🧸Diary Nikah Muda. 37

275K 16.5K 2.1K
                                    

Jujur mah tangan gue pegel amat ngetik

Tapi gpp, makanya kalian harus rajin komen dong

Minimal absen dulu yuk di siniii 🧸🍑

Sudah?

Selamat membaca!

Pertemuan tak terduga di situasi yang jelas salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertemuan tak terduga di situasi yang jelas salah. Bagas hanya bermaksud menghargai traktiran Sandra untuk makan bersama, di pikirannya mungkin Saras juga masih bersama Virgo di dokter kandungan.

Suasana makin tak nyaman karena Saras yang datang ke meja mereka mengaku sebagai sepupunya. Yang benar saja, jika bukan karena menjaga rahasia di depan Sandra, Bagas ingin protes.

Restoran yang sepi menjadi saksi di mana keempatnya sekarang duduk bersama dalam perasaan kacau. Virgo yang merasa bersalah, Bagas yang serba salah jadinya, sedangkan Sandra lanjut makan karena tidak tahu menahu apapun. Terang saja tak kenal Saras karena di sekolah guru sudah menegaskan jangan mengungkit tentang siswa yang dikeluarkan dikhawatirkan akan merusak nama baik sekolah.

"Siapa tadi nama lo, sorry, Saras ya? Lo sepupunya Bagas, lebih tua berarti?"

"Seumuran."

"Hah seumuran? Tapi kok lo udah hamil? Gue kira lo mungkin kakak sepupunya."

Mata Saras melirik ke Bagas. Ia tidak ingin membongkar rahasia mereka yang mungkin akan membuat Bagas malu di depan Sandra.

"Aku hamil di luar nikah, jadinya putus sekolah. Tapi nanti rencana mau lanjut kok."

"Seriusan!?" Sandra menaruh sendoknya. Ia jadi teringat akan temannya. "Tapi cowok yang hamilin lo itu tanggung jawab nggak? Kalo nggak kasih tahu siapa nama orangnya, parah banget kalo cuma bisa bikin lo hancur sendirian!" Sandra sampai menggulung naik lengannya. Sudah macam preman.

Bagas berdeham, memutus obrolan keduanya."Saras, lo baliknya sama gue aja ya," ajaknya, namun yang diajak bicara seolah malas merespon.

Saras malah mengajak Virgo bicara, "Go, kita langsung balik aja ya kalo nanti pesanan kita datang."

Virgo melirik ke Bagas, ada rasa tak enak. "Oh, oke. Lo yakin nggak mau makan bareng di sini aja sama Bagas?" tanya Virgo basa basi.

"Enggak. Aku mau makan di rumah aja."

"Lo sama Bagas serumah apa gimana?" tanya Sandra.

"Sekamar--"

"Iya, aku sama Bagas serumah, orangtua aku di kota lain. Mama Papa Bagas berbaik hati nampung aku sampai melahirkan."

Bagas belum selesai menjawab. Saras sudah memotong ucapannya.

"Oalah gitu." Sandra mengangguk-anggukan kepalanya. "Oh ya Gas, tadi apanya yang sekamar? Lo belum selesai ngomongnya."

Diary Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang