Setelah hari itu, Hidup Jaehyun kembali seperti semula. Istirahat yang cukup baik untuk Jaehyun. Bukan hanya sekedar memulihkan keadaan fisiknya tapi jiwanya juga. Berkat permaianan kecil yang mereka lakukan hari itu. Sekarang Jaehyun dalam perjalanan menuju ke sebuah hotel. Disana akan diadakan meeting antara anggota kerajaan. Tanpa disangka Jaehyun bertemu dengan Irene.
"Jaehyun...." Panggil Irene
"Irene??? apa yang kau lakukan disini??" tanya Jaehyun kaget melihat keberadaan Irene yang tiba-tiba muncul
"aku menemani ayahku... kau pasti juga ingin menghadiri meeting itu kan??" kata Irene cepat
Jaehyun mengangguk.
"bagaimana jika kita makan siang dulu... meeting akan dimulai jam 3 sore bukan??" tanya Irene cepat
Jaehyun berpikir sejenak. Tidak ada cara untuk menolak jiak disituasi seperti ini.
"baiklah ayo kita makan siang bersama" kata Jaehyun pasrah
Mereka pun akhirnya memutuskan makan siang di hotel. Sangat elegant dan romantis. Tapi Jaehyun benar-benar tak suka saat-saat seperti ini. Ia bahkan tak fokus dan berakhir tak memakan makanannya.
"Jaehyun kau baik-baik saja??" tanya Irene Khawatir
Jaehyun masih terdiam.
"Jaehyun!!!" panggil Irene lebih keras
"apa?? ada apa???" tanya Jaehyun tersadar dari lamunannya
"kenapa kau tak makan??? apa makannya tak enak??" tanya Irene
Jaehyun menggeleng "tidakk makanannya sangat enak" kata Jaehyun memasukan satu suap makannya membuat Irene percaya.
"aku hanya ingin bertanya kapan kita bisa melangsungkan pernikahan kita?? menurutmu bulan apa yang cocok??" tanya Irene senang.
"pernikahan??" kata Jaehyun ragu bahkan ia tak pernah memikirkannya.
"bagaimana akhir tahun ini?? kita masih punya 5 bulan untuk persiapan... jika kau sibuk aku bisa mengurusnya sendiri..kau tak usah khawatir" kata Irene pengertian. Ia tahu kondisi Jaehyun yang banyak mengurusi Urusan perkerjaan karena dialah calon pengganti Sang Raja.
"akhir tahun ini???" kata Jaehyun takut-takut.
"Ya!! kau tidak sibukkan??" tanya Irene mencoba membaca raut wajah Jaehyun yang tampak kaget mendengar perkataannya.
"kau sedang banyak pikiran ya??" tebak Irene seketika membuat Jaehyun membeku. Ya, Pikiran Jaehyun sekarang tak bisa diatur. Ia menjadi susah konsentrasi. Ini semua karena seorang perempuan yang sudah mengganggu pikirannya hampir sejak satu minggu yang lalu.
"aku harus pergi duluan... ada yang harus aku urus sebelum meeting" pamit Jaehyun tanpa mendengarkan jawaban Irene.
Ini hanya alasan. Jelas sekali Jaehyun tak ada suatu hal apapun yang ia harus urus karena ia punya sekeretaris yang mengurus semuanya. Ia hanya perlu duduk diam dan mengawasi. in semua karena Irene kembali menanyakan sesuatu yang amat mengusik pikirannya. Jaehyun benar-benar pusing saat ini. Rasanya tak kuat. Ia bahkan tak jadi mengikuti meeting karena masalah yang baru didapatnya. Ia benar-benar bingung. Hati dan pikirannya tak bekerja dengan baik. Sudah hampir tiga hari Jaehyun memutuskan untuk tinggal di hotel. Ia tidak kembali ke rumah. Ia seperti menjauhi sesuatu. Tapi jika seperti ini terus Jaehyun tak tahan lagi. Ia ingin menenangkan pikirannya. Ia mencoba mengambil keputusannya tapi ia tak bisa. Tiga hari ini hanya ia lalui dengan kemalasan. Hingga akhirnya Ia memutuskan pulang. Jaehun tidak bisa lari terus dari kenyataan. Ia sengaja balik pada malam hari supaya tak ada yang menyadari kedatangannya. Sekarang sudah jam 12 malam dan istana sudah gelap semua menandakan semua orang telah tidur. Jaehyun pun berjalan ke kamarnya tapi langkahnya terhenti saat melihat sebuah cahaya yang berasal dari balkon lantai dua. Tanpa sadar Jaehyun berjalan kesana. Dan dia melihat Joy sedang menatap kearah langit. Jaehyun ingin kembali tapi kakinya malah mengatakan sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE ✅
Hayran KurguDipaksa bekerja di sebuah kerajaan menjadi Dokter Pribadi seorang Raja yang keras kepala dan memiliki keluarga yang sangat sombong. Bahkan Pangeran yang ia impikan memiliki sikap yang ramah dan baik, disini tidak. Pangeran itu memiliki sifat angkuh...