Pertemuan (1)

7.3K 427 1
                                    

Cerita fiksi, Tokoh ataupun karakternya adalah milik mas Masashi Kisimoto 🙇

Pairing : sasusaku
Other pairing : naruhina temashika saino, nejiten

Cerita mengandung bahasa yang agak kasar, dan sedikit unsur sex disarankan hanya untuk 18+ saja

Agen Anbu
Sasuke : 23 tahun
Naruto : 23 tahun
Neji : 25 tahun
Temari : 22 tahun

Ino : 21 tahun
Sakura : 21 tahun
Hinata : 21 tahun
Tenten : 22 tahun
Sai : 22 tahun
Shikamaru : 23 tahun
.

.

.

.

.

'Breaking news... Telah ditemukan jasad telanjang dada Shimura Danzo beserta bukti-bukti dari hasil korupsi dari bank S yang sedang...'

Sai mematikan tvnya dan tersenyum puas dengan hasil tim anbu. Mereka melakukannya dengan sangat baik. Kini dia bisa tenang karena dendam ibu angkatnya telah terbalaskan untuk ayah angkatnya itu... Dia lalu berdiri dari duduknya dan beranjak mengambil kunci mobilnya dan pergi ke rumah sakit untuk bekerja.

2 minggu kemudian....
.

.

.

.

"Kau sudah siap sakura-chan??" tanya kakak sakura setelah turun dari mobil. Dia mendekati adiknya dan segera mengangkut barang-barang adiknya ke dalam mobil.

"Ya!!" seru sakura girang.

Kini dia memakai sebuah gaun putih polos selutut dan memakai sebuah topi jerami dengan hiasan pita pink menutupi rambut hitam bergelombangnya.

Hitam!!!? Ya, hitam.. Kini dia sedang menyamar, menghilangkan marga haruno di belakang namanya bahkan kini dia memakai wig berwarna hitam. Mata hijau sejuknya juga memakai kontak lens berwarna hitam senada dengan rambut wignya.

Kini dia berjalan menuju mobil kakaknya, membuka pintu mobil dan masuk dalam mobil sport merah milik kakaknya. Kakaknya juga ikut masuk.

"Baiklah.. Saatnya kita berangkat!!!" ucapnya mengubah perseneling mobilnya menjadi R. Kemudian mengatrek mobilnya, lalu dia memutar kemudinya dan mulai memasang gigi 1 dan menginjak gas dan rem bergantian dan secara perlahan. Lalu setelah dirasa jalanan agak sepi dia langsung memindahkan gigi 1 ke 2 dan mulai melaju agak kencang.

Sakura membuka kaca mobil milik kakaknya perlahan. Dia memajukan kepalanya ke luar jendela dan menghirup dalam-dalam udara pagi hari ini. Dia menikmati angin yang berhembus tidak pelan, tidak juga kencang menerpa wajah cantiknya dan menerbangkan tiap helai rambut hitam bergelombangnya.

Aah,, inilah kehidupan yang di dambakan seorang haruno yang notabenya merupakan seorang penerus senju dokter sekaligus direktur rumah sakit ternama di Jepang. Tanpa nama besarnya, di belakang nama pemberian ibunya sejak bayi. Dengan satu kata yang menggambarkan dirinya. BEBAS.

Sasori menatap adiknya tersenyum kecil melihat adiknya yang kini tersenyum damai tanpa beban apapun. Sekali-kali dia harus menikmati pemandangan ini. Karena tidak tiap hari dia bersama adiknya. Selain dia adalah seorang photographer dia juga membantu ayahnya mengembangkan bisnis keluarga di London, sedangkan ibunya adalah seorang desainer baju ternama di London juga. Hanya kedua orang tua dari mamanyalah yang adalah keturunan dokter. Kakeknya jiraiya yang sudah wafat meninggalkan neneknya tsunade senju yang sekarang memegang jabatan direktur rumah sakit yang sempat di sandang almarhum suaminya itu. Sementara orangtua dari ayah mereka sudah lama meninggal

Sebenarnya nenek mereka mengiginkan mebuki, mama sasori dan sakura menjadi seorang dokter sama dengan nenek mereka. Namun, mebuki menolak mentah-mentah dan malah menjadi seorang desainer baju yang sejak lama diimpikannya. Dan kini harapan satu-satunya hanya tertuju pada sakura cucu kedua tsunade. Dia berharap sakura bisa meneruskan jabatannya menjadi dokter dan direktur rumah sakit karena yang diketahuinya sasori yang berjiwa bebas itu lebih memilih menjadi photographer dibandingkan menjadi dokter. Karena menurutnya menjadi dokter itu membutuhkan banyak tenaga dan sangat merepotkan. Dia tak suka dengan hal yang bisa membuatnya repot.

Always with you✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang