Jaehyun pun menuju taman belakang. Dari kejauhan Jaehyun dapat melihat Joy yang sedang fokus menghias taman. Memang terbukti dari hasil kerjanya yang kira-kira sudah dua jam, Taman yang tadinya biasa-biasa saja sekarang berubah lebih berwarna. Mungkin tinggal sedikit lagi Joy menghiasnya dan semuanya tampak bagus sekali. Jaehyun tersenyum kecil saat menyadari jika Joy sedang kesusahan menggapai ranting pohon yang ingin ia pasangkan lampion disana. Jaehyun pun berjalan perlahan mendekati Joy dan merebut langsung lampion dari tangan Joy dan memasangnya langsung. Tentu saja Jaehyun dapat dengan mudah menggapai dengan tinggi yang cukup memuaskan dapat membuatnya menyombong diri sekarang.
"tidak usah" kata Joy cepat.
Jaehyun tak mengubrisnya dan fokus dengan aktivitasnya.
"kau tidak pulang???" tanya Joy akhirnya.
"Kau mengusirku??" tanya Jaehyun tak suka dengan pertanyaan Joy.
"bukan begitu... kau pasti banyak pekerjaan" kata Joy mengalihkan pandangannya tak mau melihat Jaehyun. Ya, Tentu saja ia tidak mau mengusir Jaehyun bahkan hal itu tak pernah terlintas di kepalanya. Joy hanya merasa ada yang tak benar saja dalam hatinya. Perasaan yang tidak mau ia rasakan lagi. Jaehyun pun mendekat. Meninggalkan sedikit jarak antara dirinya dan Joy lalu tangannya terangakat memegang wajah Joy dan membawanya menatapnya. Jaehyun suka menatap iris mata Joy yang indah menurutnya.
"bukankah kau lebih suka jika diriku tak bekerja??" tanya Jaehyun seketika.
"karena aku akan melakukan apapun yang kau suka" kata Jaehyun lembut.
"Noonaa..."
Suara Jaemin menyadarkan Joy dan Jaehyun. Mereka pun langsung saling menjauh dan saling tersenyum malu. Jaemin pun akhirnya muncul tapi ia tak sendiri dibelakangnya sudah ada teman-temannya. Jeno, Chenle, Jisung dan tentu saja Doyoung. Mata Joy mengarah pada Doyoung, sahabatnya yang ia rindukkan. Tapi seketika langkahnya terhenti saat melihat Jaemin yang berjalan dan tak sengaja menyenggol keran air yang berdiri hanya dengan pipa dalam waktu hitungan detik air langsung keluar dan memuncratkan percikan hampir keseluruh taman. Tidak hanya keran itu saja yang memuncratkan air tapi ada lima keran air di sekeliling taman yang menyemburkan air. Ya, Pipa itu saling berhunbungan. ayah membuat disekeliling taman agar dapat dengan mudah menyiram rumput dan tanaman di taman. air itu sekarang sudah benar-benar menyembur ke seluruh penjuru taman belakang. Bahkan mengenai meja, kursi, dan lampu. semuanya menjadi basah.
"Yakk!!! Park Jaemin" teriak Joy kesal. Ia kesal hanya karena hiasan di taman yang basah tapi juga seluruh tubuhnya yang basah sekarang. Tentu saja bukan hanya Joy, tapi juga Jaemin, Jeno, Chenle, Jisung, Doyoung dan tentu saja Jaehyun.
"Cepat matikan airnya" teriak Doyoung.
"kerannya patah Hyung" Kata Jaemin panik.
"Yakk!!! pabo-ya... cari keran lainnya" Teriak Jeno yang juga kesal melihat kebodohan sahabatnya.
Jaemin dan Jeno pun mencoba mencari arah pusat airnya dan setelah mendapatkannya dengan sekuat tenaga Jeno dan Jaemin bersamaan memutarnya untuk menutupnya bersamaan karena ganggangnya cukup keras untuk diputar. Seketika air pun tidak ada lagi. Joy yang sekarang sudah sangat berantakan. Ia jatuh karena dirinya tak kuat menahan semburan air yang terlalu besar. Ditambah dengan baju dan rambutnya yang basah kuyup.
"Aigooo.... Yakk!!! bocah-bocah nakal" teriak Ibu yang baru saja datang dan kaget melihat keadaan taman yang sudah berantakan.
"Yakkk!!!! aku menyuruhmu kesini untuk membantu bukan menghancurkan" kata ibu kesal memukul kepala Jeno, Chenle, Jisung dan tentu saja Jaemin.
"Yakk!!! cepat ganti baju... ini mulai larut nanti kalian sakit lagi" kata ibu lagi. Ibu memang begitu walaupun ia terkenal galak dan cerewet tapi ia tetap perhantian pada anaknya bahkan teman-temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE ✅
Fiksi PenggemarDipaksa bekerja di sebuah kerajaan menjadi Dokter Pribadi seorang Raja yang keras kepala dan memiliki keluarga yang sangat sombong. Bahkan Pangeran yang ia impikan memiliki sikap yang ramah dan baik, disini tidak. Pangeran itu memiliki sifat angkuh...