Pengawalan (3)

4.7K 247 6
                                    

"Kau akan pergi???" sakura bangkit dari gulingnya mendekati sasuke. Sasuke membalikkan badannya menatap sakura kaget.

"Kau mendengar pembicaraanku dengan ayah cherry???" tanya sasuke menatap sakura yang sudah berada di depannya.

"Kau akan meninggalkanku?" tanya sakura tanpa menjawab pertanyaan sasuke.

Sasuke memegang kedua pundak sakura dan menatapnya dengan rasa bersalah.

"Maafkan aku cherry aku tak berniat meninggalkanmu.. Sungguh" dia mencoba menjelaskan pada sakura. Sakura menghindar dan tak menanggapi penjelasan sasuke lagi.

"Sudahlah... Aku akan mandi" ucapnya lalu berlalu meninggalkan sasuke.
.

.

.

.

Beberapa hari kemudian...

"Ada apa denganmu ketua??" tanya sai setelah masuk di ruang rawat temari. Hari ini, temari sudah sadar, dan luka tembaknya juga perlahan mulai membaik.

"Ini jadwal jagamu??" tanya sasuke tanpa memperdulikan pertanyaan sai.

Sai tersenyum palsu. Naruto yabg berada di sofa dekat ranjang temari bersama neji langsung berdiri. Dan mendekati sai.

"Hei,, kau sangat baik membawakan kami minuman..." ucap naruto lalu mengambil tas dengan isi minuman dari tangan sai.

"Hm.." dia tersenyum ramah "Ya, aku tau kalian butuh energi untuk misi kalian mengawali tuan haruno di london..." lanjutnya lalu duduk di sofa dengan neji. Naruto ikut menyusul.

"Baiklah... Kau juga akan ikut???" tanya temari menatap sai yang sedang membuka minuman. Sementara neji sedang melempar minuman soda pada sasuke, dan sasuke membukanya segera dan meminumnya. Dia lalu menatap temari dan kembali tersenyum palsu.

"Tentu saja... Aku adalah dokter kalian... Aku tidak akan meninggalkan rekanku begitu saja bukan??" dia menatap sasuke. Sementara sasuke mengacuhkannya.

Tiba-tiba pintu ruang temari terbuka. Nampak shikamaru, hinata, sakura beserta tenten masuk.

Sasuke nampak cuek pada sakura yang sudah masuk. Yah, beberapa hari ini mereka benar-benar acuh satu sama lain. Ini karena di sebabkan sasuke yang menolak permintaan sakura yang tak mau sasuke ikut misi kali ini. Dia tak mau sampai sasuke terluka.

"Bagaimana keadaanmu nona galak???" tanya shikamaru menghampiri temari. Temari tesenyum lembut tak seperti dia ang biasanya.

"Hee,, kau tahu sakura-san sudah menceritakan semuanya... Dia bahkan bilang bahwa kau sangat mencemaskanku... Oooh ku kira kau tak romantis sama sekali,, tapi ternyata aku salah berpikir begitu,, TUNANGANKU" ucapnya penuh penekanan pada bagian akhirnya. Membuat semburat merah muncul di wajah shikamaru.

"A.. Aahh" dia menatap sakura. Dia lalu menatap temari dan tersenyum.

"Yaa,, syukurlah kalau kau selamat calon tunangan..." shikamaru juga ikut berucap. Membuat mereka semua berteriak menggoda mereka, kecuali sai dan sasuke.

"Baiklah... Kita akan memeriksa tanda-tanda vitalmu" sakura mengambil alih. Sementara hinata dan tenten mulai memeriksa tanda-tanda vital temari.

"Semuanya normal..." jelas tenten. Lalu melewati neji dengan wajah malu-malu. Neji tersenyum langsung padanya membuat tenten memerah.

"Baiklah,, kalau begitu kami pergi dulu..." ucap sakura lalu beranjak pergi, kecuali shikamaru dan hinata yang masih menetap di ruangan itu.
.

.

Always with you✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang