Jaehyun pun menyelesaikan pembicaraannya. Ia tersenyum senang saat mendengar bahwa Raja Yoo Jaesuk akan mempertimbangkan permintaanya. Jaehyun pun berbalik mencari keberadaan Joy. Tapi seketika Joy tak terlihat dimanapun. Ia memutar bola matanya menerawang setiap pengunjung pasar tapi tak ada dari mereka yang merupakan orang yang dicarinya. Lekas Jaehyun langsung berjalan sambil berteriak memanggil nama Joy. Ia berdiri ditempat terakhir Joy berdiri dan kembali melihat sekelilingnya dan jawabannya tetap nihil. Joy tidak ada dimanapun. Kali ini perasaan Jaehyun langsung panik. Ia menepis semua kemungkinan buruk yang akan terjadi dan langsung berlari mencari ke sekeliling pasar. Ia masih menyakini dirinya bahwa Joy tidak apa-apa. Tapi sudah hampir dua jam Jaehyun menggeliling pasar tersebut, sampai sekarang Jaehyun belum menemukan keberadaan Joy sama sekali. Kali ini Jaehyun sudah bukan lagi panik tapi ia benar-benar gila. Ia sudah berteriak seperti orang tak tahu arah tapi hasilnya tetap nihil. Jaehyun meremas tangannya kesal.
Bodoh!!! Bodoh!!!!
Kata-kata umpatan terus saja keluar dari mulut Jaehyun. Entah dia berikan pada siapa yang jelas tentu saja pada dirinya sendiri. Jaehyun juga sudah menelpon Joy tapi sejak tadi diangkat. Jadinya Jaehyun pun juga tidak bisa melacak telepon Joy karena teleponnya dimatikan. Jaehyun pun mengerang kesal. Ia bisa mati jika begini terus. Jaehyun tidak punya pilihan lain segera ia ingin menelpon polisi hingga tiba-tiba teleponnya kembali berbunyi. Dan tertulis nama Joy disana. Dengan cepat Jaehyun mengangkatnya.
"Yakkkk!!!!! Dimana kau sekarang??? Kenapa tidak menjawab teleponku???" Teriak Jaehyun menahan emosinya yang mengebu-gebu.
"Jaeeee"
Jaehyun terdiam kaku. Itu suara Joy tapi ia dapat yakini suara itu tidak menandakan kabar baik. Ia seperti habis disakiti.
"Joyyy!!!! Joyyy!!!!! Kau dimana sekarang???" Teriak Jaehyun histeris.
"S'lamat sore tuan"
Sekarang suara boriton laki-laki yang terdengar di telingan Jaehyun. Dan hal itu cukup membuat emosi Jaehyun mendidih.
"Siapa kau, Bajingan???" Bentak Jaehyun.
"Tenang saja tuan.... wanita cantikmu ini aman bersamaku"
"Jangan coba-coba kau menyetuhnya jika tidak ingin tangan dan kakimu patah" Ancam Jaehyun karena emosinya sudah benar-benar mendidih. Ia sudah siap membunuh siapapun yang ada di sekitarnya.
"Bagaimana kalau kita buat perjanjian??? Kau bisa memberiku 500 juta won dan aku akan kembalikan wanitamu???
"Dimana kau sekarang??? Aku ingin bicara dengan Joy??" Kata Jaehyun dengan suara keras.
"Maaf, tapi wanita sedang dalam kondisi tidak bisa berbicara"
"YAKKKKK!!!!! BAJINGAN TEGIK!!! JANGAN COBA-COBA KAU MENYAKITINYA" kata Jaehyun benar-benar tak bisa menahan emasinya lagi.
"CEPAT BAWA SAJA UANGNYA DAN AKAN AKU KEMBALIKAN WANITAMU"
"Dan ingat jangan pernah menghubungi polisi jika tidak ingin wanitamu kami siksa"
"Jika kau tidak datang dalam waktu dua jam sudah dipastikan wanitamu sudah tak ada di Korea lagi..... kalau boleh aku jujur.... harganya wanita cantik ini akan lebih mahal jika aku jual ke pengusaha di Eropa... ckckckck.... tapi karena aku baik padamu cukup 500 juta won"
Jaehyun kali ini ingin sekali membanting teleponnya tapi kembali ia urungkan karena laki-laki itu kembali berkata
"Nasib wanita ini ada ditanganmu, Tuan"
Sambungan pun tertutup sepihak. Dengan cepat Jaehyun mencari alamat yang baru saja dikirimkan lewat SMS. Jaehyun tidak menghubungi polisi. Jaehyun benar-benar tidak mau menyakiti Joy. Ia benar-benar takut tapi ia juga tak mambawa uang 500 juta won. Sebenarnya uang itu bukan uang seberapa untuk Jaehyun yang hampir memiliki penghasilan jauh lebih dari segitu dalam satu bulan. Ia hanya tidak mau dibodohi oleh laki-laki bajingan itu. Ia berjanji akan membuat laki-laki itu babak belur atau bahkan mati ditangannya karena telah berani menyakiti Joy. Jaehyun bersumpah akan itu. Mobil Jaehyun pun berhenti disebuah Pabrik tua dan gelap. Jaehyun pun masuk tanpa ragu dan langsung berjalan. Saat melihat pintu besar yang di jaga oleh dua orang laki-laki, Jaehyun pun dengan cepat berjalan kearah mereka. Lalu tanpa basa-basi Jaehyun langsung menghajarnya tanpa ampun. Sekarang emosinya benar menggebu-gebu, ia tak bisa menahannya lagi. Mereka berani menyentuh wanitanya, berarti ia siap bermain-main dengan Jaehyun. Setelah melihat lawannya yang sudah tak sanggup lagi melawan Jaehyun pun langsung mendobrak pintu besar itu. Lehernya tercekat saat melihat Joy duduk di sebuah kursi dengan mulut yang dibekap dan tali yang mengikat mengelilingi tubuhnya. Bahkan Jaehyun sudah dapat melihat bekas merah di kulitnya karena kencangnya ikatan tali itu. Tapi yang membuat Jaehyun kembali hening karena Joy tak menunjukkan pergerakan sama sekali. Ia terdiam duduk dengan kepala tertunduk.
"Joyyyy" teriak Jaehyun langsung menghampiri Joy tapi langkahnya terhenti saat melihat ada lima orang muncul dari balik gelap.
"Aku tak suka basa-basi, jadi mana uangnya???" Tanya laki-laki yang berada di tengah sepertinya dia ketuanya.
"Uangnya ada di mobilku.... kau bisa mengambilnya sendiri" kata Jaehyun ketus.
Mereka tertawa. Bahkan sangat keras.
"KAU KIRA KAMI BODOH!!!!" kata laki-laki yang ditengah itu berteriak keras.
"Bukankah memang begitu..." kata Jaehyun sinis.
Kelima orang itu langsung mendengus kesal. Dan tanpa basa-basi keempat orang yang ada di kiri dan kanan langsung saja menyerbu Jaehyun. Jaehyun pun dengan sigap langsung menghajar mereka.
"Jaeeee....." suara seseorang menginterupsi tindakan Jaehyun. Joy, perempuan itu sekita mengangkat kepalanya. Ia tidak bisa berkata banyak tapi dari sorot matanya tampak jika Joy benar-benar ketakutan. Karena terlalu lama memperhatikan Joy, Jaehyun kalah sigap saat sebuah kayu berhasil memukul punggung belakangnya dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Dua pukulan pun langsung diterima Jaehyun di pipi kanan dan kirinya hingga mengeluarkan darah segar. Joy seketika kaget bukan main saat melihat Jaehyun tersungkur di lantai. Kali ini ia menangis. Ia benar-benar tidak kuat melihat Jaehyun tersakiti. Ia takut. Jaehyun pun mencoba bangkit lagi dan dengan sisa tenaga yang ada ia menghabisi keempat laki-laki dihadapannya. Jaehyun pun tersenyum menang. Hingga akhirnya tinggal satu lagi manusia yang telah menjadi dalang dari aksi jahat ini. Tanpa basa-basi Jaehyun langsung menghajar laki-laki itu tanpa ampun. Karena pukulan pertama cukup keras membuat laki-laki itu langsung tersungkur ditanah. Jaehyun pun menabahnya lagi dengan pukulan bertubi-tubi. Ia yang membuat Joy kesakitan dan ketakutan, berarti ia harus bertanggung jawab atas semua perbuatannya.
Joy pun dengan sisa tenaga yang ada mencoba melepas ikatan di mulutnya. Jaehyun sudah kehilangan kontrol. Ia tahu itu. Laki-laki itu tak bisa menahan emosinya. Jaehyun tidak berhenti memukul laki-laki yang bahkan sudah tidak menunjukkan pergerakan. Jaehyun sudah terlalu terbawa emosi.
"Jaee...." panggil Joy dengan suara lemah.
"Jaehyunnn cukup" kata Joy lagi, perlahan ikatan di mulutnya mulai mengendor. Hingga akhirnya benar-benar longgar. Joy pun mengumpulkan suara dan sisa tenaganya.
"LEE JAEHYUN HENTIKAN!!!"
Jaehyun menghentikan aksinya setelah mendengar suara Joy.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE ✅
FanfictionDipaksa bekerja di sebuah kerajaan menjadi Dokter Pribadi seorang Raja yang keras kepala dan memiliki keluarga yang sangat sombong. Bahkan Pangeran yang ia impikan memiliki sikap yang ramah dan baik, disini tidak. Pangeran itu memiliki sifat angkuh...