Pengawalan (2)

4.8K 256 7
                                    

Operasi temari berlangsung agak lama. Temari sempat kehilangan banyak darah dan sempat kritis. Tapi sakura, hinata dan beberapa perawat pendamping bisa menyelamatkan nyawa temari.

Ting

Lampu tanda selesai operasi telah mati. Sakura, hinata dan beberapa perawat keluar dari ruang operasi dengan pakaian O.K yang masih mereka pakai.

"Bagaimana keadaan tema sakura?" tanya naruto dan neji secara bersamaan setelah sakura muncul dari balik pintu otomatis ugd.

Sakura tersenyum menatap keduanya. "Tema-chan baik-baik saja... Sebentar lagi dia akan kami pindahkan di ruang icu.." jelas sakura. Hinata muncul dari belakang sakura dan mendekati naruto dan neji. Dia tersenyum manis pada keduanya.

"Tak lama lagi, tema-chan akan segera sadar..." senyumnya. Naruto yang tahan langsung memeluk hinata erat. Neji hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Sementara sakura beralih menjauh dari mereka dan mendekati sasuke yang kini tengah membalas sebuah pesan. Menyadari sakura tengah mendekatinya, dengan cepat dia langsung menyimpan ponselnya di saku celananya.

"Tuan uchiha!!! Kau sudah melibatkan dirimu dengan bahaya!!! Bagaimana kalau tadi kau yang terbaring haaaa!!!??" teriak sakura mode galaknya. Senyum sasuke mengembang. Dengan cepat dia langsung memeluk sakura erat. Dia mendekatkan wajahnya ke telinga sakura dan membisikkan sesuatu.

"Aku tidak akan mati sebelum aku menikahimu dan mendapatkan anak darimu sayang" bisiknya menggoda. Sontak membuat wajah sakura memerah padam. Dia melepas pelukan sasuke lalu memukul dada bidang sasuke pelan.

"Kau ini..." sasuke kembali tersenyum. Mereka berdua tak sadar kalau mereka berdua sedang diperhatikan oleh teman-teman mereka.

"Ekhem" tenten yang muncul bersama shikamaru yang duduk di kursi roda berdeham pelan saat melihat kemesraan sasusaku itu. Sontak membuat kedua orang itu sadar dari dunianya menatap tenten dan yang lainnya tersenyum kaku kecuali sasuke yang pintar sekali mengendalikan wajahnya kembali datar.

"Bagaimana keadaan gadis- ah maksudku tunanganku itu...?" tanyanya tanpa basa-basi. Sakura berdeham pelan. Dia menatap shikamaru

"Dia baik-baik saja... Luka tembakannya sudah di jahit dan sebentar lagi dia akan di pindahkan ke tuang icu" jelas sakura. Shikamaru menatap pintu ugd sendu.

"Tenang saja... Tunanganmu agen yang kuat... Dia akan selamat dan dia akan segera bangun... Dan kau akan melihat wajah galaknya lagi dokter nara" naruto menepuk pelan pundak shikamaru. Mendengar ucapan naruto membuat hati shikamaru agak tenang. Dia menatap naruto dan mengangguk pelan, lalu tersenyum simpul.

"Ya, dia kuat... Bahkan saat-saat terakhir pun dia masih melindungiku... Padahal seharusnya aku yang melindunginya" ucapnya penuh penyesalan.

"Sudahlah dokter nara... Tema-chan dia akan baik-baik saja... Kami yakin itu...." tambah neji menenangkan shikamaru. Shikamaru menatap neji sekarang. Dia kembali tersenyum dan mengangguk pelan.

"Yah,, karena kau sudah melihatnya,, sebaiknya kita kembali ke kamarmu dokter nara..." omel tenten.

"Haaah,, ha'i ha'i mendokusai!!" ucapnya pasrah. Tenten tertawa mendengar gumaman shikamaru. Sementara neji menatapnya penuh arti.

"Hei,, apa dia benar-benar menyukaimu neji???" bisik naruto yang masih sempat di dengar oleh hinata. Bahkan gadis itu terkekeh pelan. Sementara neji hanya memperlihatkan raut wajah yang sedih. Dia menyukai gadis itu saat pertemuan pertama mereka di kediamannya. Dia anak dari teman ayahnya dan tentu saja mereka menjodohkannya. Sifatnya yang menyenangkan, cepat berteman dan sikapnya yang sopan, baik dan sangat manis membuat neji tambah tertarik padanya. Apalagi jika di tambah dengan wajahnya yang rupawan plush dia adalah perawat membuat dia mendapatkan nilai plush dari keluarga hyuga itu.

Always with you✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang