🧸Diary Nikah Muda. 22

357K 19.8K 2.8K
                                    

Anyong haesyookkk

Kalian apa kabar? Dah lama gak UP

Ayo ramein lagi lapak ini biar semangat nulisnya

Setor absen kalian yok di sini 🧸👉🗑️

Ada cerita apa nih?

Zefmon cerita duluan, belakangan ini gue benar-benar sadar kalau ternyata kalau gue mulai menyukai seseorang atau jatuh cinta gue jadi susah menulis. Tapi setelah gue menyelesaikan perasaan itu, gue jadi enteng banget nulisnya haha (plis jangan doain gue jomblo terus ya)

Jujur, walau gue udah kerja, setengah gaji gue itu habis untuk ongkos pulang perg aja karena emang jauh, kadang mikir mau berhenti aja

Ayo gantian kalian yang cerita, kenapa cerita? Karena Zefmon senang aja walau jarang UP kita masih bisa komunikasi di sini

Lavv 💖🧸💕🌺

Selamat membaca!

"Dihh, kenapa lo senyum-senyum? Gila lo ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dihh, kenapa lo senyum-senyum? Gila lo ya?"

Saras menjatuhkan pandangan ke sepatunya. Ia ketahuan sedang tersipu malu oleh Bagas. Saras sudah coba menyadarkan dirinya untuk tidak menggila karena sepanjang malam berpegangan dengan Bagas, tetap saja pagi ini ketika keduanya tengah menunggu supir mengeluarkan mobil dari garasi, senyum Saras tak terbendung lagi.

Perasaannya saja atau memang Bagas jauh lebih cakep pagi ini? Sebagai siswa teladan, Bagas memasukkan seragamnya ke dalam celana abu-abu, tak lupa memakai dasi, tas hitam yang tersampir di pundaknya menambah kesan rapi. Selama ini Saras heran mengapa begitu banyak gadis di sekolah yang menyukai Bagas, ternyata ia mulai mengetahui alasan itu.

Bagas memang menarik tanpa harus terkesan jadi cowok nakal urakan.

Sementara Saras sibuk dengan pikirannya tentang Bagas, cowok di sampingnya malah fokus main handphone seperti tengah mengetik pesan. Saras jadi teringat hal yang harusnya ia tanyakan pada Bagas sejak awal.

"Bagas," panggilnya, yang dipanggil cuma menyahuti dengan gumaman malas. "Kamu punya pacar?"

Terang saja perhatian Bagas langsung teralih ke Saras, matanya memicing sensi. "Ngapain lo nanya-nanya gitu? Kalau gue punya pun bukan urusan lo buat tahu kehidupan pribadi gue."

"Ya ndak gitu loh, Gas. Itu emang bukan urusan aku tapi sebagai sesama perempuan aku ngerasa bersalah sama pacar kamu, kalau kamu memang punya ya."

Diary Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang