#45

629 76 2
                                    

Sudah hampir dua jam Jaehyun berada di ruang operasi. Yang Mulia Raja, Ratu, Eunwoo dan Pak Kim juga sudah berada didepan ruang operasi sejak sejam yang lalu. Entah apa yang terjadi pada Jaehyun didalam sana. Beberapa menit kemudian, Park Dae Gung, istrinya dan Jaemin muncul. Mereka menatap kearah Yang Mulia Raja dan Ratu takut. Dua kelaurga itu pun saling memberi salam satu sama lain. Lalu kembali berdiam diri menunggu Jaehyun.

Jaemin pun melihat ke sekelilingi ruang tunggu. Ia tidak menemukkan kakaknya dimanapun. Ia yakin kakaknya itu tidak baik-baik saja saat ini. Ia jelas sudah tahu bagaimana kejadian yang terjadi. Jaemin yakin sekali jika sekarang kakaknya sedang menangis sejadi-jadinya. Ia hanya takut terjadi hal buruk pada kakaknya.

"Jaemin-aaa.... apa Joy sudah bisa dihubungi???" Tanya Park Dae Gung pada anak bungsunya karena ia juga memahami perasaan Anak perempuannya itu.

Jaemin menggeleng.

Yang Mulia Raja, Ratu, Eunwoo dan Pak Kim pun ikut melihat kearah Jaemin yang sudah berdiri sedikit berkeliling ruang tunggu.

"Aku akan menelponnya lagi" kata Jaemin lagi mengluarkan teleponnya meneken beberapa nomor dan langsung melakukan panggilan.

Jaemin terdiam sejenak saat mendengar suara deringan telepon tapi sangat begitu kecil. Jaemin melihat keseluruh orang di ruang tunggu mencoba mendengarkan dengan baik-baik. Bukan dari ruang tunggu ini. Jaemin pun berjalan lurus ke ujung lorong dengan perlahan. Betapa kagetnya Jaemin saat melihat seseorang yang terduduk lemas dibalik tembok sambil memeluk kedua kakinya dan menggelamkan kepalanya di antara kedua kakinya.

"Noonaa!!!" Kata Jaemin langsung membantu Joy bangun dan keluar dari lorong gelap itu.

Semua orang pun bangkit berdiri dan melihat kearah Joy yang sangat berantakan. Ia terlihat begitu hancur.

"Noonaaa... Noonaaa.... Gwenchana??" Tanya Jaemin Khawatir tak mendapat respon dari Joy yang hanya menunduk.

"Sooyoungg-aa" panggil sang ibu pada anak perempuannya yang terlihat begitu berantakan. Ia juga ikut lemas melihat anaknya sekarang. Untungnya suaminya dengan sigap menopangnya dengan cepat.

"Jaehyun...." kata Joy dengan suara kecil tapi Jaemin masih dapat mendengarnya.

Badan Joy kembali bergetar. Jaemin dapat merasakannya juga. Joy pun mengangkat tangannya gemetar bukan main. Darah Jaehyun masih berlumuran di tangan Joy dan bajunya. Jaemin yang melihatnya pun ikut kaget melihat begitu banyak darah di tubuh kakaknya. Karena awalnya Jaemin tak begitu menyadarinya.

"Jaehyun...." kata Joy kali ini pecah. Ia tak bisa menahannya lagi. Tangisnya pecah begitu saja. Ia menjerit kesakitan seperti sebuah jarum menusuk-nusuk seluruh tubuhnya. 

"Harusnya aku yang ada didalam...." kata Joy kesal pada dirinya sendiri. Ia menangis sejadi-jadinya. Jaemin pun langsung memeluk kakaknya erat. Ia tidak mau kakaknya menyakiti dirinya sendiri disaat dirinya sudah merasakan sakit yang amat dalam.

"Jaehyunnnn...."

Hanya nama Jaehyun-lah yang dapat terdengar di sela tangis Joy saat ini.

"Noona... tenanglahh" kata Jaemin menguatkan kakaknya.

Semua orang yang disana pun ikut iba melihat keadaan Joy saat ini. Bagaimanapun saar itu dialah yang paling tersakiti disini. Jelas Joy pasti akan menyalahkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Jaehyun. Karena kecerobohannya, Jaehyun lagi dan lagi terluka.

Kaki Joy kembali lemas. Ia tidak dapat lagi menopang tubuhnya yang kesakitan. Ia merasa sangat putus asa sekarang ini. Hingga beberapa menit kemudian, Joy pingsan.

Park Dae Gung dan istrinya pun langsung berlari menghampiri Joy. Eunwoo dan Pak Kim pun ikut menyusul mereka. Joy pun dilarikan ke ruang gawat darurat juga. Kondisinya sangat tak baik sekarang.

.
.
.
.

Sudah memasuki hari ke dua setelah kejadian menyedihkan untuk dua keluarga itu. Joy sudah sadar sejak kemarin dan sejak saat itu sampai sekarang ia belum mau mengluarkan satu kata pun. Ia hanya terdiam sambil menatap keluar jendela. Sesekali menangis saat kembali melihat kedua tangannya yang waktu itu berlumuran darah Jaehyun.

"Noona..." panggil Jaemin yang setia menemaninnya sejak dua hari yang lalu.

Joy tak menjawab masih fokus melihat keluar jendela.

"Kata Dokter Noona boleh pulang malam ini... Noona katanya tak boleh memikirkan hal berat lagi" kata Jaemin sambil tersenyum.

"Noona bisa kembali lagi bekerja jugaa... Noona ingat saat Changmin Hyung datang dan menyuruh Noona cepat sembuh karena banyak pekerjaan" kata Jaemin lagi

"Jaemin-aa" panggil Joy melihat kearah Jaemin serius. Jaemin awalnya sedikut kaget saat kakaknya sudah mau berbicara tapi saat melihat kearah Mata kakaknya yang memancarkan pandangan tak baik, Jaemin kembali serius.

"Mau-kah kau mengantarku ke kamar Jaehyun??" Kata Joy meneteskan air mata.

Jaemin terdiam. Ia tidak tahu mau menjawab apa. Karena sebenarnya Ia tidak yakin Joy mampun melihat keadaan Jaehyun sekarang. Jaemin hanya takut jika kakaknya akan menyalahkan dirinya terus atas kecelakaan itu.

"Noona... istirahatlah.... kita akan menemui Jaehyun Hyung saat Noona sudah baik" kata Jaemin tersenyum kearah kakaknya dan menyuruhnya berbaring.

Joy menggeleng sambil menitihkan air mata.

"Aku mohon Jaemin-aa.... Aku Mohon" kata Joy kembali terisak kecil.

"Noona kali ini saja tolong dengarkan aku dan Beristirahatlah..." kata Jaemin serius.

"Kali ini saja...." kata Jaemin lagi.

Joy menghembuskan napas panjang. Sepertinya ia tak punya pilihan lain lagi. Joy pun membaringkan tubuhnya di kasur dan menutup matanya mencoba beristirahat. Joy Kemarin saat kecelakaan, Tulang Kakinya ternyata ada yang bergeser maka dari itu ia dirawat selama dua hari dan tekanan darahnya juga sangat rendah karena terlalu stres. Luka-luka kecil yang tak serius juga ada pada bagian tangan dan kepalanya dan membuatnya harus diperban kurang lebih selama satu minggu.

Jaemin pun terdiam. Ia juga memejamkan matanya yang lelah. Matahari mulai terbenam. Sebentar lagi Appa dan Ommanya akan menjemputnya Joy dan Jaemin. Mereka sedang dalam perjalanan. Jaemin yang kelelahan terlelap sejenak.

Pintu kamar rawat Joy pun terbuka. Park Dae Gung dan istrinya pun terlihat disana.

"Kajjaaa" kata Park Dae Gung bersemangat. Tentu saja ia senang karena Joy sudah sembuh dan bisa pulang.

Jaemin pun terbangun dari tidurnya saat mendengar suara Pintu terbuka.

"Dimana Joy???" Kata Sang Ibu membuat kedua laki-laki yang tadinya tak sadar menjadi sadar karena tidak ada Joy di ruangan itu.

"Jaeminnnn.... dimana kakakmu??" Kata Sang Ibu lagi pada anaknya yang baru setengah sadar.

Jaemin pun kaget bukan main dan langsung berdiri.

"Park Jaeminnn" kata Sang Ayah kali ini meninggikan suaranya sedikit.

Jaemin pun terdiam sebentar. Memikirkan kemana kakaknya akan pergi itu. Beberapa detik kemudian, Jaemin langsung berlari keluar dari kamar rawat Joy menuju ke lift di ujung lorong. Park Dae Gung dan istrinya pun mengikuti langkah kaki anaknya.

Jaemin tahu pasti kemana kakaknya itu.

Jaehyun... ia yakin Joy pasti kesana.  kakaknya itu memang selalu keras kepala.

PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang