Joy pun mencoba menenangkan dirinya. Ketukan pintu menyadarkan Joy dari halusinasi gilanya.
"Siapa???" Tanya Joy dari dalam.
"Maaf Dr. Park tapi Anda dipanggil Yang Mulia Ratu" kata seorang pelayanan diluar sana.
Joy pun kaget bukan main. Untuk apa nenek sihir itu memanggilnya. Mengingat semua kata-kata keji yang dikeluarkannya secara cuma-cuma untuk Joy membuat Joy sedikit takut untuk mendatangi nenek sihir itu. Joy pun mencoba berpikiran positif dan berjalan ke ruang keluarga. Disana sudah duduk Yang Mulia Ratu di salah satu Sofa sambil menyesap secangkir teh.
"Selamat sore Yang Mulia Ratu" sapa Joy takut.
"Selamat sore Dokter" sapa Yang Mulia Ratu Sopan.
"Jadi begini Dokter.... Saya Ingin Anda saat Acara berlangsung nanti Anda bisa menjaga suami saya dengan baik..... Tolong berdiri disampingnya saat Acara berlangsung... Saya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padanya" kata Yang Mulia Ratu tanpa melihat ke arah Joy.
"Baik Yang Mulia Ratu" kata Joy menundukkan kepala takut.
"Anda boleh pergi sekarang" kata Yang Mulia Ratu mengusir.
Joy pun langsung pergi. Ia benar-benar lelah berbicara seformal ini dengan orang. Ia bahkan terkadang memanggil ibunya dengan sebutan nama panggilan kecilnya. Joy pun berjalan ke arah luar istana. Dari tempatnya berdiri Joy dapat melihat pagar besar yang tertutup rapi dan dijaga ketat oleh para penjaga. Andaikan saja ia bisa pergi, Joy benar-benar ingin berlari keluar gerbang besar itu.
"Ingin keluar???"
Suara seseorang membuat Joy kaget dan kehilangan keseimbangannya. Untungnya orang itu sudah menangkap Joy sebelum semua badan Joy terbentur lantai.
"Kenapa kau selalu kehilangan keseimbangan??" Tanya Jaehyun menatap Joy bingung.
Wajah Joy sekarang memanas. Entah kenapa melakukan kontak fisik dengan Jaehyun membuat jantungnya berdebar dua kali lebih cepat. Joy pun membetulkan posisinya dan sedikit menjauh dari Jaehyun.
"Itu karena kau mengejutkanku" kata Joy sinis langsung mengalihkan pandangannya.
Jaehyun mengangguk mengerti. Jaehyun pun dengan sekali hentakan menarik pinggang Joy hingga menyisahkan jarak yang sangat kecil.
"Apa ini juga mengejutkan??" Tanya Jaehyun. Tersenyum jahil.
"Yakk!!!! Kau gilaa!!!! Ini di istana!!! Apa yang kau lakukan??" Kata Joy memberontak ingin dilepaskan. Jaehyun pun melepaskan Joy dan tersenyum menang.
"Jadi menurutmu.... Jika kita tidak ada di istana kita bisa....." Belum selesai Jaehyun menyelesaikan pembicaraannya Joy langsung mencubit tangan Jaehyun.
"Yakk!!! Apa yang kau pikirkan!!! Dasar Mesum!!!!" Kata Joy kesal langsung meninggalkan Jaehyun yang sudah cekikikan.
Hari-hari pun berjalan lancar pada Jaehyun. Saat bekerja pun biasa dikenal boss berhati dingin dan angkuh, Sekarang Jaehyun sedikit berbeda. Ia tidak pernah lagi menatap orang sinis melainkan dengan senyumnya dan itu membuat semua wanita jatuh hati padanya. Berbeda jauh dengan Joy yang semakin suntuk kehidupannya. Karena tidak bisa melakukan kerjaannya dengan baik, ia menjadi sedikit murung dan kesal. Ditambah lagi Jaehyun yang akhir-akhir ini sering meledeknya membuat Joy jadi gampang marah. Untungnya Jaehyun sedang melakukan perjalanan bisnis selama tiga hari dan dia akan pulang saat acara berlangsung. Sebenernya Jaehyun malas datang kea acara pesta seperti itu. Ia bukan laki-laki yang senang dikerumuni banyak orang atau bersama banyak orang. Ia lebih memilih duduk diam di perpustakaan. Dari dulu tidak pernah datang dengan alasan pekerjaan tapi sekarang ibunya memaksanya makanya ia akan pulang saat acara berlangsung.
"Omma.... Besok adalah acaranya dan aku benar-benar tidak tahu harus memakai apa" keluh Joy pada ibunya ditelepon.
"Aku bahkan hanya membawa kaos dan beberapa sport training... Aku benar-benar tidak tahu harus memakai apa" kata Joy panik.
"Lalu menurutmu apa yang harus ibumu lakukan??"
"Tentu saja ibu harus mencarikanku solusi" kata Joy kesal. Ya, Joy kelupaan tentang masalah kostum. Ia benar-benar tidak membawa dress sama sekali ke istana ini. Hal ini jauh dari pikirannya. Ia hanya berpikir jika disini ia hanya memakai kaos dan traning saja.
"Solusi.... Bagaimana kalau kau meminta pada Ratu itu?? Pasti ia mempunyai banyak baju tidak ada salahnya jika ia meminjamkanmu satu bukan???"
"Apa??? Ibu pasti sudah tidak waras.... Jika aku meminjam padanya itu artinya aku menggali kuburanku sendiri.... Ibu mau aku pulang hanya dengan foto??" Kata Joy Sarkastik.
"Terus kamu mau bagaimana??? Jika ibu mengantarkan bajumu sekarang akan sampai setelah acaranya selesai"
"Ekhmmmm" Suara seseorang mengejutkan Joy Dan langsung menjatuhkan teleponnya.
"Astaga!!!" Teriak Joy langsung mengambil teleponnya dan betapa kagetnya dia saat menemui Yang Mulia Ratu berdiri didepan. Joy pun langsung memutuskan panggilan sepihak. Lalu membungkuk memberi salam.
"Apa tadi ibumu??" Tanya Yang Mulia Ratu.
Joy mengangguk takut. Terkutuklah mulutnya yang tak pernah bisa menjaga kata-kata yang keluar. Ia bersumpah jika Yang Mulia Ratu mendengar semua perkataanya. Sehabis ini mungkin ia akan langsung dipecat.
"Aku benar-benar...." Belum selesai Joy berkata Yang Mulia Ratu sudah menyelak.
"Aku sudah memilihkanmu baju...." Kata Yang Mulia Ratu singkat.
"Aku melakukan ini karena aku tidak mau kau... Maksudku diriku malu jika kau memakai pakaian ketat yang biasa kau pakai" kata Yang Mulia Ratu sinis.
Joy tersenyum bahagia. Ia benar-benar tidak percaya jika Nenek sihir didepannya itu mau membelikannya baju untuk acara para kaum bangsawan. Joy benar-benar berterima kasih. Joy ingin memeluk wanita didepannya itu tapi ia urungkan karena tahu bahwa mereka benar-benar tidak se-level.
"Dan tolong.... Aku tidak akan memulangkanmu hanya dengan foto" kata Yang Mulia Ratu menyindir Joy dan langsung pergi begitu saja.
Joy pun tersenyum kikuk. Walaupun Yang Mulia Ratu menyindirnya Joy tak merasa sama sekali.
"TERIMA KASIHHH" teriak Joy senang.
Menurut Joy, Nenek sihir itu tak sepenuhnya jahat. Ia masih memiliki sisi baik walaupun terlihat tak ikhlas. Tpai Joy sangat bersyukur sekarang setidaknya ia tak akan pusing untuk baju besok. Joy pun mamasuki kamarnya berniat tidur. Pandangannya dibuat kaget saat menemukan sebuah gaun sudah bertenger di atas tempat tidurnya. Ia benar-benar dibuat kaget dengan gaun itu bagaimana tidak. Gaun yang ada diatas tidurnya Joy itu sangat terbuka. Joy memang jarang memakai gaun bukan tapi tidak pernah. Ya, Joy memang jarang datang ke acara pesta. Jika pun diharuskan ia pasti memakai celana dan baju Hemd. Gaun merupakan Baju yang bisa dikatakan tak pernah masuk list yang Joy suka. Harus duduk dengan rapi adalah sebuah ketidakmampuan pada Joy. Maka dari itu ia menjauhkan kata gaun dari list bajunya. Lalu sekarang lihatlah ada gaun berwarna pink peach pendek didepannya dengan tangan kanan kiri terbuka. Hal ini benar-benar diluar kemampuan Joy.
"Jika ini yang harus kupakai... lebih baik aku tak usah ikut" Kata Joy lemas lansgung membaringkan tubuhnya di ranjang dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE ✅
FanfictionDipaksa bekerja di sebuah kerajaan menjadi Dokter Pribadi seorang Raja yang keras kepala dan memiliki keluarga yang sangat sombong. Bahkan Pangeran yang ia impikan memiliki sikap yang ramah dan baik, disini tidak. Pangeran itu memiliki sifat angkuh...