Pencarian sakura

4.9K 347 6
                                    

"Aku benar-benar minta maaf sasuke... " naruto berkata dengan lemas. Kepala dan tangannya di perban sedangkan kakinya patah dan di gips.
"Aku tidak bisa melindungi sakura" sebelah tangannya yang tidak diperban mengelus wajahnya kasar. Dia ingin marah, namun terlalu lemah untuk melakukannya. Akhirnya dia hanya bisa menangis.

"Sudahlah naruto! Ini sepenuhnya bukan salahmu!" neji berdiri dan menepuk pundak naruto, menguatkan naruto agar tidak terjatuh ke jurang penyesalan.

"Sekarang yang kita bisa lakukan adalah menutupi masalah ini supaya tidak ketahuan oleh itachi-nii agar kita tak dimarahi habis-habisan" temari muncul dari balik pintu ruangan naruto dirawat. Di belakangnya ada sasuke, seorang dokter dan seorang perawat.

Dokter berambut hitam klimis itu membelalakkan matanya kaget, kemudia tersenyum palsu.

"Wah-wah tak kusangka kita bertemu disini lagi tuan-tuan" sapanya masih tersenyum palsu membuat naruto bergidik ngeri dan neji merasa jijik. Sasuke dan temari menatapnya lalu duduk di sofa dekat bad naruto.

Dokter itu memeriksa naruto. Bahkan neji mundur saat dokter dengan senyum palsu itu bisa memeriksa naruto.

"Pastikan partnerku benar-benar sembuh dokter!" pintanya melipat kedua tangannya di depan dada.

Dokter itu kembali mengeluarkan senyum palsunya, matanya juga ikut menutup membuat neji menatapnya dengan pandangan jijik.

"Tanda-tanda vitalnya stabil dokter tekanan darah yang tadi turun juga sudah mulai normal..." jelas perawat yang sepertinya sudah selesai memeriksa naruto. Dokter tadi mengangguk dan menyuruh perawat itu keluar. Perawat dengan rambut cokelat bercepol dua itupun keluar. Menyisakan sasuke, temari, naruto, neji dan dokter itu.

"Bagaimana kabar kalian??" dia hendak berbasa-basi. Sasuke dan timnya menatapnya datar.

"Berkat kalian, hidupku kembali normal..." lanjutnya. Kini dia menatap naruto kembali "Ara, ada apa denganmu tuan kyubi??" tanyanya memasang wajah khawatir "apa kalian sedang melakukan sebuah misi lagi??" tanyanya lagi.

Sasuke lalu berdiri "Ini tidak ada hubungannya denganmu!" ucap sasuke kasar. Dia mendekati naruto "Jadi, apa yang otak geniusmu ingat naruto??" tanya sasuke setengah bosan karena mengingat bocah sialan itu hanya menyusahkan dirinya dan timnya terutama membuat naruto hampir mati.

"Iya,, aku ingat salah satu plat mobilnya..." pikirnya "kalau tidak salah xxxxxxxxxx" naruto mulai menyebutkan nomor plat mobil musuh mereka.

"Ara!!" dokter itu memotong pembicaraan sasuke dan naruto dan mendekati naruto membuat naruto menjauhkan tubuhnya dari dokter itu.
Seketika mereka bertigapun menatap sang dokter.

"Aku tau siapa pemilik mobil itu!" ucapnya dengan penuh keyakinan. Temari mendengus kesal "Maaf dokter kami memang sempat membantumu tapi kami tidak membutuhkan bantuanmu! Otak genius teman rubah kami bisa mengingat orang yang mengejarnya itu!" ucap temari beranjak dari duduknya dan menatap tajam sang dokter. Dokter itu lagi-lagi tersenyum palsu.

"Kau kasar sekali lady..." ucapnya lalu menatap sasuke "Aku melakukan ini karena semata-mata karna aku menyukai kalian semua... Dan kalian sudah membantuku membuat orang tua sialan itu menghilang dari dunia ini... Dia bahkan sudah membuat ibuku gila dan meninggal..." rahangnya mengeras, tangannya mengepal dan wajahnya berubah marah mengingat kejadian itu. Sasuke masih menatapnya datar, dan akhirnya...

"Baiklah dokter shimura sai,, kau tau siapa mereka???" tanyanya to the point. Membuat sai, nama dokter itu tertawa keras "hahahaha kau sangat tidak sabaran kuroneko..." sindirnya. Dia menghentikan tawanya. Wajahnya berubah menjadi serius. Dia lalu melangkah mendekati sofa dan duduk di sofa itu menatap sasuke, neji dan temari yang berdiri fi dekat naruto, dan naruto yang memang berbaring di badnya.

"Dia adalah anak buah pain pemilik perusahaan akatsuki,, lebih tepatnya tangan kanannya... Namanya kabuto..." sai membuka suara dan masih menatap mereka dengan raut wajah serius. Tak ada senyuman di wajah putihnya.

"Dia mantan dokter di sini... Kalian tau,, dia sudah dikeluarkan karena kegiatan gila yang dilakukannya..." lanjutnya membuat naruto menegukkan ludahnya susah dan merasa ngeri jika sai melanjutkan ucapannya lagi. Dia lalu menutup sebelah telinganya dengan tangannya yang tak diperban.

"Dia GILA!! dia menculik hampir semua jasad pasien rumah sakit dan mengeluarkan seluruh organ-organ tubuh mereka dan membuat beberapa percobaan yang menyangkut manusia... Bahkan dia membuat beberapa mayat itu menjadi boneka di ruangan pribadinya..." jelas sai lagi membuat naruto ingin muntah ketika mendengar ceritanya itu.

"Dan, kalian tau?? Pihak rumah sakit mengetahuinya dan direktur rumah sakit,, tsunade senju-sama..., dia mengusir kabuto dengan tidak terhormatnya dan mencoreng kabuto dari dunia kedokteran... Akibatnya,, kabuto tak bisa lagi menjadi dokter.." dia mengakhiri ceritanya.

"Lalu apa hubungannya dengan sakura? Kenapa dia malah menculik sakura??" tanya neji yang mulai tertarik dengan cerita sai. Sai lalu tertawa kecil "tentu saja ada... Sakura itu adalah teman dekat cucu perempuannya... Dan sepertinya mereka ingin memancing kemarahan cucu tsunade agar dia bisa meminta bantuan tsunade agar menolong teman kesayangan cucu perempuan satu-satunya tsunade.. Dengan demikian,, saat tsunade datang menolongnya,, maka saat itu juga mereka akan mendapatkan dua mangsa sekaligus.." ucap sai diakhiri seringai liciknya.

Mereka bertiga kini saling tatap. Informasi yang mereka dapat cukup akurat dan lengkap. Mereka bisa tau alasan kabuto menculik sakura.

"Baiklah..." sasuke kini mendekati sai "apa kau tau dimana sakura disekap??" tanya sasuke dengan tatapan datarnya tapi serius. Sai kembali mengeluarkan senyum palsunya.

"Kalau itu,, coba tanyakan pada teman kyubimu kuroneko... Bukankah dia seorang heacker profesional???"

Ketiganya lalu melirik naruto. Naruto cengingiran lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Soal itu,, aku sudah melacaknya tadi saat kalian membahas hal menjijikan itu" dia bergidik ngeri setelah mengingat cerita tadi.

"Kenapa tidak bilang baka dobe!!!" sasuke hampir menjitak otak genius naruto.

Naruto lalu menyuruh sasuke mengambil kertas dan polpen. Dia lalu menggambar lokasi sakura yang di dapatkannya dari gpsnya sakura yang memang terhubung dengan ponselnya juga.

Sakura di sekap di sebuah gedung bekas laboratorium yang tak terpakai lagi. Laboratorium itu bertingkat dua dan bisa naruto pastikan bahwa sakura berada di lantai atas. Mereka mengangguk mengerti. Mereka lalu bergegas meninggalkan naruto dan sai. Namun sebelum mereka benar-benar pergi sai berpesan.

"Jangan bunuh kabuto dia berguna untuk kalian nanti..."
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hy minna!!!! Aku balik dengan chap baru.... Moga kalian senang dan bahagia.. Maaf kalau misalkan ada yang kurang dari ceritanya...

Mohon vote dan komennya yah??? 😙😙

Always with you✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang