"Dengar Doyoung-sii... sampai sejauh ini aku tidak memukulmu karena kau adalah teman baik Joy... tapi jangan harap jika kau bisa menjauhkan Joy dariku" kata Jaehyun menatap Doyoung sinis.
Doyoung tersenyum kecil ternyata lawannya yang satu ini agak sulit.
"Berhentilah berusaha karena hal itu sama saja menyakiti hati Joy lagi" kata Doyoung seketika membuat Jaehyun terdiam.
"Apa maksudmu???" Tanya Jaehyun tak mengerti.
"Joy.... aku sudah mengenalnya 25 tahun..... aku bisa dibilang lebih mengenalnya bahkan daripada dirinya sendiri.... menurutmu apa yang akan di lakulan laki-laki pada umumnya jika memiliki teman perempuan yang begitu dengannya selama 25 tahun??" Tanya Doyoung ambigu membuat Jaehyun bingung.
"Aku dan Joy tidak bisa dibilang teman ataupun sahabat... kami sudah jauh daripada itu..." kata Doyoung lagi.
"Dari dulu hingga sekarang perasaanku tetap sama padanya.... dan tak akan pernah berubah.... aku akan selalu ada untuknya disaat senang maupun sulit" kata Doyoung lagi membuat Jaehyun geram.
"Aku tak tahu sedalam apa kau mencintai Joy tapi dari yang kulihat kau tidak akan layak jika bersaing denganku" kata Doyoung tersenyum sinis.
"Kau selalu menyakiti hati Joy... tak pernah mau membelanya jika bersama keluargamu... bahkan kau takut mengakui perasaanmu sendiri... kau malu memiliki perasaan pada Joy???" Tanya Doyoung mulai meninggikan suaranya.
"APA SALAH JOY PADAMU???" Teriak Doyoung tak bisa menahan emosinya. Kali ini dia berbeda dari biasanya. Doyoung biasanya bisa mengatur emosinya jika dalam mengurus masalah ini sebelumnya tapi kali ini tidak. Menurutnya Jaehyun sudah keterlaluan.
"Dan seketika kau datang kesini mengharapkannya lagi setelah semua kata-kata yang tak pernah Joy ingin dengar kau keluarkan padanya" kata Doyoung membuat Jaehyun tertunduk lemas mendengar kembali kenyataan pahit yang terus mencabik-cabik hatinya.
"Jika kau merasa menyesal... tinggalkanlah Joy... biarkan dia hidup tenang" kata Doyoung lagi membuat Jaehyun membeku.
Jaehyun, laki-laki itu kembali diam seribu bahasa. Yang dikatakan Doyoung semuanya benar. Ia tidak menyalahkan laki-laki itu karena memang dirinyalah yang salah. Dirinyalah yang telah menyakiti hati Joy. Jaehyun tahu dirinya salah tapi... ia tidak bisa mengulangi kesalahan yang sama. Jaehyun berhak mendapatkan kesempatan. Itu yang Jaehyun tahu saat ini. Ia hanya ingin mengatakan semuanya pada Joy dan menyelesaikan kesalahpahamannya. Ia juga ingin menyatakan perasaannya. Ia tidak ingin menyembunyikan apapun dari Joy. Apapun Jawaban Joy Jaehyun akan menerima konsukuensinya.
"Dengar Doyoung-sii..." kata Jaehyun mengontrol emosinya.
"Diriku memang tak bisa dibandingkan dengan dirimu yang telah menemani kehidupan Joy selama 25 tahun tapi...."
"Tapi yang kutahu sekarang... aku amat sangat mencintai Joy dan Aku membutuhkannya...."
"Dan aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan kesempatan keduaku.... karena akan aku pastikan aku tidak akan menyia-nyiakan Joy lagi" kata Jaehyun menatap Doyoung serius dengan mata berkaca-kaca.
"YAKKKK!!!! LEE JAEHYUN" teriak Doyoung tak habis pikir dengan perkataan Jaehyun.
"Aku akan tetap menemuinya dan mengatakan semuanya pada Joy....." kata Jaehyun tersendat.
"Aku pun juga akan siap menerima setiap jawaban Joy.... walaupun itu sulit bagiku" kata Jaehyun membuat Doyoung terdiam sejenak. Sepertinya Kali ini jalan ceritanya akan berbeda.
"APPPAAA!!!!"
"APPPAAAA!!!!"
Suara teriakan anak kecil terdengar di lorong pintu depan ruangan Doyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE ✅
Fiksi PenggemarDipaksa bekerja di sebuah kerajaan menjadi Dokter Pribadi seorang Raja yang keras kepala dan memiliki keluarga yang sangat sombong. Bahkan Pangeran yang ia impikan memiliki sikap yang ramah dan baik, disini tidak. Pangeran itu memiliki sifat angkuh...