🎻 GEMURUH RIUH
Haii, sudah lama sekali ya zefmon gak update 🥹
Selama nggak update zefmon tiap hari nulis sampai cerita ini tamat dan tinggal diupdate
Oh ya part ini sangat panjang 4000 kata
Mari apresiasi dan lihat seberapa banyak kalian yang menunggu cerita ini 😊🩷✨
Jangan lupa berikan banyak cinta...
"Saras katanya keterima universitas negeri di Malang, Gas."
Jemari Bagas berhenti mengetik. Kabar yang Damar dapat dari Fani sampai juga ke telinga Bagas.
"Bagus dong."
Virgo melempar bantal ke punggung Bagas. "Gitu doang respon lo, nyet? Walaupun masih satu negara, kalo udah beda kota susah, Gas. Peluang buat dia ketemu pacar juga besar."
Bagas lanjut mengetik tugas kuliahnya. "Ya bagus dong, dia akhirnya hidup normal kayak anak muda lainnya. Apalagi dia belum pernah pacaran sebelumnya."
"Dih dongo!" Virgo sudah hafal kelakuan sahabatnya yang satu ini. "Karena sifat lo itu juga makanya lo kehilangan dia." Virgo merogoh saku jeansnya guna mengambil kunci motor. "Udah ah gue mau balik. Nyesel urusan belakangan yeh, yang penting gengsi aja dulu," sindirnya sebelum meninggalkan kamar Bagas.
Ilham menyusul tak lama setelah Virgo pulang. Tersisa Damar.
"Dam, teman kuliah lo yang katanya mau kenalan sama gue itu siapa namanya?"
"Lizzie. Waktu itu lo nolak kan?"
"Kenalin gue sama dia dong."
Damar yang semula berbaring di kasur segera duduk. Keningnya berkerut. "Ini lo yang ngomong, Gas?"
"Umh. Gue mau ketemu dia. Dia nggak masalah kan gue punya anak?"
"Ya enggak sih."
"Kalo gitu lo aturin hari ketemuannya sama dia."
Bagas kembali menatap layar laptopnya. Damar memggaruk keningnya. Ini beneran Bagas yang ngomong?
Ternyata Bagas sungguhan ingin menemui temannya, dua hari setelah meminta dicomblangin, hari inilah mereka akan bertemu. Sangking nggak percayanya, ketiga temannya sampai datang untuk memastikan Bagas lagi nggak kemasukan arwah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nikah Muda
RomanceGENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota besar bermodalkan nekat, peluang dan kepintaran yang ia miliki mendapat kesempatan untuk bersekolah...