🧸Diary Nikah Muda. 18

341K 20.7K 3.4K
                                    

Pertama-tama mau bilang

Nyuruh UP elitttt, ngasih vote syulitttttt

Huuuu~

Masa yang baca 200 ribuan, vote belasan ribu doang wkkw, tapi gpp, aku berterima kasih untuk kalian yang berbaik hati menghargai tulisan tangan yang dalam menulisnya saja mengorbankan, waktu, tenaga dan ide

Karena itu, ayo minimal setor absen di sini 🧸👉🗑️

Terus terang gue mikir, kalau terus kayak gini apa pindah karyakarsa aja ya? Di sana walaupun vote dikit tapi jadi duit wkwk tenaga gue gak terbuang percuma

Sudah dulu misuh-misuhnya, selamat membacaakk

Sepanjang berkendara membelah jalanan Jakarta yang sudah tak begitu padat, Bagas sedikit pun bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang berkendara membelah jalanan Jakarta yang sudah tak begitu padat, Bagas sedikit pun bicara. Caranya menyetir dengan satu tangan sementara satu tangan lainnya berulang kali mengusap keningnya sudah cukup Saras pahami. Bagas tidak aman dalam situasinya sekarang.

"Bagas, aku mau es krim, boleh?"

Saras menjadikan ini alasan agar Bagas mau berhenti mengemudi dan jeda sejenak.

Tak jauh di depan mereka terdapat makanan cepat saji bernuansa merah yang menyediakan es krim juga. Saras turun dari mobil, ia tak menunggu uang dari Bagas.

Setelah mendapat dua es krim, ia kembali. Mengetik jendela dengan punggung tangannya.

Yang di dalam mobil menurunkan kaca. Tatapan matanya sayu.

"Ayo keluar dulu, kita makan es krim."

"Lo aja, gue nggak usah."

"Kok gitu sih?"

Saras berputar ke pintu kemudi, ia berusaha membuka pintu. "Bagas, ayo makan es krim dulu. Meleleh loh ini sebentar lagi. Aku tahu kamu dingin, tapi makan es krim nggak bakal bikin kamu makin dingin," bujuk Saras.

Nampak ogah-ogahan, Bagas keluar juga. "Mau duduk di mana? Masuk ke dalam?"

Saras menggeleng. "Ada tempat lebih bagus. Aku tebak kamu pasti belum pernah makan es krim di tempat ini. Pegang dulu es krimnya."

Saras kemudian ke belakang mobil, ia membuka bagasi, menyingkirkan barang di dalam sana. Sedangkan Bagas berdiri menonton.

Saras duduk lebih dulu di bagasi mobil. Ia menepuk tempat kosong di sampingnya."Bagas ayo duduk di sini."

Diary Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang