Misi di mulai (1)

5.2K 358 2
                                    

Cerita fiksi, Tokoh ataupun karakternya adalah milik mas Masashi Kisimoto 🙇

Pairing : sasusaku
Other pairing : naruhina temashika saino, nejiten

Cerita mengandung bahasa yang agak kasar, dan sedikit unsur sex disarankan hanya untuk 18+ saja

Agen Anbu
Sasuke : 23 tahun
Naruto : 23 tahun
Neji : 25 tahun
Temari : 22 tahun

Ino : 21 tahun
Sakura : 21 tahun
Hinata : 21 tahun
Tenten : 22 tahun
Sai : 22 tahun
Shikamaru : 23 tahun
.

.

.

.

.

Dering ponsel sakura berbunyi nyaring membuat sang pemilik terbangun, di jam yang masih terbilang terlalu Dini dan terlalu pagi.

04.30 bukan jam bangun sakura. Dengan terpaksa matanya yang masih berat tertutup, dipaksakan terbuka walaupun sedikit.

Dia mengambil ponselnya dan meletakkannya di telinganya. Mendengar suara seorang perempuan yang tampaknya sedang menceramahinya. Oh, astaga perempuan gila macam apa itu?? Dia benar-benar akan membunuh sakura sekarang. Dia cukup lelah dengan semua ini!!! Lelah dengan kehidupannya, lelah dengan pekerjaannya dan lelah dengan teror yang selalu datang membayanginya setiap hari. Karena tak tahan, dia langsung mematikan ponselnya tak peduli dengan si penelpon yang dia tahu akan marah. Dan melanjutkan tidurnya kembali.

Di Markas Anbu...
"Baiklah untuk penjagaan nona sakura sudah ada jadwalnya masing-masing... Dan ku harap tidak ada yang protes" ucap itachi tegas.

Naruto mendesah kecewa ketika melihat namanya berada di shift malam penjagaan sakura. Sedangkan yang lainnya hanya menatapnya tidak suka. Apa lagi sasuke,,, dia adalah orang pertama yang akan menjaga model sialan yang bernama sakura itu.
"Laksanakan tugas kalian.." ucap itachi mengakhiri perkataannya. Dia lalu menatap sasuke serius "Dan, ingat sasuke.. Ini menyangkut nyawa seseorang. Ku harap kau bisa serius menjaga nona sakura..." itachi memperingatkan sebelum dia benar-benar menyeruh tim sasuke keluar dari ruangannya.

sesampainya di luar sasuke mendecak kesal dan memukul dinding dengan keras. Sontak membuat ketiga rekannya kaget.

"Kuroneko.. Pasti berat buatmu.." ucap temari agak prihatin dengan sasuke. Dia menatap temari tidak suka kemudian berlalu meninggalkan ketiganya.

"Aaaahh...." naruto seperti hilang semangat. "Ada apa denganmu naruto?" tanya neji tak suka. Bisa-bisanya naruto mendesah tidak semangat begitu? Ada apa dengannya? Biasanya dia adalah orang pertama yang akan senang menerima misi. Dibandingkan mereka bertiga yang malah memilih-milih misi yang akan di berikan. Naruto menatap neji masih tak semangat dan kembali mendesah tak semangat.

"Aaah... Aku kesal dan kecewa neji..." ucap naruto kecewa berat membuat neji menatapnya heran "Sejak kapan kau kecewa??" tanyanya mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Aaah, entahlah.. Aku hanya ingin bersahabat dengan sakura tapi aku malah mendapatkan shift malam..." ucap naruto membuka unek-unek kekecewaannya "Dan aku mendapatkan shift malam... Aku ingin shift pagiiii!!! Biar lebih lama dengan sakura!!!" lanjut naruto.

Neji memutar bola matanya bosan dan menggeleng-gelengkan kepalanya sangat bosan plush kesal melihat tingkah laku rekan satu timnya ini yang kelakuannya sangat lebay.

"Sudahlah naruto,, giliran sasuke jadi bodyguard si nona sakura itu" ucap neji meninggalkan naruto di ikuti naruto yang berada di belakangnya berjalan membungkukkan badannya lemas.

01-555-76-xxx-xx
Suara ponsel sakura terdengar kembali. Dengan ogah-ogahannya sakura menyalakan ponselnya dan menempelkan ponselnya ke telinga kanannya. Dia menunggu suara seseorang diujung sana.

"Hey! Kau tuli?? Kau tidak menjawab panggilanku,, hei nona sakura!!" bentak seseorang di ujung sana, membuat sakura membuka matanya lebar karena kaget mendengar suara bariton yang kasar dan dingin terdengar di telinganya. Dia mengubah posisinya menjadi duduk dan menjauhi ponselnya, menatap layar ponsel dengan nomor tak dikenalnya, lalu kembali menempelkannya di telinganya.

"Maaf tuan tapi kau-" belum juga sakura bertanya pada orang itu, orang itu langsung memotong ucapannya.

"Aku bodyguardmu nona Sakura" ucapnya dengan penuh penekanan di akhir kalimat. Sakura mengerjap-ngerjap matanya masih bingung dan belum sadar. Seperkian detik kemudian barulah dia sadar. Dia mengangguk-anggukkan kepalanya keras.

"Ah,, gomenasai!!!" dia menundukkan kepalanya dalam meskipun lawan bicaranya tak melihatnya. Setelah itu lawan bicaranya mengakhiri pembicaraan mereka dan saat itu juga sakura dengan cepat mandi dan mengganti bajunya dengan sebuah blus longgar tipis warna putih di lapisi dengan sebuah tank top pink ketat dan celana jeans biru ketat, dia juga tidak lupa merapikan rambut pinknya, menutupinya dengan wig hitam panjang bergelombang dan memasang kontak lensa hitamnya menutupi sepasang emarald cerah meneduhkan miliknya. Satu lagi yang tak dapa dilupakannya yaitu boots high heels berwarna putih senada dengan kaus yang di pakainya. Dia lalu keluar dari apartemennya dan langsung menelpon nomor yang tadi menelponnya.

"Halo?" ucap sakura saat tersambung. "Hn" balas lawan bicaranya sangat singkat. "Kau ada dimana tuan....hmmm" sakura menjeda berharap lawan bicaranya menyebutkan namanya.
"Kuroneko" jawabnya singkat. Setelah lawan bicaranya menyebutkan namanya sakura langsung saja mengakhiri pembicaraannya, menutup ponselnya dan mencari kuroneko yang katanya sudah di bawah.

Akhirnya dia bertemu dengan si kuroneko yang berpakaian hitam dengan walkie-talkie yang berbentuk headset. Penampilannya membuat sakura agak kaget.

"Kau.. Kuroneko???" tanyanya memastikan. Kuroneko dengan tampang datarnya mengangguk pelan. "Ayo masuk!" pintanya lalu membuka pintu mobil sport berwarna hitam. Ini bukan mobil sakura, sungguh bukan... Karena ini adalah mobil kuroneko, tepatnya pemberian dari atasan kuroneko untuk keperluan misi. Sakura mengangguk dan masuk ke dalam mobil di ikuti kuroneko yang juga ikut masuk sebagai pengemudi mobil sport mewahnya itu.

Tak lama kemudian mereka sampai di studio foto. Disana sudah ada beberapa staff dan penata rias sakura, konan. Kuroneko membuka pintu mobil sakura. Itu hanya tugas dan memang kewajibannya, karena dia sedang menjalankan misi,, yaitu melindungi sakura. Tanpa sakura sadari seseorang tak jauh dari tempat mereka sedang menguntit mereka. Namun, tentu saja si jenius kuroneko tahu akan hal itu dan dia tetap was-was pada orang itu yang nantinya pasti akan berbuat yang macam-macam pada sakura. Dia harus bisa mengawasi sakura.

Mereka lalu masuk ke dalam studio dan sakura memulai pekerjaannya. Pekerjaan sakura selesai hingga malam. Namun, kuroneko sudah berganti shift dengan naruto yang sekarang shift malam menjaga sakura. Akhirnya, kuroneko bebas dengan pekerjaan membosankan itu.

Sakura keluar dari ruang gantinya. Dia sudah menghapus riasan wajahnya dan bertemu dengan kyubi yang sudah berdiri di samping pintu keluar menunggu sakura.

Sakura disambut cengiran lebar milik kyubi. "Hy sakura chan!!!" sapanya dengan suara cemprengnya. Mata sipirnya menunjukkan cengirannya begitu lebar. Sakura membalas cengiran itu. Aaah, lebih baik dengan naruto yang code namenya kyubi dibandingkan dengan kuroneko yang dari tadi hanya diam, menatapnya datar dan sekali-kali menatap jam tangannya. Mungkin dia bosan dan jenuh menunggu sakura.

"Bagaimana pekerjaanmu sakura???" tanya naruto masih dengan cengirannya. Sakura mengangguk pelan dan tersenyum ramah "Iya.. Lancar sekali kyubi.." ucap sakura. Mereka berdua lalu berjalan menuju arah parkiran mobil tanpa menyadari ada yang mengikuti mereka setelah mobil mereka berjalan

Always with you✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang