Panna Cotta Girl

Chapter 13 (Spin Off)

Sabtu, 17 April

"Aku sedang di taman bermain bersama Nam Joon oppa, lalu tiba-tiba aku mengingatmu saat melihat bianglala."

"Benarkah? Jadi kau sedang bersenang-senang?"

"Ya. Apa yang sedang kaulakukan sekarang, chef?"

"Memcoba resep baru. Jangan merepotkan kakakmu dengan menaiki wahana ekstream."

"Nam Joon oppa sangat menyukai permainan ekstream, jadi kau tidak perlu khawatir. Lagipula aku tidak suka merepotkan orang lain, kecuali dirimu."

"Aku tidak pernah merasa direpotkan."

"Benarkah? Kalau begitu aku akan memikirkan cara lain agar kau merasa repot."

"Akan kutunggu kalau begitu dan selamat bersenang-senang."

"Baiklah, semoga resep barumu berhasil."

"Dan Gadis Mantan Commi,"

"Ya?"

"Aku senang kau menelponku lagi. Sering-seringlah menelpon atau jawablah teleponku."

"Baiklah."

+++

Selasa, 20 April

"Sudah larut malam, kau belum tidur?"

"Belum, ada apa menelponku?"

"Hanya iseng, aku baru pulang ke apartemen dan berencana meninggalkan pesan di mailbox-mu, tetapi ternyata kau belum tidur. Aku senang akhirnya kau menjawab telponku."

"Kau senang hanya karena hal sekecil itu? Lucu sekali. Oh ya, apa laki-laki menyukai cokelat?"

"Kupikir laki-laki lebih menyukai vanila, memangnya kenapa?"

"Aku sedang mencari resep kue, besok ulang tahun ayahku. Kalau begitu aku akan membuat kue vanila saja."

"Hubunganmu dengan mereka semakin membaik?"

"Sangat baik. Aku juga sering mengobrol dengan Ayahmu. Sebentar, nah ini dia resepnya."

"Sudah selesai menyalin resepnya?"

"Sudah."

"Pergilah tidur sekarang."

"Baiklah, selamat malam, chef."

"Selamat malam."

+++

Kamis, 22 April

"Aku sedang belajar bahasa Korea bersama kakakku."

"Benarkah? Apa kau sudah menguasainya?"

"Sedikit."

"Kalau begitu aku ingin mendengarnya."

"Annyeonghaseo!"

"Hanya itu?"

"Annyeong, pabbo namja!"

"Kalau kau ingin mengejekku, carilah bahasa yang tidak kumengerti. Kau cari mati, ya?"

+++

Sabtu, 24 April

"Apa kau sedang mencoba resep baru?"

"Tidak, aku sedang di luar. Aku sedang berada di kedai Okonomiyaki."

"Ahh! Kau sedang menggodaku, ya? Aku benar-benar merindukan Okonomiyaki."

"Kalau begitu cepat kembali kemari. Kau berjanji akan mentraktirku Okonomiyaki di kedai langgananmu, kan?"

"Kalau begitu tunggu aku pulang dan aku akan mentraktirmu sepuasnya."

+++

Minggu, 25 April

"Bukankah ini sudah satu bulan? Kau tidak kembali ke Jepang?"

"Aku memutuskan untuk tinggal lebih lama."

"Kalau begitu kapan kau pulang?"

"Awal bulan nanti, kenapa?"

"Ada seseorang yang merindukanmu."

"Siapa?"

"Taehyung."

"Hahaha, kalau itu aku tahu. Lalu bagaimana denganmu, chef? Apa kau merindukanku?"

"Eumm..., mungkin."

tut... tut... tut...

+++

Kamis, 29 April

"Aku sedang berkencan dengan seseorang."

"Yang benar?"

"Benar."

"Dengan siapa? Kakakmu, Nam Joon?"

"Bukan, aku berkencan dengan pria tampan."

"Siapa?"

"Ayahmu. Hihihi."

"Ck! Tidak lucu."

"Aku mengajak paman mencari sesuatu untukmu dan Taehyung, kami memutuskan untuk membeli ginseng dan suvenir untuk Taehyung juga beberapa untuk Ryouta. Tetapi paman tidak tahu apa yang kausukai, jadi kau mau apa dariku?"

"Kalau kukatakan aku ingin kau cepat kembali ke Jepang, bagaimana menurutmu?"

"Tidak masalah, aku akan pergi sekarang juga. Asal kau membayarkan tiketku, bagaimana?"

"Apa kau sedang berusaha merampokku secara halus?"

"Sedikit."

"Tidak lucu."

"Aku sedang tidak bercanda, chef. Serius, kau mau oleh-oleh apa dariku?"

"Apa saja tidak masalah bagiku."

+++

Jum'at, 30 April

"Besok kau akan pulang?"

"Ya."

"Apa kau sedang berkemas sekarang?"

"Tidak, aku sedang jalan-jalan bersama keluargaku dan ayahmu."

"Bukankah menyenangkan? Mengapa nada suaramu terdengar sedih?"

"Aku sangat ingin melihat bunga sakura berguguran di sini, tetapi sepertinya belum saatnya."

"Kau bisa melihatnya di Jepang, aku bisa menemanimu kalau kau bersedia."

"Mengapa aku harus tidak bersedia?"

"Karena kita..., jadi kau mau pergi bersamaku melihat bunga sakura berguguran di Jepang?"

"Ya, ayo pergi."