🧸Diary Nikah Muda. o5

455K 16.9K 1K
                                    


🎹 Stereo Love
Lagunya sangat enak untuk baca part ini

18+ area

Minimal setor absen dulu sebelum baca 🧸🗑️

Aktif komentar ya biar zefmon juga seneng nulisnyaaa

Ada typo tolong koment agar memudahkan revisii

Bagas mengecap rasa minuman di lidahnya agar lebih terasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagas mengecap rasa minuman di lidahnya agar lebih terasa. Benar, rasanya pahit. Ia coba untuk mengendus bau dari gelas, aromanya jelas bukan hanya alkohol tapi terdapat campuran bau yang lain.

"Ini minuman apaan sih? Kayaknya gue salah minum deh." Bagas meletakkan kembali gelas ke meja. Meski begitu ia tidak mau ambil pusing. Sementara teman-temannya yang lain melanjutkan obrolan, dia justru merasakan sensasi panas di sekujur tubuhnya.

Suara teman-temannya perlahan kian tak jelas. Bagas menyandarkan tubuhnya ke sofa, kepalanya terangkat melihat ke lampu berpendar di atas sana. Lampu-lampu itu seolah akan jatuh menimpa kepalanya.

Sulit untuk dijelaskan tapi ada sesuatu yang melonjak naik di dalam tubuhnya. Bagas membuka dua kancing atas kemejanya.

"Bre, itu Bagas kenapa deh?" Virgo yang lebih dulu menyadari.

Ilham sama Damar menepuk lengan Bagas. "Gas? Lo kenapa?"

"Badan gue panas. Gue ngerasa..." Bagas tidak mungkin bilang ke mereka kalau ia merasa begitu bergairah tanpa ada yang merangsang apalagi di tempat ramai begini.

Virgo berdiri, dia memegang kening Bagas. "Lo nggak panas kok, panas dalem kali ya. Mau gue pesanin air putih?"

Bagas menggeleng. "Kayaknya gue pulang aja deh. Nggak kuat gue."

"Pulang gimana? Lo tadi ke sini kan bareng gue, ini masih setengah acara, gue nggak bisa nganter lo balik. Mau pesan taksi aja?" usul Damar.

"Atau gini aja, lo istirahat dulu aja di kamar yang tersedia. Lagian gue udah booking satu tempat kok untuk hari ini. Ntar kalau waktunya kita balik dan lo agak baikan, kita samperin lo. Gimana?" Virgo memberi solusi.

Bagas tidak terpikirkan cara lain, ia memang hanya butuh tempat sendirian. Jika pulang dengan taksi, ia takut kelepasan di dalam mobil. Benar-benar tidak etis.

"Boleh deh."

Virgo membantu Bagas untuk berdiri. "Lo mau gue anter nggak?"

Diary Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang