#06

1K 151 1
                                    

Jaehyun bangun dari tidurnya. Ia merengangkan badannya yang sangat pegal. Ya, semakin hari semakin banyak pekerjaan yang harus dilakukan Jaehyun. Ia pun teringat dengan janjinya pada Joy. Ia segera bangun dan mandi. Setelah selesai berpakaian ia pun berjalan keluar dengan santai mencari Sang Ayah. Ia pun mendapati ayahnya berada di ruang keluarga.

"Morning dad" kata Jaehyun ramah.

Sebenarnya ia agak takut berbicara pada ayahnya. Ia memang sedikit jarang berbicara dengan ayahnya jika bukan soal bisnis. Jadi wajar jika sekarang ia gugup.

"Pagi Jaehyun" kata Sang Ayah tak kalah ramah.

"Apa ayah baik-baik saja???" Tanya Jeahyun asal karena sekarang ia bingung mau berbicara apa.

"Yahh.. tentu saja.... Sangat baik" kata Sang Ayah mulai bingung dengan kelakukan anaknya.

"Apa yang terjadi nak???" Tanya Sang Ayah akhirnya tak tahan dengan kelakuan aneh Sang Anak.

"Begini... Dr. Park berkata ayah tak mau melakukan latihan...." Kata Jaehyun gugup

"Jadi si Dokter aneh itu telah menyuruhmu berbicara padaku???" Tebak Sang Ayah.

Jaehyun membisu. Itu memang benar

"Bukan.... Aku tahu ayah pasti melakukan yang terbaik" kata Jaehyun tergagap-gagap

"Baiklah kalau begitu aku pamit... Ada meeting yang harus aku lakukan" kata Jaehyun mengalihkan pembicaraan.

"Baik... Good Luck" kata Sang Ayah

Jaehyun pun beranjak pergi. Kali ini ia benar-benar menyesal mengikuti perkataan Dr. Park. Jaehyun benar-benar malu saat ini. Ia pun dengan cepat bergerak cepat ke mobilnya karena harus menyelesaikan tugasnya.

Joy sekarang masih setia menunggu Yang Mulia Raja yang sejak tadi entah dimana.

"Kau hebat sekali..." Tiba-tiba suara seseorang menginterupsi ketenangan Joy. Joy pun bangkit dan mendapati Yang Mulia Raja sudah berada didepannya.

"Kau berani menyuruh anakku berbicara tentang kesehatanku" tembak Sang Raja membuat Joy membisu.

"Tapi maaf itu tidak akan mempan keputusan ini semuanya hasil keputusanku sendiri.... Tidak ada yang bisa merubahnya sekalipun dia anakku" kata Sang Raja beranjak pergi.

"Tapi niat Jaehyun baik.... Dia mau Yang Mulia sembuh" kata Joy akhirnya.

"Aku tahu... Tapi aku melakukan semuanya dengan caraku sendiri.... dan kau tidak ada hak untuk ikut campur " katanya sinis dan langsung pergi begitu saja.

Joy pun tak bisa melawan lagi. Dia benar-benar muak dan tak suka melihat sifat Sang Raja yang keras kepala. Joy pun langsung menelpon seseorang kali ini bukan ibunya tapi bossnya. Dia benar-benar ingin pulang sekarang.

"Hallo Joy bagaimana kabarmu... Semua baik-baik saja kan???"

"Baik dari mana???.... Kau tahu hidupku hanya jadi pengangguran disini" kata Joy kesal.

"Tenanglah... Aku tahu kau pasti bisa"

"Aku sudah berusaha tapi Raja sombong itu terlalu keras kepala" kata Joy tak tahan. Masa bodo jika ada yang dengar

"Yakkk kecilkan suaramu!!!! Kau ada di istananya"

"Aku tak peduli.... Aku mau pulang" kata Joy kesal

"Joy berusahalah sedikit lagi.... Aku tahu kau bisa... Kau itu Dokter Fisioterapi terhebat.... Kau lupa sloganmu"

"Aku tahu tapi aku benar-benar sudah tak sanggup lagi.... Keberadaan ku saja seperti hantu disini... Tak dianggap" kata Joy tak tahan.

"Hmmmm... Bagaimana ya???

"Ayolah Oppaaa...." rengek Joy

"begini saja....Aku akan usahakan...... Aku akan coba cari penggantimu dulu.... Aku tak yakin dalam waktu dekat ini.... Tapi jika sudah dapat aku akan langsung mengabarimu"

"Jinjja?? Kau memang terbaik Oppa.... Aku menyayangimu...." Kata Joy senang. Ya, sebenarnya Joy selalu memanggil Chamingin dengan sebutan Oppa. Selain karena mereka dekat, Changmin juga sudah menganggap Joy adiknya sendiri dan begitupun dengan Joy. Tapi kalau dikantor ia lebih sering memanggilnya boss karena ia ingin terlihat professional. Diluar kantor ia pasti akan memanggil Changmin dengan sebutan Oppa.

"Iyaa.... Iya.... Aku tahu aku memang terbaik.... Jadi berusahalah lebih baik lagi sekarang.... Kalau tidak aku tak akan mencari penggantimu"

"Arrasooo... Saranghaeee Sampai jumpa Oppa" kata Joy memutuskan sambungan.

Joy pun berjalan keluar. dia senang bossnya itu mau menolangnya dari kegelapan yang menimpanya. Asalkan saja Changmin Oppa belum punya istri dan anak sudah dipastikan Joy menyukainya. Dan Saat keluar betapa kagetnya dirinya melihat Jaehyun berdiri didepan pintu dengan wajah yang tak bisa diartikan.

"Ommo... Hai Jaehyun" kata Joy gugup

"Hallo Dr. Park" kata Jaehyun singkat membuat Joy takut.

"apa yang kau lakukan disini??" tanya Joy gugup

"melihat ayahku latihan" kata Jaehyun cepat

Joy tak bisa mengelak lagi sepertinya Jaehyun mendengar semuanya.

"Kau mendengar semuanya??" Kata Joy takut.

"Menurutmu....." kata Jaehyun membuat Joy bingung. Sebenarnya Jaehyun mendengar semuanya dari awal. Sejak ayahnya menolak Joy mentah-mentah sampai Joy mengatakan hal jelek tentang keluarganya dan berakhir dengan kata-kata sayang pada orang yang ditelpon. Pertamanya Jaehyun kesal saat keluarganya dijelekan tapi perasaan itu berubah saat Jaehyun mendengar kata-kata yang mengusik dirinya.

"Dari mana???" Tanya Joy

"Kau terbaik Oppa.... Aku menyayangimu dan blablabla" bohong Jaehyun. Ya, memang kata itulah yang mengusik pikiran Jaehyun sejak tadi.

Joy pun mengembuskan napas lega. Mata Jaehyun menginterogasi reaksi Joy. Sebenernya jika boleh jujur ada perasaan tak nyaman saat Joy berkata seperti itu dengan siapapun yang ia telepon. Perasaan seperti marah.

"ohhh..." kata Joy senang.

"ohhh???" kata Jaehyun bingung dengan reaksi Joy. Jika saja ia tidak penasaran dengan orang yang ditelepon Joy tadi sudah dipastikan Joy sudah ia maki-maki karena telah menghina keluarganya terutama ayahnya.

"apa dia kekasihmu???" tanya Jaehyun terang-terangan.

"siapa???" tanya Joy bingung.

"siapa lagi kalau bukan orang yang kau telepon tadi" kata Jaehyun ketus

"bukan siapa-siapa... mau tahu aja" kata Joy berjalan pergi meninggalkan Jaehyun yang terlihat mulai emosi. Saat itu Jaehyun tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sendiri tapi satu hal yang ia tahu ia sekarang marah dan tak suka dengan perkataan Joy tadi.

Jaehyun pun juga akhirnya berjalan ke kamarnya ada masalah lain yang harus ia pikirkan untuk besok. Besok adalah hari dimana dia harus bertemu dengan tunangannya. Ya, Jaehyun telah bertunangan dengan seorang putri kerajaan juga. Namanya adalah Irene. Mereka bertunangan karena tuntutan dari Kerajaan. Irene bisa dibilang wanita yang sempurna cantik, pintar, baik dan perhatian. Dia tidak pernah mengeluh atau meminta apapun pada Jaehyun. Ia bahkan selalu menuruti semua kemauan Jaehyun. Jadi tidak bisa dia berkata jika Irene bukan pasangan yang terbaik untuknya. Nyatanya Irene memang pasangan yang terbaik untuk Jaehyun bahkan untuk semua laki-laki yang ada di dunia ini. Tapi ada satu sisi yang Jaehyun tak suka dari dirinya disaat ada wanita sempurna yang bisa dengan mudahnya ia dapatkan, ia tetap tak bisa menyukai wanita itu. Bahkan ada rasa terbeban saat bersama Irene yang membuatnya tak bisa berlama-lama dengan wanita cantik itu. Padahal hampir seluruh pria iri padanya. Jaehyun berbaring di tempat tidurnya dan menatap langit-langit kamarnya.

"kenapa dengan dirimuu???" Kata Jaehyun pada dirinya sendiri.

Rasa ngantuk menyerang dan tanpa sadar lama-lama mata Jaehyun terlah tertutup sempurna.



PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang