🧸Diary Nikah Muda. 11

309K 17.6K 1.7K
                                    

Zefmon up lagi nih, seperti biasa bikin rame yaaa kalian

Suka sedih dan miris yang vote sama komentar tuh kebanting bgt sama view, serius nanya kalian yang kayak gitu tuh kenapa sih?

Ayo setor absen dulu di sini 🗑️🧸

Sudah?

Buat kalian yg baik hati mau selalu sempetin komentar, makasi yaa 💖

Buat kalian yg baik hati mau selalu sempetin komentar, makasi yaa 💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Canggung menyelimuti Bagas dan Saras. Tentu saja walau ini kamarnya selama 17 tahun, Bagas jadi tak nyaman, merasa risih oleh kehadiran makhluk lain di kamarnya. Sialnya lagi orang itu adalah teman sekelasnya yang dekat saja tidak.

Saras masih memeluk bantalnya sementara Bagas beberapa saat berdiri kikuk. Sadar tak mungkin hanya terus begini, Bagas melepaskan kancing kemejanya.

Di seberangnya, Saras yang mendadak meremas bantal membuat Bagas sadar kalau pikiran Saras sudah kemana-mana.

Ia pergi ke lemari mengambil handuk baru dan pakaian gantinya, berniat mengganti pakaian di kamar mandi. Sebelum masuk, dia berhenti sebentar di pintu, memandang tubuh Saras dengan tatapan merendahkan.

"Nggak usah sok ketakutan gitu, kalau ada yan harus takut di sini itu gue bukan lo. Jangan lo kira karena kita nikah terus gue beneran nganggap lo sebagai istri, in your dream! Apa-apaan cara lo ngeremas bantal barusan? Kayak gue tertarik aja sama lo. Kalau bukan karena pengaruh minuman, malam itu gue nggak bakal berzinah sama lo."

Berzinah katanya? Wah sungguh luar biasa sekali Bagas ini!

Saras menurunkan bantalnya. Ia terpancing kesal karena sudah berusaha bersikap baik tapi Bagas tetap menganggapnya sebagai pelaku di sini.

"Ya bagus dong, aku juga nggak berniat melayani kamu sebagai istri kok. Biar aja kamu melayani diri sendiri, huh!" ia memalingkan wajah ke arah lain. Hal ini bikin bibir Bagas gatal untuk membalas.

"Akhirnya sifat asli lo muncul! Udah gue duga lo sok polos dan ngomong lemah lembut itu cuma di depan orangtua gue biar mereka kira lo gadis kampung lugu yang jadi korban di sini."

"Memang korban! Dibanding kamu, aku yang lebih banyak dirugikan. Aku harus kehilangan hal berhargaku sebagai perempuan, sementara kamu? Kamu cuma nyolok kan tanpa ninggalin bekas? Yang nampung anak sembilan bulan siapa? Aku! Kalau janin ini bisa dipindah, aku mau transfer ke perut kamu!"

Satu kosong! Satu di pihak Saras, kosong di pihak Bagas.

Bagas menyampirkan handuk ke pundaknya. Keduanya kian sengit tak ada lawan yang ingin kalah.

Diary Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang