🧸Diary Nikah Muda. 29

320K 18.3K 2.3K
                                    

Up lagi nih, kangen kah kalian?

Ramein yak

Setor absen dulu yuk di sini 👉🗑️🧸

Udah? Jangan males komentar dong!!

Eh iya, gue rencana ubah asal kota Saras kan di Purwokerto ya, salah gue dari awal gak search, cuma karena teman gue dari sana ngomong medok gue kira semua medok, ternyata ngapak ya? Kalian ada saran nggak kota yang cocok Jawa medhok tapi jangan Jogja, tulis yaaa

Maacih luv 💖🍒

4000 kataaa lebihh

Bagas menawarkannya sesuatu yang jauh lebih indah dari balasan perasaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagas menawarkannya sesuatu yang jauh lebih indah dari balasan perasaannya. Ajakan untuk ikut masuk ke dalam mimpi-mimpi Bagas yang ia kira sempat kacau karena kehadiran dirinya dan bayi ini.

"Lo nggak mau egois minta gue masukin lo dan anak ini ke mimpi gue? Gue nggak harus ngelepasin mimpi gue, tapi sebagai gantinya kalian berdua yang bakal ikut masuk ke dalam mimpi gue. How about that? It's sounds good, right?"

"Memangnya boleh ya, Gas?" Saras menjauhkan dirinya dari Bagas, ia tidak bisa berada dalam posisi ini terus menerus.

Bagas juga kembali bergeser agak jaga jarak darinya. Cowok itu menatap lurus ke arah bunga teratai yang terapung di permukaan kolam.

Ia mengabaikan pertanyaan Saras, menggantinya dengan pertanyaan lain. "Kalau lo sendiri, mimpi lo apa? Lo belum sempat ngomong kan tadi?"

"Mimpi aku sederhana Gas, aku mau sampai ke bangku perkuliahan setelah itu kerja dan bantu biaya hidup Ibu dan sekolah adik aku."

"Oh. Lo punya adek?"

Sudah cukup lama mereka bersama, Bagas tak pernah sekalipun menyinggung soal keluarganya, aneh juga jika cowok seperti Bagas mau tahu soal keluarganya.

"Punya, satu adik perempuan namanya Mutiara, dia masih SD sih. Nemenin Ibu di kampung."

"Oh. Pasti dia banyak ngomong kayak lo."

"Kok kamu tahu, Gas?"

"Ya feeling aja." Bagas menyoroti perut Saras. "Curiga nanti dia lahirnya juga bawel kayak lo, di keluarga gue padahal nggak ada yang banyak ngomong. Ck, ngerusak gen keluarga gue aja."

"Ya bagus dong, biar ada yang nyari topik terus. Kamunya tinggal nyahutin aja nanti, nggak pusing-pusing lagi."

"Iya kalau topiknya bermutu, awas aja omongan dia nggak berbobot, gue sumbangin langsung ke panti asuhan."

Diary Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang