#37

722 102 6
                                    

Pak Kim saat ini sedang berada di kamar Joy. Banyak sekali perubahan sejak kejadian besar yang terjadi di istana. Ia melihat secarik kertas yang remuk diatas meja kamar itu. Ternyata itu surat pernyataan kelulusan tahap pertamanya Eunwoo yang dibuang. Ia pun langsung berjalan keluar untuk memberikannya pada Yang Mulia Ratu. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Jaehyun yang sedang duduk di balkon lantai dua sendirian. Ini sudah hari ke dua setelah kejadian hari itu dan Jaehyun seketika menghilang begitu saja dengan alasan Pekerjaan. Baru kali ini ia berada di istana setelah hampir dua hari entah berada dimana bahkan sekretarisnya tak tahu ia dimana. Saat ini ia sedang duduk dengan kaki diangkat dan diletakan diatas meja sambil menyesap sebotol Wine tanpa gelas. Jaehyun langsung meminumnya dari botolnya. Sebenernya ini bukan kebiasaan Jaehyun tapi ini kebiasaan Joy yang seketika menjadi kebiasaan Jaehyun juga.

"Malam Pangeran Jaehyun" sapa Pak Kim pada Jaehyun. Jaehyun hanya mengangguk sekilas tanpa menjawab apa-apa. Pak Kim pun melihat penampilan Jaehyun saat ini. Baru kali ini Pak Kim melihat Jaehyun seberantakan ini. Bajunya kusut, rambutnya berantakan dan wajahnya sangat lesu seperti kekurangan tidur dan makan.

"Kau baik-baik saja Jaehyun???" Kata Pak Kim lagi menghilangkan mode formalnya. Karena Pak Kim tahu jika Jaehyun sangat tak suka jika Pak Kim berbicara dengannya seperti itu.

Jaehyun terdiam. Ia tidak bisa menjawabnya. Ia malah menegguk kembali Winenya. Bahkan tanpa sadar ia menitihkan air matanya kembali merasakan sakit di hatinya. Lalu kembali ia menahannya dan mengangkat kepalanya yang tertunduk.

"Jaehyun kau tidak bisa seperti ini terus" kata Pak Kim sedih melihat tingkah laku Jaehyun seperti orang tak ada harapan hidup.

Jaehyun tersenyum sinis dan kembali menegguk Wine di tangannya.

"Bagaimana dengan si tengik itu??? Apa dia sudah ditemukan???" Kata Jaehyun akhirnya bersuara.

"Belum sama sekali" kata Pak Kim tahu jika yang dimaksud Jaehyun adalah Eunwoo.

Jaehyun kembali tertawa dan bangkit berjalan pergi. Tapi seketika langkah kembali terhenti saat Pak Kim menahan pundaknya. Jaehyun langsung menepisnya kasar dan seketika terbawa emosi membanting botol Wine di tangannya.

"AAAGGGGKKHHHHH!!!!"

"Jaehyunnn...." pekik Pak Kim panik melihat emosi Jaehyun yang keluar begitu saja.

Seketika Jaehyun langsung menangis kencang. Ia tidak kuat. Ia sangat kesakitan saat ini. Ia terduduk lemas di lantai meremas kepalanya yang terasa menusuk-nusuk. Hingga seketika semuanya berubah menjadi gelap.

Jaehyun pingsan.

Keesokan paginya, Jaehyun bangun dengan keadaan sudah lebih baik. Ia sudah menganti bajunya dan minum obat. Dokter Choi datang pagi-pagi hanya untuk mengcheck keadaan Jaehyun. Ternyata Jaehyun demam tinggi, ia tidak mengkonsumsi apapun sejak hari itu. Ia pergi bekerja dan Ia mengisi lambungnya hanya dengan Wine itulah yang membuatnya tumbang kemarin malam. Wajahnya masih pucat tapi Jaehyun tetaplah Jaehyun. Ia tidak bisa berada di istana terlalu lama. Itu sama saja menyakiti hatinya. Lebih baik ia kerja supaya bisa melupakan semua sakit hatinya.

"Jaehyun.... hari ini kau harus istirahat" kata Pak Kim berdiri tak jauh dari tempat tidur Jaehyun. Saat ini Jaehyun masih berbaring lemas di kasurnya. Kejadian tadi malam untungnya tak diketahui siapapun. Hanya Pak Kim dan beberapa pelayan kepercayaan Pak Kim. Dokter Choi pun datang juga tanpa sepengetahuan Yang Mulia Raja dan Ratu. Kejadian tadi malam memang harus dirahasiakan jika tidak mau menggemparkan kerajaan.

Jaehyun tak berbicara malah bangkit dari tidurnya. Ia menuju ke lemarinya dan mengambil baju ganti untuk kerja. Setelah selesai ia pun langsung pergi begitu saja tanpa berbicara apapun pada Pak Kim. Saat berjalan keluar ia melihat ibunya yang berjalan di ujung lorong. Jaehyun pun mempercepat langkahnya menuju keluar. Ia tidak mau bertemu ibunya saat ini.

"Jaehyun..... Jaehyun....." panggil Yang Mulia Ratu tapi Jaehyun tetap menghiraukan panggilannya. Ia pun keluar dari pintu utama dan langsung masuk ke mobilnya tanpa basa-basi ia menjalankan mesin mobil dan berangkat. Yang Mulia Ratu yang berada dibelakangnya hanya terdiam melihat kepergian mobil anaknya. Saat ingin masuk matanya berpapasan dengan suaminya yang ternyata sedang duduk di taman. Yang Mulia Ratu pun menghembuskan napas panjang dan langsung pergi begitu saja.

Jaehyun saat ini sudah sampai di sebuah restoran. Ia akan bertemu dengan Taeyong Hyung.

"Jaehyunn..." panggil Taeyong Hyung saat melihat Jaehyun masuk dari pintu restoran. Jaehyun pun langsung menghampiri meja yang di duduki Taeyong Hyung.

"Ya!!! Kau baik-baik saja???" Tanya Taeyong Hyung kaget melihat wajah Jaehyun yang pucat.

Jaehyun hanya diam tak menjawab pertanyaan Taeyong Hyung. Taeyong pun menghembuskan napasnya mengerti dengan keadaan sepupunya saat ini. Ia telah diceritakan oleh Pak Kim karena Pak Kim sempat menelponnya saat mencari Jaehyun yang tiba-tiba menghilang selama dua hari. Maka dari itu juga sekarang Taeyong mengajaknya bertemu.

"Jaehyun.... aku mengerti perasaanmu saat ini..... tapi kumohon jangan seperti ini.... makanlah dengan baik" kata Taeyong menasehati sepupunya ini.

Jaehyun tak bergeming. Ia masih saja diam.

"Pasti ada cara Jaehyun... pasti ada cara" kata Taeyong mencoba mencari solusi.

Jaehyun kali ini bergetar. Ia mengangkat kepalanya menatap Taeyong didepannya.

"Aku harus bagaimana Hyung???" Kata Jaehyun akhirnya.

"Kau hanya perlu mengatakan sejujurnya pada kedua orang tuamu... apa perasaanmu.. Apa keinginanmu.. dan apa yang tak kau inginkan" kata Taeyong cepat.

"Itu tak semudah itu Hyung.... kau tahu peraturan kerajaan bagaimana bukan?" Kata Jaehyun tak mengerti jalan pikir Taeyong.

"Well... tidak ada salahnya mencoba bukan??? Jaehyun... aku tahu ini bukan solusi terbaik tapi aku sangat menganjurkanmu untuk berkata jujur ke kedua orang tuamu.... itu lebih baik daripada tidak sama sekali" kata Taeyong lagi.

Jaehyun terdiam. Taeyong Hyung benar. Ia hanya terlalu penakut selama ini. Tidak ada salahnya jika ia bilang sebenarnya entah bagaimana hasilnya. Ia harusnya sadar itu sejak lama Tapi kembali ia mengingat kejadian dimana ia bertengkar dengan Joy. Walaupun orang tuanya mengizinkan belum tentu Joy ingin bertemu dengannya lagi. Jaehyun dapat merasakan betapa takutnya Joy padanya waktu itu. Lalu air mata yang keluar karenanya. Sudah terlalu banyak Joy tersakiti karenanya selama ini.

"Heyy... kau kenapa lagi???" Tanya Taeyong menyadari raut wajah Jaehyun yang berubah.

"Sepertinya masalahnya bukan hanya kerajaan Hyung.... tapi Joy sepertinya tak mau melihatku lagi" kata Jaehyun sedih.

Taeyong pun kembali teringat dengan cerita Pak Kim tentang Joy dan Jaehyun yang bertengkar. Kali ini ia terdiam. Ia juga bingung harus berbicara apa. Agak sulit yang satu ini.

"Jika aku jadi dirimu aku akan tetap menemuinya" kata Taeyong asal.

"Maksud Hyung???" Tanya Jaehyun bingung.

"Aku bahkan tak bisa menjelaskan apapun.... aku juga tak punya alasan apapun atas kata-kata kemarin.... semuanya keluar begitu saja.... bagaimana jika aku datang dan dia malah menolakku? Bagaimana jika ia benar-benar tak mau menemuiku lagi?" Kata Jaehyun putus asa.

Taeyong tersenyum kecil. Jaehyun memang sangat bodoh dalam hal percintaan.

"Kau itu terlalu banyak memikirkannya dan tak berbuat apa-apa.... dengar Jaehyun mencintai seseorang itu terkadang tak perlu alasan... ia hanya butuh balasan" kata Taeyong serius.

Jaehyun terdiam sebentar. Jaehyun baru menyadarinya selama ini. Jaehyung mengerti selama ini harusnya ia memberitahu pada Joy bahwa,

Ia sangat mencintainya....

PRINCE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang