Hidup itu mengalir mengikuti garis takdir. Kita manusia hanya menjalani, Tuhanlah sutradaranya. Mungkin waktu memang akan menjawab semuanya. Kali ini aku sudah bisa melupakan Mas Aldo. Aku sudah biasa saja ketika tak sengaja berpapasan di selasar, atau bertemu di kantin. Aku sudah bisa menetralkan rasaku untuknya.
Seperti saat ini aku sedang berada di ruangan yang sama dengan Mas Aldo, karena kami sedang persiapan Lomba Kompetensi Siswa. Mas Aldo menjadi juara pertama tahun lalu sehingga harus membimbing angkatan ku dalam lomba itu. Sebenarnya Aku sendiri tidak dibimbing oleh Mas Aldo karena kami beda jurusan, tapi kita berlatih di ruangan yang sama. Aku dan Mas Aldo kini masih akrab dan berteman baik, tidak seperti mereka-mereka yang bermusuhan setelah putus, katanya berteman dengan mantan itu menandakan kedewasaan.
"Gimana Sha udah siap buat lombanya?" tanya Mas Aldo.
"Udah lumayan."
"Kok lumayan sih, namanya belum yakin."
"Bismillah aja deh."
"Oke, pulang bawa piala ya, biar sekolah beli lemari baru. Itu yang di lobi kayaknya udah penuh."
"Iya Insyaallah, doain ya."
"Pasti dong."
***
Sore ini sepulang dari lomba LKS Akuntansi, tiduran di atas ranjang.
Clung..
Notifikasi ponselku berbunyi aku lalu meraihnya dari meja samping tempat tidurku.
Beautiful Genk
Nova : Gimana Sha lombanya?
Alhamdulillah lancar
Sharen : Menang kan?
Menanggung malu wkwk
Sharen : Ih serius Sha.
Alhamdulillah juara satu.
Nova : Wah... selamat, habis ini makan-makan
Sharen : Selamat Sha, kamu beneran temenku
Makan di rumah masing masing.
Maksudnya kalau aku nggak menang kita nggak temenan?
Sharen : Temenan juga sih, hehe. Besuk ulangan bahasa Inggris Sha. Jangan lupa belajar.
Serius Ren? Materi apa? Duh udah tiga kali nggak ikut mepel nya lagi.
Nova : Materi baru tentang surat lamaran itu.
Yaudah deh aku belajar dulu nggak mau langganan remidial lagi.
Setelah itu aku lalu meraih buku paket ku malas, baru saja otak mau istirahat dari tumpukan materi lomba akuntansi dan uang miliaran yang tak ada wujudnya itu Bu Guru bahasa inggis malah berulah bikin acara ulangan. Aku yang dulu selalu ikut pelajaran Bahasa Inggris saja selalu remidi saat ulangan, apalagi sekarang aku sudah tidak ikut tiga kali pertemuan. Jujur saja dari semua mata pelajaran sulit, menurutku hanya bahasa inggris yang paling sulit dimengerti. Setiap aku belajar bahasa inggris rasanya semua seperti percuma, sekarang belajar ini besuk kata-kata yang keluar pasti beda dan lagi-lagi aku tak tahu artinya. Rasanya aku ingin menelan kamus itu jika bisa membuatku paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilusi Cinta [Selesai] ✓
Teen Fiction[REVISI] Ini bukan kisah cinta 2 remaja yang berada si satu sekolah yang sama. Bukan pula kisah cinta yang selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Ini kisah cinta yang sedikit berbeda, namun ternyata ada pula yang mengalami nya. Semua yang ku p...