Hari ini Sabtu, kebetulan aku tidak sekolah. Hari ini juga Kaevan pulang dari Bandung.
Tilung..tilung..
Sepertinya ada yang menelponkuSharen
"Iya hallo Ren ada apa?"
"Kamu sibuk enggak Sha sekarang?"
"Enggak Ren. Memang ada apa?"
"Temenin aku ke Jogja Expo Center. Kamu siap siap dulu 15 menit lagi. Aku jemput. Mau ya Ren, pliss" pinta Sharen
"Iya Ren. Tapi kita mau ngapain ke JEC? Pasti kamu mau beli Es Cendol kesukaan mu ya?" Tanyaku.
"Udah lah. Ku jelasin nanti pas di jalan. Pokonya buruan siap-siap nanti ku traktir Cendol deh sebelum pulang. Daaa"
Tuut..Aku lalu bersiap, mengambil cardigan warna abu-abu ku dan menyisir rambutku.
"Buk pergi dulu mau nemenin Sharen ke JEC bentar ."
"Mau ngapain ke JEC?"
"Nggak tau. Katanya nanti mau dijelasin di jalan. Paling cuma beli cendol."
"Yaudah. Hati-hati."
"Oke buk"Sharen sudah sampai aku lalu mengenakan helm dan naik ke motornya.
"Kita mau ngapain sih ke JEC?"tanyaku.
"Udah lah entar juga tau sendiri."jawab Sharen.
"Ih.. gimana sih. Katanya mau kasih tau pas di jalan."protesku
"Nanti aja pas di sana. Kalau ibu aku nelpon kamu bilangin kalau aku beneran pergi sama kamu."
"Iya ren."Jalanan kota lumayan lenggang, sekitar 20menit aku sudah sampai.
Sharen tak kunjung turun dari motor ia malah seperti sibuk mau menghubungi seseorang. Tak lama setelah itu seorang cowok menghadampiri kami. Ya, siapa lagi kalau bukan Fahza."Nih oleh-oleh boneka Doraemon nya."
"Makasih ya Za. Suka deh."
"Iya sama-sama. Yaudah aku buru-buru mau pulang. Kasihan bapak nungguin."
"Oke Za. Hati-hati ya."
"Iya. Daa.."
"Daaa... Oh iya Veesha, oleh olehmu tunggu aja kayaknya ada tuh boneka Keroppi." Kata Fahza sambil berjalan meninggalkan kami.
Aku hanya menganggap omongan Fahza angin lalu, karena aku tak terlalu berharap tentang hal itu. Bagiku Kaevan kembali dengan selamat sudah merupakan hadiah yang sangat teramat.
"Oalah jadi kamu mau ketemu fahza ya."
"Iya sha. Tadinya boneka itu mau diantar ke rumah tapi aku larang dia. Dari pada aku diomelin ibu aku."
"Kenapa nggak dititipkan ke Renald aja?"
"Renald nggak mau."
"Oh.."
"Yaudah yuk beli cendol dulu aku kan udah janji sama kamu."Es Cendol dawet ayu depan JEC memang juara. Takaran es, santan, cendol, mutiara, gula dan semuanya pas, jadi tak heran jika selalu ramai pembeli.
***
Malam harinya aku hanya bersantai sambil nonton TV dan kopi karena besuk hari minggu jadi aku males belajar. Ibu bapak dan kedua adikku pergi rumah bu dhe ku yang ada di dusun sebelah. Seperti biasa TV hanya sebagai temanku agar tak terlalu sepi, perhatianku tetap terarah pada HP ku aku terus scroll beranda BBM ku. Aku melihat status Renald dan ku komen aja biar agak rame nih HP
"Denger denger udah pulang? Mana oleh oleh buat aku?"
Tak lama kemudian ia menjawab
"Udah kubilang nggak ngasih uang saku nggak kebagian." Jawab nya.
"Ye.. aku temenmu juga gini gini nald. Ya paling enggak peyem 1 lonjor." Kataku.
"Apaan aku nggak beli peyem."
"Ya udah. Apa aja yang kamu beli aku mau." Kataku.
"Nggak ada Sha. Uang saku ku aja pas pas an." Jawabnya
"Yahh.. beneran nggak dapat oleh oleh apa apa dari Bandung nih."gerutuku.
"Jangan sok ngilang ilangin. Ntar ilang beneran tuh boneka Keroppi baru tau rasa."
"Emang gak dapet oleh oleh aku itu. Lagian apa apaan sih bawa bawa boneka Keroppi. Apa hubungannya sama oleh oleh dari Bandung? Orang gue beli ini boneka di Joga semua." Kataku.
"Oh jadi belum dikasih itu boneka." Kata Renald.
"Boneka apaan sih nald. Ga jelas banget sih kamu."
"Gini lho Sha, kemarin pas di mall Bandung Kaevan tanya sama aku boneka yang bagus itu bentuk apa, nah ku jawab aja Keroppi kan aku tau kamu suka banget Keroppi. Harus nya kamu terimakasih sama aku aku udah nyaranin yang terbaik buat Kaevan."jelas renald.
"Hah serius, emang boneka itu mau buat aku?"
"Ya kayaknya sih. Kemarin tak tanya buat siapa dianya nggak mau ngaku. Malu mungkin. Tapi Emang mau buat siapa lagi kalau bukan kamu masa dia mau main boneka sih."
"Ya kan di dunia ini nggak hanya ada aku aja nald. Jangan asal nyimpulin sendiri dong."
"Iya deh" jawabnya mengalah.Tentang boneka Keroppi itu ternyata Renald yang memberi tahu. Ternyata benar yang dikatakan Sharen dan Fahza, Kaevan membeli boneka Keroppi. Namun boneka itu entah untuk siapa. Apakah praduga mereka akan benar lagi? Atau memang hanya praduga asal saja. Tak ada manusia yang tau selain Kaevan sendiri.
Tilung.. tilung...
Ada panggilan masuk di HP Ku dan ternyata itu Kaevan
"Halo Van ada apa?"
"Gapapa cuma pengen ngobrol aja."
"Oh kirain ada apa. Udah pulang ya?"
"Udah Sha. Tadi pagi nyampe rumah terus langsung istirahat capek banget rasanya."
"Oh gitu. Ya kalau masih capek istirahat lagi aja dulu." Kataku
"Sekarang udah enggak. Tadi siang udah tidur sekitar 7jam."
"Astaga itu tidur apa training meninggal sih?haha" ledekku.
"Ya tidurlah. Bicara sembarangan."
"Enggak enggak bercanda."
"Eh.. maaf ya Sha."
"Maaf kenapa?"
"Aku nggak ngasih kamu oleh oleh apa apa. Aku males mau beli oleh oleh bawanya berat." Jelasnya.
"Iya nggak masalah. Yang penting kamu sampai rumah dengan selamat."
"Iya Sha. Yaudah aku dipanggil ibu aku. Good night Sha."katanya
"Night too."Ternyata tebakan mereka salah. Boneka Keroppi itu bukan untukku. Mungkin Renald juga salah memberi saran, bisa jadi orang yang mau diberi boneka itu tidak suka Keroppi. Mereka hanya mengada ada boneka itu bukan untukku. Hanya membuat aku berharap saja dan kini membuat ku penasaran untuk siapa boneka itu? Apa untuk wanita lain disana? Sudahlah tak perlu terlalu memikirkannya lagian aku juga bukan siapa-siapa nya.
Hallo readers..
Happy reading ya my micro readers. Ya walaupun nggak banyak pembaca selama author nggak buntu mikir insyaallah tetep dilanjutkan ceritanya.
Jangan lupa kasih VOTE YANG BANYAK YA!!! SHARE JUGA KE TEMAN-TEMAN KALIAN...
Kalau lebih banyak pembaca insyaallah author juga semakin semangat nulisnya :)
Oh iya ini author juga baru mikir cari cast buat novelnya biar ada gambaran visualisasi nya. Mungkin ada yang punya saran buat cast Kaevan?? Author udah coba cari tapi belum nemu yang sreg.
Luvv
Alifahmrn
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilusi Cinta [Selesai] ✓
Teen Fiction[REVISI] Ini bukan kisah cinta 2 remaja yang berada si satu sekolah yang sama. Bukan pula kisah cinta yang selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Ini kisah cinta yang sedikit berbeda, namun ternyata ada pula yang mengalami nya. Semua yang ku p...