Keputusan

5.6K 302 8
                                    

Hay....
Maaf sebelumnya aku cuman mau ngasih tau sama para pembaca sekalian...,, part ini mengandung unsur dewasa, dan 18+ jadi di mohon pikirkan baik-baik sebelum membaca part ini,, bagi yang belum cukup umur silahkan menjauh tapi kalau udah terlanjur membacanya,, mau bagaimana lagi... Jangan lupa di vote dan komen yah minna...😚

"KYAAAAAAAAAAA"
.

.

.

.

.

"Bukalah matamu cherry??" bisik sasuke tepat di telinga sakura. Sakura membuka matanya perlahan. Dia pikir dia sudah mati dan berada di surga sekarang. Dia menatap sekeliling lalu menatap sasuke. Dia lalu bangkit dari tidurnya.

"Kita dimana?" tanyanya memegang kepalanya yang agak sakit. "Kita di mobil truk sampah cherry..." jelas sasuke lalu membantu sakuranya berdiri. Mobil itu berhenti tak jauh dari apartemen sasuke. Sasuke tak lagi tinggal di markas utama atau di mansion keluarganya. Dia malah membeli sebuah apartemen dan tinggal di sana.

Sasuke turun duluan dari truk itu, lalu langsung membantu sakura yang juga ikut turun. Sasuke memutuskan membawa sakura ke apartemennya.

Ceklek

Dengan pelan sasuke menarik gagang pintu apartemennya ke bawah dan mendorongnya, dia masuk bersama sakura. Lalu menyalakan lampu, juga melepaskan sendal dan mengaturnya kembali, begitupun sakura. Untunglah tadi mereka sempat jatuh di truk sampah, kalu tidak mungkin mereka sudah mati sekarang.

Sakura menutup pintu. Dia menatap ruang tamu sasuke yang agak luas. Apartemen yang mewah, pikirnya.

"Hn.. Kau akan berdiri di situ atau mandi???" tanya sasuke yang kini sudah menduduki sofanya. Dia terlihat sangat lelah. Bajunya juga terlihat agak lusuh dan berantakan, bahkan mungkin rambutnya sudah bau sampah karena tadi mereka terjun dan terjatuh tepat di truk yang berisi segerumbulan sampah.

Sakura menutup hidungnya lalu menatap sasuke pura-pura jijik. Sasuke juga menatap sakura, namun dia tak peduli dengan tatapan sakura itu. Dia memilih menutup matanya.

"Hei!!! Aku harus memakai apa?? Bahkan semua bajuku tak aku bawa... Aku harus kembali ke sana dan mengambil semuanya...." gerutu sakura "hn, kau bisa memakai bajuku di kamarku" tujuk sasuke tanpa membuka matanya "atau kau akan kembali, ke rumahmu dan di tangkap oleh orang-orang itu?? Itu pilihanmu cherry..." lanjutnya tak peduli lagi. Dia sudah lelah, dia tak ingin bicara banyak. Tenaganya sudah terkuras habis tadi.

Wajah sakura memerah sempurna karena menahan amarah. Dia lalu melangkah masuk ke kamar yang sasuke tunjuk tadi, membuka bajunya dan langsung masuk ke kamar mandi. Apartemen sasuke terdiri dari dapur yang tersambung dengan ruang makan, dua kamar dan dua kamar mandi serta ruang tamu yang agak luas.

Tak lama setelah itu dia keluar dari kamar mandi dan mendapati sasuke yang mengunci kamejanya. Sepertinya sasuke sudah mandi dan mengganti bajunya yang tadi.

Sasuke sempat melirik sakura yang mengenakan t-shirt putih dan rambutnya di bungkus dengan handuk. Dia hendak akan mengambil air dan akan kembali ke kamar sasuke, jika saja sasuke tak menghimpitnya. Sakura agak terkejut.

"Kau mau menggodaku hn???" bisiknya dengan nada sexy tepat di telinga sakura. Dia lalu menjilati telinga sakura. Hingga sakura hampir mengerang.

Sakura lalu berbaik dan mendorong sasuke agak kuat. Sasuke hampir jatuh jika saja dia tak bertahan di meja dekat kompor. Dia menyeringai lebar melihat wajah sakura yang sudah memerah sempurna, sakura hendak akan pergi jika saja sasuke tak menahan tangannya.

Sasuke menarik sakura ke pelukannya dan membalikkan sakura, hingga sakura membelaknginya. Perlahan tapi pasti sebelah tangan sasuke sudah berada di atas dada sakura. Sakura yang tak memakai bra menggeliat kaget. Sasuke bahkan dengan berani memainkan puting sakura.

"Ng~" sakura mengerang tertahan. Kini dengan ganasnya sasuke memutar-mutar payudaranya dan menarik gemas puting sakura dan menekan-nekannya.

"Sas.. Suhkeeeh aaah~" teriak sakura erotis. Dia menutup matanya tak tahan, bahkan wajahnya sudah memerah sempurna setelah mendapatkan sentuhan dari sasuke. Kini sebelah tangan sasuke perlahan turun dari payudara sakura menuju kearah bawah perut sakura. Dia meraba-raba vagina sakura yang tertutup dengan t-shirt kepanjangan miliknya. Dia lalu menyibaknya. Dia tak peduli dengan tangan sakura yang sudah mencengkram lengan sasuke. Dia bahkan tak mampu berteriak memarahi sasuke karena sasuke masih keenakan memainkan putingnya.

"Aaah~" sakura kembali mengerang. Bahkan sasuke bisa mendengarkan erangannya yang sudah keluar dari bibir ranumnya.

Kini tangan nakal sasuke mengelus-elus vagina sakura pelan, dan membuat gadis itu meronta tak tahan. Setelah puas mengelusnya, perlahan ibu jarinya masuk ke dalam lubang vagina sakura dan mengocok isi vagina sakura, membuat sakura kini berteriak keenakan.

"Aaaah~ kuro aaahhh~ sasuke-kuuuunnnn" erangnya. Kini dia mencengkram lengan sasuke erat. Ini tidak benar, ini harus di hentikan. Sebelum semuanya terlambat.

Dalam tempo lambat, sasuke memasukkan lagi jari tengahnya, lalu setelah itu dia menambah temponya mengocok vagina sakura cepat.

"Aaah~ aah~ aaaaahhh~" sakura mendesah tak karuan. Dia merasa akan ada yang keluar dari dalam vaginanya. Dan sedetik kemudian, benar saja cairan putih bening keluar dari dalam vaginanya. Dia bisa melihat sasuke menjilat kedua jarinya yang sudah mengocok vaginanya tadi. Dia kelelahan, dia merasa sangat lemas sekarang. Bahkan dia hampir terduduk lemas jika saja sasuke tak menahannya. Wajah sakura sudah memerah, nafasnya memburu cepat. Sasuke membalikkan badannya dan dengan cepat sasuke langsung mencium bibir ranumnya. Sakura bahkan menerima ciuman itu begitu saja karena dia sudah kelelahan dengan yang di lakukan sasuke tadi padanya. Ciuman itu biasa, sampai sasuke mendominasi ciuman itu hingga ciuman biasa itu berubah menjadi ciuman panas.

Otak sakura seakan korslet.. Dia tak berniat menghentikan kegilaan ini jika saja jiwanya tidak memberontak menghentikannya yang sudah keenakan dengan kegiatannya dengan sasuke.

Dia mendorong kuat sasuke, hingga dia terlepas dari sasuke. Sakura mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Wajahnya yang masih memerah itu menatap kesal sasuke.

"APA YANG KAU LAKUKAN HENTAAAAIIII!!!!" teriaknya. Sasuke menatapnya datar lalu mendekatinya.
"Kau sudah memancing singa lapar ke luar sa.ku.ra"

Sakura menatap sasuke gugup "ma, maksudmu??" tanyanya gelagapan. Sasuke tersenyum tipis melihat sakura menghindari tatapannya. Dia mengangkat dagu sakura ke atas lalu menciumnya, melumat bibir ranumnya lembut tanpa nafsu. Bahkan sakura menikmatinya. Dia hampir mengalungkan kedua tangannya di kepala sasuke jika saja sasuke tak melepas ciuman panas mereka.

"Kau menikmatinya hee??" ejeknya. Sakura sangat malu ketika sasuke mendapati dirinya menikmati ciuman panas sasuke.

"Ka.. Kau salah.." protesnya masih dengan wajahnya yang memerah. Sasuke tertawa pelan. Dia akan mencium sakura kembali jika saja sakura tak menahan bibirnya.

"Aku tak punya baju... Aku bahkan tak mau memancingmu..." ucapnya layaknya bisikan tapi masih di dengar sasuke. Sasuke menjauhkan dirinya dari sakura. Dia menahan hasrat bercinta dengan sakura yang terlihat begitu sexy dimatanya. Bahkan penisnya sudah menegang dari tadi.

"Aku tak punya pakaian dalam... Pakaian dalamku sedang aku cuci dan sedang aku keringkan di kamar mandimu baka!!!" kini sakura berteriak kesal menatap sasuke. Sasuke membalikkan badannya tak mendekati sakura lagi. Dia harus ke kamar sekarang... Yah,, dia harus menghilangkan perasaan menyesakkan ini. Dia tidak tahan jika menatap tubuh sakura lagi. Dia percaya jika dia masih menatap sakura, dia akan menghilangkan keperawanan sakura nantinya...

Sakura menatap sasuke yang sudah masuk ke dalam kamar dengan kecewa. Tunggu!! Kenapa dia kecewa??? Aaaarrrggg otaknya bisa berbohong,, tapi tubuhnya tidak bisa... Dia menikmati sentuhan sasuke tadi. Apa ini?? Sekarang dia bahkan menginginkan lebih dari sasuke. Dia menggeleng keras. Dia lalu kembali ke kamarnya...











Bagaimana?? Masih kurang lemonnyakah?? Atau mau yang lebih lagi??? 😂😂😂😂 entaaar perlahan yah dan pelan-pelan.... 😉

Always with you✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang