Joy seketika terdiam. Ia merasakan bulu kuduknya berdiri saat angin kencang menembus tubuhnya.
"Hacihhhh.."
"Hacihhhh.... Maaf Oppa" kata Joy meminta maaf sambil menutup kedua hidungnya.
Melihat Joy bersin, Taeyong langsung reflek melepas jas-nya dan mengaitkannya di tubuh kecil Joy.
"Oppa tidak usah" kata Joy ingin mengembalikan tapi Taeyong langsung menolak.
"Aniyaa... Kau kedinginan.... Jangan berdiri di dekat jendela nanti kau sakit" kata Taeyong menarik Joy berjalan kedalam.
"Oppa... Maaf aku harus keluar sebentar... Aku harus menelepon ibuku" kata Joy langsung berlari.
Taeyong melihat kepergian Joy dengan sedih. Ia tidak bisa mempungkiri jika berbicara dengan Joy sangat menyenangkan. Joy bisa dibilang seseorang yang nyaman diajak berbincang. Entahlah ia harus menganggap Joy apa tapi satu hal yang ia tahu bahwa dirinya senang bisa bersama dengan Joy.
Joy, perempuan itu sudah selesai menelpon ibunya. Ya, sudah menjadi keharusan dalam hidup Joy jika tidak tinggal bersamanya ibu, ia harus menelepon ibunya setiap beberapa jam sekali. Joy pun merasa bosan ada di pesta itu. Ayolah sejak tadi ia hanya menjaga laki-laki yang bahkan baik-baik saja. Ia berkerja disini bukan seorang babysitter tapi seorang dokter. Joy pun berjalan keluar. Ia masuk ke kitchen untuk mencari air putih dingin. Saat menyelesaikan kemauannya Joy pun menghampiri sebuah meja besar dan disana ada Pak Kim dan beberapa pelayanan laki-laki dan perempuan lainnya sedang minum anggur bersama.
"Ohhhh ada Pak Kim.... Dan yang lain" kata Joy langsung duduk di sebelah Pak Kim.
"Selamat malam Dokter" kata Pak Kim lesu.
"Apa yang Dokter lakukan disini?? Bukannya sedang ada pesta diluar" kata Seorang Pelayan laki-laki.
"Aku.... Pesta didepan sana tidak seru... Aku malas disana" keluh Joy.
"Lalu kalian?? Apa yang sedang kalian lakukan???" Tanya Joy
"Oohhh kita sedang merayakan keberhasilan anak Pak Kim yang diterima di Universitas Korea" kata seorang pelayan laki-laki.
"Wahhh!!! Itu hebat sekali Pak Kimm... Tapi ini bukan caranya berpesta" kata Joy tersenyum kecil.
Joy pun langsung mengeluarkan teleponnya dan menyalakan lagu Korea lama untuk berpesta. Joy pun langsung menari sambil mengajak Pak Kim yang pertamanya enggan tapi akhirnya Pak Kim mau dan menari bersama dengan Joy. Pelayan lainnya pun juga tampak senang. Mereka menari bersama sambil tertawa karena kelucuan Joy. Mereka benar-benar bersenang-senang disana. Joy bahkan naik keatas meja sambil minum anggur bersama Pak Kim yang juga ternyata senang bisa berpesta seperti ini.
"mallon seolmyeonghal suga eobseo........ naenunen ojik neoman boyeo...... nae jasinjochado juchehal su eomneun ireon gamjeongi..........sarangingabwa" Nyanyi Joy bersama Pak Kim.
"oreoreo nan jigeum utgo iseo...... oreoreo neomaneul saenggakhamyeo....... oreoreo eonjena negyeoteseo....... oreoreo neowa hamkke hal kkeoya"
Hingga akhirnya semuanya terlelap karena lelah dan pengaruh Wine. Lalu tersisa Joy dan Pak Kim yang masih meminum Wine mereka.
"Ahhhh.... Aku lelah berkerja dengan disini" keluh Joy dalam keadaan setengah sadar.
"Raja yang keras kepala..... Ratu yang menyebabkan bahkan Pangeran yang menyebalkan dan sombong" kata Joy lagi mengingat semua kejadian yang terjadi semenjak Joy datang ke istana megah ini.
"Sebenernya dokter... Dulu tidak seperti ini...." Kata Pak Kim menegguk Wine ditangannya.
"Apa maksudmu Pak Kim??" Tanya Joy langsung sambil menegguk Winenya.
"Semua ini terjadi lima tahun lalu sebelum kematian Pangeran Chanyeol....." Kata Pak Kim terjeda
Joy pun mengalihkan pandangannya manatap serius kearah Pak Kim.
"Lima tahun lalu, Istana ini dipenuhi dengan sukacita.... Tapi saat itu hilang setelah kematian Pangeran Chanyoel semua berubah..... Disaat ulang tahun Pangeran Chanyoel, Yang Mulia memberikan mobil Sport kepada Pangeran Chanyoel dan Pangeran Chanyoel melakukan test driving bersama Yang Mulia Raja...... Sangat disayangkan mereka mengalami kecelakaan dan Pangeran Chanyoel harus kehilangan nyawanya karena menyelamatkan Yang Mulia Raja yang tersangkut didalam mobil" kata Pak Kim kembali menegguk Winenya sampai habis.
"Lalu Yang Mulia Raja juga harus kehilangan cara berjalannya... Sejak saat itu Yang Mulia Raja menjadi berubah.... Ia selalu menyalahkan dirinya karena kecelakaan itu dan enggan menyembuhkan dirinya karena menurutnya ia telah membunuh anaknya karena kakinya yang tak berguna itu..... Sejak saat itu juga Yang Mulia Ratu juga menggantikan Yang Mulia Raja menggurus kerajaan... berubah dan menjadi seorang yang disiplin dan kejam.....Pangeran Jaehyun pun juga selalu bekerja menggantikan pekerjaan Pangeran Chanyoel. Ia harus mengorbankan kebahagiannya demi menggantikan Pangeran Chanyoel. Menjadi bayang-bayang ayahnya, bahwa dia adalah Pangeran Chanyoel..... Pangeran Eunwoo pun sama karena dorongan ibunya, ia juga ikut kena imbasnya dipaksa masuk Universitas Cambridge dan mengorbankan masa mudanya karena ambisi ibunya" Kata Pak Kim menyelesaikan cerita panjangnya.
Joy membisu. Ia benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Ia benar-benar tidak tahu jika keluarga ini memiliki kenangan yang amat pahit dan membuat mereka menjadi seperti ini. Ia benar-benar menyesal mengeluarkan seluruh perkataan bahkan kutukan pada keluarga kerajaan ini. Joy pun akhirnya keluar dengan diam dari Kitchen. Ia berjalan sedikit sulit karena pengaruh Wine yang ia minum terlalu banyak. Suasana istana sudah sangat sepi sepertinya acaranya sudah selesai. Joy pun berjalan ke kamarnya. Badan Joy kehilangan keseimbangannya tapi untung seseorang menahannya dari belakang. Joy pun melihat orang itu ternyata dia Jaehyun.
"Jaehyunieeee.... Kau sudah pulang" kata Joy senang sambil memegang kedua pipi Jaehyun dan membuat Jaehyun kaget bukan main.
"Aku sangat merindukanmu" kata Joy langsung memeluk Jaehyun. Kali ini Jaehyun benar-benar kehabisan kata-kata. Tapi Jaehyun merasakan sesuatu bau alkohol. apa dia habis minum?
"Joy... Kau habis minum??" Tanya Jaehyun langsung melepaskan pelukan Joy.
"Aniyaaa..... Aku benar-benar sadar" kata Joy tersenyum aneh dan mencoba berdiri dengan baik tapi gagal dan berakhir Jaehyun membantunya lagi.
"Aigooooo... Jaehyunieeee.... Kau itu terlalu lelah... Beristirahatlah.... Jangan bekerja terlalu banyak" kata Joy menatap Jaehyun serius. Lalu beberapa detik kemudian Joy kembali tertawa aneh.
"Jaehyun!!! Jadilah dirimu sendiri" kata Joy lalu pingsan begitu saja. Untung Jeahyun reflek langsung menggendongnya ala bridal style. Lalu membawanya ke kamarnya dan membaringkannya ditempat tidur. Tak lupa Jaehyun melepaskan heels yang dikenakan Joy yang membuat kakinya sedikit memunculkan bekas merah. Jaehyun pun menyelimuti Joy dan duduk diujung ranjang Joy. Menatap wajah Joy yang terlelap membuat hati Jaehyun senang. Ia tidak tahu apa arti perkataan Joy tadi padanya. Tapi saat Joy bilang untuk menjadi dirinya sendiri, hal itu cukup mencambuk pikiran Jaehyun. Ya, hidupnya berubah sejak lima tahun kelam yang terjadi dan membuat keluarga kerajaan ini menjadi hancur. Jaehyun tersenyum miris mengingat semuanya.
Jaehyun kembali menatap Joy dalam diam. Entahlah apa yang terjadi padanya sejak Joy datang. Pada awal Jaehyun sangat ingin menjauh dari wanita ceroboh didepannya itu tapi lama kelamaan karena kecerobohannya itu, Jaehyun ingin selalu bersamanya dan menjaganya. Jaehyun merapikan rambut Joy yang menutupi wajahnya. Tapi rasanya berubah saat kembali mengingat Irene, wanita cantik yang amat menyayanginya itu. Ia benar-benar tak ingin menyakiti wanita baik itu. Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya lagi jika ia tak pernah mencintai wanita itu. Jaehyun pun akhirnya berdiri. Ia benar-benar tak ingin melakukan kesalahan. Sekilas ia kembali melihat wajah Joy yang masih terlelep.
"Aku lupa bilang.... Kau cantik sekali hari ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE ✅
FanfictionDipaksa bekerja di sebuah kerajaan menjadi Dokter Pribadi seorang Raja yang keras kepala dan memiliki keluarga yang sangat sombong. Bahkan Pangeran yang ia impikan memiliki sikap yang ramah dan baik, disini tidak. Pangeran itu memiliki sifat angkuh...