🧸Diary Nikah Muda. 19

348K 20.2K 2.7K
                                    

NICKI-BACKBURNER
pliss banget ini agak maksa tapi kalian harus denger lagu ini untuk pengalaman membaca lebih baik di part ini!! 💖

Baru dua hari gak up udah ngang ngong aja lo pada!

Setor dulu absen di sini, masukin apapun ke keranjang 🧸👉🗑️

Btw, hari ini zefmon wawancara kerja dan keterima, doain ya kerjanya cocok dan lingkungan juga mendukung

Nggak tahu deh bakal sering up atau enggak nantinya huhu

Dapat jadwal pelajaran olahraga saat matahari lagi terik-teriknya itu bukan kesenangan bagi siswa manapun walau diiming-imingi kalau matahari pagi masih mengandung vitamin D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dapat jadwal pelajaran olahraga saat matahari lagi terik-teriknya itu bukan kesenangan bagi siswa manapun walau diiming-imingi kalau matahari pagi masih mengandung vitamin D.

Vitamin Dekil.

Sistem pelajaran olahraga di sekolah mereka memang agak berbeda dengan sekolah pada umumnya. Agar adil dapat merasakan panas-panasan maka semua kelas per angkatan dirolling tiap minggunya. Jadi semua bisa kena matahari siang.

Cewek-cewek yang nggak terbiasa panas-panasan sudah mengeluh karena guru olahraga tak kunjung datang di saat mereka semua sudah disuruh berbaris. Ada yang bawa kipas elektrik, ada juga yang sempat-sempatnya mengoles sunscreen bersama.

Dari barisannya, Bagas melihat Saras yang masih berdiri tegap walau cewek-cewek di sekitarnya sudah pada ngereog.

Bagas pergi ke barisan ke tiga di depannya, ia mencolek punggung Reynald. "Tukeran dong. Gue males di belakang, Virgo berisik."

"Lah tumben biasanya lo sama Virgo kayak kol sama wortel di adonan bakwan, nempel mulu. Yaudah sini."

Reynald mundur ke barisan belakang. Sekarang Bagas yang menempati posisinya, tepat di samping barisan Saras.

Bagas mengamati sekelilingnya, merasa tak ada yang akan memperhatikannya, ia menyentuh pelan lengan Saras. Gadis itu menoleh, wajahnya sudah berkeringat. Mungkin kalau kulit Saras tidak coklat, pipinya sudah merah karena kepanasan.

Kedua alisnya terangkat seolah bertanya ada keperluan apa Bagas menoelnya.

Bicara melalui kode mata dan gestur tangan, Saras langsung paham kalau Bagas menyuruhnya untuk duduk.

Saras sempat menolak karena ia yakin baik-baik saja berdiri akan tetapi pelototan Bagas bikin dia nurut. Saras duduk di rumput.

Sementara Bagas masih berdiri, tanpa Saras sadari, cowok itu berusaha untuk menghalangi matahari yang akan mengenai Saras. Ia bukannya peduli pada gadis kabupaten itu, ia hanya kuatir berlebih bagaimana jika Saras jatuh pingsan karena panas lalu dilarikan ke UKS, kemudian setelah di cek masalah baru ditemukan, Saras ternyata berbadan dua. Bagas menghindari ini.

Diary Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang