Malam yerobun, istri dejun balik UP lah nih
Kangen nggak?
Apa kabar kalian?
Boleh dong absen dulu di ini, jangan malas setor apapun sebagai absen 🧸👉🗑️
Part ini hampir 4000 kata untuk mengobati rindu kalian
Fun fact, gue upload part ini di wc karena emang gue lagi kerja dan gak boleh main hp wkw
Selamat membaca, tolong doakan zefmon yang baik-baik ya 💖😊
Kediaman Bagas nggak sesepi kuburan karena kehadiran teman-temannya. Memang, mereka sedikit berbeda dari anak muda pada umumnya. Jika biasanya remaja seusia mereka banyak nongkrong di luar, mereka tipikal teman yang lebih suka nyamperin rumah teman.
Selain karena keluarga mereka sama-sama welcome, kalau kata Virgo lebih ngirit juga. Tiap datang bertamu sudah pasti disuguhkan makanan dan minuman.
Ya seperti sekarang saja, mereka datang di waktu jam makan malam. Orangtua Bagas paling suka kalau teman-teman putra mereka datang.
"Wuidih, enak nih kayaknya, Tan." Virgo berdiri memegangi kursi di pinggir meja makan.
Laura yang baru mengeluarkan makanan dari microwave tersenyum anggun. "Enak dong, Go. Kan Tante yang masak. Ayo kalian duduk, kita makan bareng."
"Soalnya yang masak cantik sih makanya jadi enak, Tante ngaku deh pakai susuk Banten kan?" sanjung Virgo.
"Ah kamu bisa aja, Go. Tante cuma rajin minum tanaman herbal."
"Plus perawatan mahal tapi kan, Tan?" Damar ikutan, komentarnya ini membuat Mama Bagas tertawa.
"Oh jelas, cantik kan perlu duit. Ayo duduk, dari tadi berdiri aja."
Virgo dan kawan-kawan duduk setelah dipersilakan.
"Pa, ayo makan dulu. Ini ada temannya Bagas." Laura berteriak agar suaminya yang memberi makan ikan di kolam belakang bisa datang.
"Iya, Ma!" sahut suaminya.
Laura ikut duduk. "Ayo, kalian makan duluan aja. Tema hari ini masakan Italia. Tante belajar langsung loh dari teman Italia Tante, cobain."
"Italia doang nih Tan? Spanyol? Argentina? Juventus, Manchaster United nggak sekalian?" canda Virgo.
"Bola kali, Go," celetuk Damar. Mamanya Bagas cuma menanggapi dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nikah Muda
RomanceGENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota besar bermodalkan nekat, peluang dan kepintaran yang ia miliki mendapat kesempatan untuk bersekolah...