🧸Diary Nikah Muda. 39

266K 16.6K 3K
                                    

🎻 SERANA

UP LAGI NIHH

kalian aktif komentar dong, absennya mana? Masa sebanyak itu yang baca cuma absen 80 an orang? Hadeuh 🤨

Ayo mana yang setia nungguin cerita ini? Cungg coba mau liat

Pakabar kalian?

Selamat membaca!

Fani berlari keluar dari kamarnya, ia mengetuk pintu Virgo tapi yang keluar justru Damar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fani berlari keluar dari kamarnya, ia mengetuk pintu Virgo tapi yang keluar justru Damar. Rambut cowok itu berantakan, ia berdiri hanya pakai kolor seraya mengusap kelopak matanya.

"Kenapa Fan?"

"Virgo mana?"

"Masih tidur." Damar membuka lebar pintu agar Fani bisa melihat Virgo, memang masih tidur. "Lo kenapa kayak panik gitu? Ada sesuatu?"

Fani menarik lengan Damar untuk ikut dengannya. "Dam, bangun tidur Saras udah nggak ada, barang-barangnya juga udah hilang. Gue--"

"Tenang dulu, bicara pelan-pelan, okey?" Damar mengusap bahu Fani. "Terus lo ngira Saras menghilang gitu aja?"

"Ini pasti karena masalah semalam deh, bukannya gimana-gimana Dam, Saras tuh lagi hamil gede. Bahaya kalo dia banyak pikiran atau kenapa-kenapa di jalan. Handphonenya juga nggak aktif."

"Bentar, lo diam di sini ya, tenangin pikiran biar gue yang urus." Damar mengambilkan air putih lalu pergi ke lantai atas mengetuk pintu kamar Bagas.

Ternyata bukan hanya Saras yang menghilang tiba-tiba, Ilham juga sudah tidak ada. Hal ini bikin Bagas segera berkemas agar bisa kembali ke Jakarta lebih cepat.

"Gue pake mobil Virgo, ntar Virgo sama Fani biar di mobil lo aja, Dam."

"Oke, lo hati-hati nyetirnya jangan buru-buru."

Beruntung arus balik tidak macet karena bukan waktu balik liburan, Bagas tiba di Jakarta lebih cepat tentunya karena kecepatan menyetirnya cukup ugal-ugalan.

Tiba di rumah, ia membuka pintu kamar Saras. Rupanya semua pakaian sudah tidak ada, Bagas hampir menggila saja. Baru keluar dari kamar Saras, mamanya sudah berdiri di sana.

"Tadi subuh Saras tiba-tiba datang ke sini dianterin Ilham, dia nangis. Kamu apain anak orang, Bagas?"

"Jadi dia beneran ke sini Ma? Terus sekarang dia ke mana?"

"Dia bilang ingin kembali ke rumah keluarga Adipati sampai melahirkan."

"Terus Mama nggak nahan? Kenapa nggak ditahan Ma, Mama kan tahu dia lagi bawa cucu Mama. Di dalam tubuh dia tuh ada darah keluarga kita, Ma!" Bagas yang emosi menuruni tangga, mamanya menyusul.

Diary Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang