#49

1.5K 112 13
                                    

Waktu berlalu begitu saja, kini Jaehyun berada di Istananya. Dua hari lagi waktu penobatannya menjadi Raja mengantikan Ayahnya. Setelah banyak kejadian terjadi, Jaehyun tidak tahu harus berkata ini lebih baik atau tidak. Tapi sekarang ia hanya merasakan kebahagian. Eunwoo sudah berada di England. Ia diterima di Oxford dan meneruskan kuliahnya disana. Ayahnya pun sudah kembali bisa berjalan dan tidak terpuruk lagi dengan kematian kakaknya. Ibunya pun telah banyak berubah dan lebih memperhatikan keluarga daripada masalah kerajaan. Pak Kim, Jaehyun telah menyuruhnya libur untuk beberapa minggu. Jaehyun pun menuju ke lobby. Ia masuk ke mobilnya dan menyalakan mesin lalu berjalan pergi. Ia ingin kesuatu tempat. Tempat yang tenang. Jaehyun pun akhirnya sampai di sebuah rumah tradisional yang amat ia kenal.

"Yakkk!!! Kenapa kau kesini lagi???" Sebuah suara nyaring terdengar di telinga Jaehyun dan membuatnya tersenyum kecil.

"Pamannn.... aku datang" kata Jaehyun cepat menghampiri laki-laki paruh baya itu yang tak lain adalah Raja Yoo Jae suk.

"Sudah berapa kali aku bilang untuk tidak pernah datang kesini.... aku benar-benar menyesal memberitahu rumahku" kata Paman Yoo kepada Jaehyun.

Jaehyun hanya tersenyum tipis denga  omelan Paman Yoo. Ia memang selalu terlihat marah jika Jaehyun tapi sebenarnya ia menyukainya.

"Aku juga sudah menyapa Bibi" kata Jaehyun lagi. Ya, tadi ia sempat mampir ke kuburan Min Soori.

"Ini aku bawakan makanan" kata Jaehyun. Paman Yoo terdiam lalu mengambil makanan dari tangan Jaehyun. Mereka berjalan ke teras rumah dan duduk disana.

"Jadi kau sedang ada masalah???" Kata Paman Yoo langsung. Ya, Jaehyun selalu datang kesini jika ada masalah. Hanya untuk sekedar menenangkan diri dan berdebat dengan Paman Yoo terkadang membuatnya melupakan masalahnya sebentar. 

"Hari penobatan" kata Jaehyun menatap kearah langit.

"Kau gugup?" Tanya Paman Yoo ikut melihat kearah langit.

"Tentu saja tidak" kata Jaehyun bohong.

"Kau akan baik-baik saja" kata Raja Yoo melihat kearah Jaehyun sekilas.

"Aku tidak tahu...."

"Mungkin saja aku bukan orang yang tepat" kata Jaehyun lagi

"Bagaimana jika aku tidak bisa menjadi raja yang baik...."

"Menjadi seseorang yang diandalkan banyak orang...."

"Bagaimana jika ternyata pilihanku kembali salah" kata Jaehyun tertunduk lemas.

Paman Yoo tersenyum kecil.

"Hidup itu adalah pilihan. Jika kau memilih senang maka akan senang dan jika kau memilih susah maka akan susah" kata Paman Yoo menasehati.

"Kehidupan juga adalah tentang keberanian. Keberanian untuk menetapkan pilihan, keberanian untuk menjalankan pilihan, keberanian untuk  mengambil resiko atas pilihan dan memperbaikinya jika salah" kata Paman Yoo lagi.

Jaehyun menghembuskan napas panjang. Ia tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang.

"Jaeee...."

"Jaeeee...."

Sebuah suara yang amat ia kenal menyadarkan Jaehyun dari lamunannya. Seorang wanita berdiri dipintu gerbang masuk rumah Paman Yoo.

"Siapa itu???" Kata Paman Yoo yang penglihatannya mulai merabun karena semakin tua.

"Dia Joy.... kebahagianku" kata Jaehyun melihat kearah Paman Yoo sambil tersenyum kecil. Jaehyun pun bangkit berdiri dari kursi.

"Tunggu dulu.... dia Joy tapi terlihat berbeda kenapa perutnya membesar?" Tanya Paman Yoo memakai kacamatanya.

PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang