyun, Laki-laki tidak pernah bermain-main dengan perkataannya. Tepat selesai acara saat semua orang sedang membereskan kotoran berantakan yang ada dimana-mana tiba-tiba Jaehyun pamit pulang tapi tidak sampai disitu saja. Ia juga meminta izin membawa Joy dengan alasan jika Jaehyun tidak tahu arah pulang. Awalnya Doyoung membantu Joy dengan berkata kalau Jaehyun bisa memakai GPS. Tapi tetap saja Jaehyun tak kehabisan akal dan berkata bahwa dia juga lemah dalam mengemudi dalam malam hari dan besok Joy dibutukan untuk melanjutkan terapi yang dilakukannya setiap pagi bersama ayahnya. Akhirnya Ayah Joy pun memberikan izin, ia juga seperti tak tega membiarkan Jaehyun pulang sendirian melihat beberapa jam lalu mereka tampak mengobrol akrab dan sudah menjadi teman baik. Dan disinilah Joy, disebelah Jaehyun yang sedang mengemudikan mobilnya menuju istana. Perlu waktu 3-4 jam untuk sampai kesana dan sekarang hampir jam 12 malam. Joy benar-benar kesal bukan main dengan tindakan sepihak Jaehyun ditambah Jaehyun yang berbohong pada kedua orang tuanya. Berakhirlah kesunyian didalam mobil mahal itu. Tidak ada yang bersuara baik Jaehyun maupun Joy. Joy bahkan tak mengalihkan pandangannya dari luar jendela. Ia seperti malas melihat Jaehyun. Dan kesunyian itu terus berlanjut hingga akhirnya mereka tiba di istana pukul dua pagi. Joy dan Jaehyun pun turun bersamaan dari mobil. Pak Kim membuka pintu ingin menyambut tapi seketika Joy lewat begitu saja tanpa mempedulikan keberadaan Pak Kim maupun Jaehyun yang hanya bisa menatap Joy pasrah.
"Ada apa dengan Dr. Park??" tanya Pak Kim penasaran.
Jaehyun pun hanya bisa mengangkat kedua bahunya bingung juga. Lelah jika ia harus meladeni Joy saat ini. Ia juga perlu beristirahat karena perjalanan jauh yang ia tempu tanpa beristirahat sedikit pun. Apalagi ia lewati itu dengan perasaan tak enak karena melihat Joy yang bahkan tak mengeluarkan perkataan sama sekali. Awalnya Jaehyun mencoba mengajak berbicara tapi Jaehyun seketika menemukan Joy yang sudah tertidur. Ia tahu Joy pasti lelah. Sejak pagi bekerja menyiapkan semua acara untuk ayahnya. Jaehyun tahu ia sudah sedikit keterlaluan. Ia bahkan mengambil waktu kebersamaan Joy dengan keluarganya tapi mau bagaimana lagi, Jaehyun benar-benar terpancing emosi karena melihat kedatangan Si Bodoh Doyoung itu. Semua perkataan Jaemin ditambah perkataan Joy dan interaksinya dengan Doyoung sangat membuat Jaehyun gerah sekaligus marah. Ia benar-benar muak.
Keesokan harinya Joy bangun dengan malas. Ia sudah meminta izin pada Pak Kim jika Ia hari ini harus membatalkan jadwal terapi karena ia sangat kelelahan. Ini bahkan sudah masuk jam 10 pagi tapi Joy belum mau keluar dari kamarnya. Ia enggan. Pertama, Mungkin karena dia lelah dan Kedua, karena Joy sedang tidak ingin bertemu dengan Jaehyun yang membuat Moodnya benar-benar hancur bahkan sampai sekarang.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu menyadarkan Joy dari lamunannya. Joy pun membuka pintu dan menemukan Pak Kim berdiri didepannya.
"Selamat pagi Dr. Park" Sapa Pak Kim
"Selamat pagi juga Pak Kim" kata Joy malas.
"Maaf menggangu tidur Anda tapi Dr. Park dipanggil keruang keluarga sekarang juga" kata Pak Kim.
"Aku??? Kenapa aku harus selalu ikut setiap acara keluarga mereka??" Kata Joy kesal.
"Pangeran Mark dan Pangeran Taeyong akan kembali ke istananya sebentar lagi jadi, Dr. Park juga diundang untuk mengantarkan mereka pulang" kata Pak Kim menjelaskan kenapa Joy harus ikut.
"Baiklah, Terima Kasih Pak Kim. Saya akan bersiap" kata Joy menutup pintu kamarnya langsung. Joy memang dalam mood yang tidak baik tapi ia tak boleh melampiaskannya pada Mark dan juga Taeyong Oppa yang tak salah apa-apa. Setelag selesai bersiap, Joy langsung berjalan menuju ruang keluarga. Disana sudah ada Yang Mulia Raja dan Ratu yang sedang berbincang kecil. Joy pun membungkuk memberi salam dan langsung duduk disebuah sofa. Beberapa menit kemudian Mark, Eunwoo, Taeyong dan Jaehyun datang bersamaan. Mereka tampak berbincang sambil tertawa kecil. Mata Joy dan Jaehyun pun bertemu seketika. Kurang lebih sekitar lima detik hingga akhinya Joy memalingkan wajahnya malas. Semua orang pun akhirnya berkumpul.
"Bagaimana hari-hari kalian disini Taeyong dan Mark???" Tanya Yang Mulia Ratu ramah.
"Tentu saja menyenangkan Aunty" jawab Mark cepat.
"Sayang sekali karena ibu kalian menyuruh kalian pulang hari ini" Kata Yang Mulia Ratu lemas.
"Katanya Taeyong harus segera menyiapkan pernikahannya" kata Yang Mulia Ratu menatap kearah Taeyong yang tersenyum kecil. Semua orang disana dibuat kaget dengan pernyataan Yang Mulia Ratu pada Taeyong.
"Bagaimana kau tidak bisa memberitahu bibimu jika kau menikah dengan Putri Lisa dari kerajaan Thailand?? Tanya Yang Mulia Ratu kembali membuat seluruh pengisi ruangan tercengang.
"Hyung kau benar-benar akan menikah??" Tanya Jaehyun kaget.
"Bukankah semua orang memang harus menikah???" Kata Taeyong sambil tertawa Kecil.
"Ya, kami memang merahasiakan hubungan kami pada awalnya tapi minggu lalu ibu mengetahuinya maka dari itu ibu menyuruh kami pulang secepatnya" kata Taeyong menjelaskan.
"Senangnya akhirnya keponakanku akan segera menikah" kata Yang Mulia Raja senang.
"Baiklah sebaiknya kalian lekas pulang, sebelum kalian benar-benar dibuang olehnya karena terlalu lama berada disini" kata Yang Mulia Ratu.
"Sukses untuk persiapanmu" kata Yang Mulia Ratu lalu mengajak Yang Mulia Raja keluar bersama duluan.
Mereka pun semuanya akhinya berjalan keluar bersama. Ya, Jaehyun, Eunwoo dan Joy akan mengantar kepulangan Taeyong dan Mark.
"Aku masih ingin tinggal disini" rengek Mark tak mau pergi.
"Bisakah aku tetap disini Hyung???" Tanya Mark pada Jaehyun.
Bukan dijawah Mark mendapat tempelengan dari kakaknya.
"Kau itu harus kembali melanjutkan studi-mu.... jika kau disini terus kapan kau lulus" kata Taeyong pada adiknya yang masih kekanak-kanakan.
"Benar Mark.... Eunwoo pun sama" tambah Jaehyun.
"Gwenchana Chingu, kita pasti akan bermain bersama lagi" kata Eunwoo ikut sedih melihat kepergian Mark. Jika boleh Jujur dengan keberadaan Mark disini, Eunwoo menjadi lebih enjoy. Ia bisa leluasa bermain bersama Mark karena tak mungkin Mark main sendirian. Hingga akhirnya sampai didepan. Mark pun kembali memeluk Eunwoo. Mereka itu sudah seperti kembaran. Yang sangat sulit dipisahkan jika bertemu.
"Noona juga.... terimakasih karena telah menjadi partnerku dan Eunwoo bermain" kata Mark melihat kearah Joy yang hanya memandang mereka dari jarak jauh. Bukan karena ia tidak mau bertemu dengan Mark atau Taeyong karena tentu saja Joy sedang menjauh dari Jaehyun.
"Tentu saja hati-hati dijalan ya" kata Joy setengah berteriak.
"Sudah Mark ayo masuk ke mobil" kata Taeyong cepat.
"Eunwoo jaga dirimu" kata Taeyong pada Eunwoo.
"Joy mungkin kita bisa bertemu lagi" kata Taeyong tersenyum kecil dan malah mendapat tatapan sinis dari Jaehyun. Taeyong kali ini pun menatap kearah Jaehyun dengan pandangan yang susah diartikan hingga beberapa detik kemudian Taeyong memeluknya.
"Jika kau terlalu lama, aku akan membuatnya menjadi istri kedua-ku" kata Taeyong berbisik pada Jaehyun.
"Itu tidak akan pernah terjadi" kata Jaehyun cepat.
"Baiklah semuanya sampai jumpa" kata Taeyong masuk kedalam mobil.
"Hati-hati dijalan Hyung" kata Jaehyun
Mobil Mark dan Taeyong pun pergi. Beberapa menit kemudian Eunwoo pamit langsung berlari keluar ingin mencari tumbuhan untuk penelitiannya. Hingga akhirnga Tersisa Jaehyun dan Joy. Jaehyun pun berbalik dan menatap kearah Joy yang terdiam menatap kearah.
"Joy...." panggil Jaehyun lemah sebelum akhirnya Joy benar-benar pergi.
Jaehyun pun mengacak rambutnya kasar. Ia tidak tahu akan menjadi seperti ini kejadian. Jaehyun benar-benar menyesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE ✅
FanfictionDipaksa bekerja di sebuah kerajaan menjadi Dokter Pribadi seorang Raja yang keras kepala dan memiliki keluarga yang sangat sombong. Bahkan Pangeran yang ia impikan memiliki sikap yang ramah dan baik, disini tidak. Pangeran itu memiliki sifat angkuh...