Pagi ini Bapak berangkat ke Semarang. Jadi aku berangkat sekolah sendiri. Namun kali ini aku berangkat agak siang karena nunggu Bapak berangkat dulu. Aku berjalan dari parkiran menuju kelas tergesa-gesa. Jam pelajaran pertama adalah pelajaran musik bersama Pak Wawan. Sebelum pelajaran dimulai Fatin menanyakan sesuatu
"Pak mau bertanya?"
"Iya silakan."
"Yang terpilih mewakili lomba menyanyi solo siapa ya pak?"
"Oh itu, sebentar bapak lihat di daftarnya dulu. Kemarin sudah dipilih kok."
Pak Wawan lalu mengambil buku catatan kecil di tasnya. Hatiku dag dig dug penasaran bercampur takut.
"Ini datanya sudah ketemu yang mewakili sekolah kita adalah Dinda Salsabila kelas 11 AP 1."
Sedih, kecewa, sakit hati, itu pasti. Aku takut mau terus terang tentang ini kepada orang tua ku, terutama Bapak. Mereka sudah rela mengundang guru vokal untukku selama seminggu lalu. Aku sudah berusaha kasih yang terbaik tapi mungkin ini belum jalanku.
***
"Jajan yuk" ajak Nova bersemangat."Ayo.. meluncur."jawab Sharen.
"Mau nitip apa ratu mager?"tanya Nova.
"Aku ikut."jawabku.
"Tunggu, tunggu aku nggak salah denger?" Sahut Sharen.
"Yaudah kalau nggak boleh ikut nitip aja."jawab ku.
"Boleh lah boleh banget malah"kata Nova.
"Yaudah ayo. Nunggu apa lagi."ajak Sharen.Kami bertiga lalu menuju kantin. Sampai di kantin lalu memilih makanan dan membawanya ke kelas.
"Taveesha." Seseorang memanggil ku.
Suara itu tidak asing suara lelaki siapa lagi kalau Bukan Mas Aldo. Aku lalu menengok ke arahnya dan dia berjalan menghampiri ku.
"Kalian duluan aja."kataku kepada kedua sahabatku.
"Oke duluan ya."jawab mereka sambil berjalan meninggalkan ku.
"Kamu jadi ikutan lomba nyanyi?"tanya Mas Aldo.
"Enggak. Mbak Dinda yang kepilih." jawabku.
"Yahh... Nggak jadi latihan bareng deh."
"Mas Aldo kepilih?"
"Iya. Alhamdulillah."
"Selamat ya Mas."
"Iya Makasih."
"Yaudah Veesha ke kelas dulu."
"Oke."
Mas Aldo terpilih tapi aku gagal. Kini aku malah jadi bingung harus senang atau sedih. Senang karena tidak latihan bareng Mas Aldo setiap hari, Sedih karena nggak bisa mewakili sekolah dalam lomba ini. Tetap saja rasa kecewaku lebih besar. Namun bukankah ini yang menjadi doa ku waktu itu? Bukankah Tuhan memang baik dan mengabulkan doa hambanya?
"Ngapain Mas Aldo tadi?"tanya Nova.
"Nggak apa-apa."
"Kamu udah jadian ya?"tambah Sharen.
"Enggak. Dia cuma nanyain tentang lomba nyanyi."jelas ku.
"Tapi kayaknya sih bakal jadian ini."kata Nova.
"Enggak. Jangan bikin gosip deh. Dasar netizen IG, banyak nyinyir."
"Santai aja dong jangan ngegas kayak motor RX King aja."kata Nova.
"Hey sudah, suka banget adu mulut. Mending adu domba Hago aja timbang adu mulut."protes Sharen.
"Mending makan keburu istirahat selesai."jawab ku.
"Nah itu baru bener."sahut Nova.
***
Aku pulang sekolah masih dalam kondisi sedih karena tidak terpilih dalam lomba itu."Assalamualaikum Bu."
"Waalaikumussalam, kok anak ibu kelihatannya lagi sedih kenapa?"jawab ibu sambil menyuapi adik kembarku.
"Maaf ya, Buk. Veesha belum bisa buat Ibu sama Bapak bangga."
"Huss.. nggak boleh ngomong gitu. Kenapa sih kok pulang sekolah jadi melow gitu."
"Veesha nggak kepilih jadi perwakilan lomba nyanyi Bu. Veesha gagal."
"Astaga, nggak usah sedih ibu tetep bangga sama kamu. Karena apa? Karena kamu udah berusaha dan sudah mau mencoba."
"Ya tapi kan ibu udah ngeluarin biaya buat privat nyanyi juga tapi aku akhirnya malah nggak kepilih."
"Kamu nggak usah mikirin biaya Sha. Uang itu bisa dicari lagi tapi pengalaman itu mungkin hanya sekali dalam hidup kita. Ingat gagal adalah jalan menuju kesuksesan bukan lawan kata dari kesuksesan. Mungkin sekarang memang belum rezeki kamu untuk menjadi wakil sekolah dalam lomba itu. Semangat dong anak Ibu nggak boleh gampang sedih."
"Oke buk, terimakasih Ibu udah selalu dukung Veesha dan kasih motivasi Veesha saat sedang down "
"Itu sudah menjadi kewajiban Ibu Sha, untuk memberi kamu dukungan, semangat, motivasi, nasehat."
"Ibu memang yang paling best sedunia" kataku sambil memeluk Ibuku.
"Ya sudah sana ganti baju dulu."
"Oke Bu."
Mungkin membang benar dengan kita gagal dan terbentur, kita akan semakin terbetuk. Mungkin dengan kegagalan kita akan belajar dan ada suatu hikmah yang akan kita dapatkan. Hidup memang penuh rintangan, ibarat perjalanan pasti ada kerikil tajam yang menyandungi dan ada pula jalan terjal yang berliku hingga suatu saat kita akan sampai.
.
.
.
.
Hello micro readers ku :)
Alhamdulillah bisa update lagi.Maaf kali ini nggak ngebahas kisah cinta Kaevan sama Taveesha. Kali ini ada Ibu nya Taveesha tuh yang pengertian banget. Siapa yang pengen jadi anak angkatnya??
.
.Oh ya jangan lupa berikan jejak berupa VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA BERI JUGA KRITIK SARAN YANG MEMBANGUN DI KOLOM KOMENTAR BIAR AUTHOR MAKIN BERKEMBANG.
JANGAN LUPA JUGA SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN AGAR SEMAKIN BANYAK YANG MEMBACA DAN AUTHOR MAKIN RAJIN NULISNYA.
Luvv,
Alifahmrn
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilusi Cinta [Selesai] ✓
Teen Fiction[REVISI] Ini bukan kisah cinta 2 remaja yang berada si satu sekolah yang sama. Bukan pula kisah cinta yang selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Ini kisah cinta yang sedikit berbeda, namun ternyata ada pula yang mengalami nya. Semua yang ku p...