Pertemuan kembali (end)

9.3K 361 13
                                    

Sakura membuka matanya perlahan. Dia mendapatkan kesadarannya kembali. Dia menatap sekelilingnya dan mendapati teman-temannya menangis di hadapannya. Dia meraba perutnya. Betapa terkejutnya dia. Sontak dia bangun dari gulingnya.

"Sakura... Sakura kau masih lemah... Berbaring dulu" tenten menahan sakura. Sementara sakura semakin memberontak.

"Anakku!!! Dimana anakku!!! Dimanaaaaaaaa!!!! Kyaaaaaaaaa"

"Shikamaru!!! Panggil dokter!!!!" pinta hinata mengusap air matanya yang keluar. Segera saja shikamaru keluar dan memanggil dokter. Beberapa menit kemudian sang dokter datang. Dia segera memberikan sakura suntikan penenang. Akhirnya sakura tertidur pulas.

Keadaan sakura membuat teman-teman terdekatnya sangat khawatir.

"Ayo,, kita biarkan sakura istirahat..." ucap shikamaru mengajak yang lainnya keluar. Akhirnya mereka keluar dari ruang rawat sakura.

"Bagaimana ini?? Bagaimana kalau mereka benar-benar mati???" tanya temari kembali menangis.

"Kita akan memastikannya..." ucap shikamaru ragu

"Lalu bagaimana kita melakukannya??" neji angkat bicara hingga membuat shikamaru terdiam seketika. Benar juga yang di katakan neji,, bagaimana mereka akan mengecek kalau sasuke, naruto dan sai belum mati?? Entahlah...











2 bulan kemudian....

Malam harinya di konoha internasional hospital @ ruang rawat sakura

"Sakura" panggil hinata sangat sedih. Sakura tak menatapnya sama sekali. Bahkan makanannya hari ini tidak di habiskan. Begitu setiap hari. Saat sakura mengetahui kabar sasuke mati dan dia mengalami keguguran, dia tak pernah mau keluar dari ruang rawatnya, tak mau makan, dan tak mau di jenguk oleh siapapun

"Sakura, ku mohon,, kau harus makan... Kau makin kurus saku-chan hiks" hinata mulai menangis.

"Pergilah hinata... Aku ingin sendiri..." minta sakura. Hinata pasrah. Akhirnya dia meninggalkan sakura sendirian di kamarnya.











"Dingin sekali...." hinata menggesek-gesekkan kedua tangannya pelan lalu meletakkannya di pipinya. Sekarang bulan desember, dan musim dingin. Malam ini shift tenten dan shikamaru. Tenten yang sudah menikah dengan neji tinggal di kediaman hyuga. Dan neji melanjutkan bisnis ayahnya. Semenjak berita kematian sasuke, naruto dan sai tim anbu di bubarkan. Keluarga sasuke sangat syok dengan berita kematian sasuke, tapi anehnya mayat mereka tak pernah di temukan.

Hinata melanjutkan jalannya yang sempat tertunda. Dia akan memanggil taxi jika seseorang tak memanggilnya. Dia terhenti. Tunggu,, dia mengenal suara itu. Suara itu... Naruto... Ya,,, narutonya....

Hinata membalikkan badannya slow-motion. Dia mendapati wajah tampan naruto. Wajahnya bagai tak terurus, rambut-rambut tipis tumbuh di dagunya, rambut kuningnya agak memanjang. Mata Birunya memandang sendu hinata. Perlahan kedua tangannya terbuka. Air mata sakura terjatuh, senyum menghiasi wajah cantiknya. Dia lalu memeluk naruto erat melepaskan rasa rindunya pada tunangannya itu.

"Aku benar-benar merindukanmu naruto-kun" ucapnya saat di pelukan naruto. Naruto membalas pelukannya. Dia tersenyum dan menangis secara bersamaan melepaskan rasa rindunya
"Aku juga menrindukanmu hime..." bisiknya tepat di telinga hinata. Hinata melepaskan pelukannya segera lalu menatap naruto khawatir.

"Sasuke??? Dimana dia??? Sakura..." dia menghapus jejak air matanya.

"Aku begitu tersiksa tak bisa bertemu denganmu beberapa tahun ini,,, tapi kau malah lebih peduli pada orang lain..." dia berucap dengan rasa iri dan sedikit bercanda. Hinata merasa bersalah. Naruto tersenyum. Dia mengelus Puncak kepala hinata pelan.

Always with you✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang