4- Lagu Kenangan

165 11 3
                                    

Hari hari berlalu begitu cepat. Malam ini, hidupku tak karuhan. Acara televisi tak ada yang menarik, hingga aku memutuskan untuk tidak menontonnya. Sinyal juga tak begitu bersahabat denganku, menyebabkan WhatsApp dan BBM Ku menjadi pending. Aku menuju gazebo rumah untuk mencari sinyal. Aku lalu tiduran di sana sambil mencharger handphoneku.

Tak lama kemudian notifikasi chat di ponsel Ku berbunyi. Aku langsung meraih ponselku dan membuka BBM yang masuk. Seperti biasanya, siapa lagi kalau buka Kaevan. Kali ini ia tak seperti biasanya yang mengawali pembicaraan lewat ketikan ucapan selamat malam atau ketikan ucapan apa kabar ketika lama tak berkirim pesan. Sebenarnya tetap sama namun ia ungkapkan dengan cara yang berbeda. Ia mengirimkan voice note singkat.

Kaevan S :
Selamat malam, Taveesha

Malam juga, Van.

Aku hanya membalas pesan itu dengan ketikan, tidak dengan pesan suara seperti dia. Sebenarnya aku ingin mengirim pesan suara, tapi jujur aku sangat malu.

Aku pengen dengar suaramu, Sha

Malam jugaa, Van.

Pada akhirnya aku benar-benar membunuh rasa malu ku. Satu hal yang harus kalian tahu, ini kali pertama aku mengirim pesan suara pada seorang lelaki yang bahkan aku belum pernah bertemu dengannya.

Suaramu merdu, Sha. Apalagi kalau nyanyi pasti bagus

Wah.. kode keras nih. Apa aku suruh nyanyi?

Iya dong. Aku pengen dinyanyiin kamu

Nyanyi apa, Van? Aku malah jadi bingung nih.

Surat Cinta Untuk Starla aja.

Oke, deh.

Aku lalu menyanyi lagu Surat Cinta Untuk Starla yang sedang hits hingga reff pertama. Jujur aku tidak pernah seperti ini sebelumnya, aku merasa aneh. Kenapa mendadak urat malu ku putus? Apakah cinta memang seperti ini, memberi tanpa dipaksa?

Maaf, Van. Suaraku jelek

Enggak kok, Sha. Suaramu bagus, pokoknya terbaik deh.

Makasih, Van. Kamu gantian nyanyi dong!

Aku nggak bisa nyanyi.

"Ihh.. ayolah.. nggakpapa, nggak harus bagus. Aku tadi juga nggak bagus kok."

Yaudah, aku nyanyi. Tapi kalau suaraku jelek maaf ya.

Iya deh. Pasti bagus

Lalu ia menyanyikan lagu yang sama tapi ia hanya menyanyikan sebait saja, itupun terganggu oleh gemuruh suara teman - temannya.

Maaf keganggu suara temanku, maaf juga kalau suaranya jelek.

Iya Van nggakpapa. Nggak jelek kok

Okey. Makasih, Sha.

Sama - sama.

Udah dulu ya, Sha. Aku mau main game dulu sama temanku, di lanjut besuk.

Okey, Van.

Seperti itulah lelaki, jika sudah berurusan dengan game dan nongkrong dengan teman-teman, memang tidak bisa diganggu. Tetapi, aku tidak pernah mempermasalahkan itu. Mereka punya dunia sendiri, dan dunianya tidak sesempit urusan wanita.

Aku akan selalu memahami mereka, asal sesekali berkabar. Mungkin kalian akan bilang kalau aku seperti ini karena aku tidak memiliki hubungan lebih dengan Kaevan, itu tentu tidak salah. Namun, jika suatu saat aku menjadi kekasihnya pun itu tak akan berubah.

Surat cinta untuk starla, ketika aku menyanyikannya dengan hati dan penuh perasaan. Ketika semua yang ku rasakan seperti terlukis pada lagu itu dan ku utarakan semua rasaku padanya melalui lagu itu. Mungkin kau juga sama,mengutarakan rasa. Lagu itu menjadi kenangan tentang kita dimalam yang dingin itu. Tatkala bintang bersinar terang dan berkelap-kelip, dan tatkala bulan sedang purnama. Saat itu jalan depan rumahku juga sunyi sepi tak seperti biasanya. Alam dan sosial seahkan telah mensetting semua situasi ini untukku. Malam telah larut, aku lalu masuk ke rumah untuk istirahat. Lagu itu masih terbayang dan selalu ku kenang. Menjadi kenangan ku dengan Kaevan.

Ilusi Cinta [Selesai] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang