Chapter 5

581 70 8
                                    

Jin bergerak gusar di mobilnya. Hari ini adalah akhir pekan dan ia memutuskan untuk mengganti acara bepergiannya ke Distrik Jiyugaoka yang batal akhir pekan kapan hari itu. Satu kantung cokelat dari Lin's sudah bertengger manis di samping jok mobilnya untuk Runa yang beberapa hari ini tidak pergi ke restoran. Ia ingin memancing Runa agar ke restoran dengan cokelat, karena Jin benar-benar merindukannya.

Jiyugaoka adalah tempat yang menyenangkan, sampai akhirnya ia melihat gadis mantan commi itu juga sedang berkeliaran di Jiyugaoka. Awalnya Jin memergoki gadis itu kembali pergi bersama Takahashi Hiro, lalu kemudian setelah Hiro pergi Sojung menunggu beberapa saat di stasiun Jiyugaoka dan bertemu seorang pria tua berkebangsaan Eropa yang Jin perkirakan berusia akhir enam puluhan. Jin nyaris memuntahkan sarapan paginya saat gadis itu mengaitkan tangannya dengan manja pada orang tua itu dan berjalan memasuki Cafe & Cake Mozart.

Dan dengan tololnya Jin juga mengikuti gadis itu masuk kedalam.

Seperti yang sudah-sudah, selalu ada adegan suap-menyuapi. Jin melotot ketika pria tua itu mencium kepala Sojung dengan sarat kasih sayang, buru-buru ia mengeluarkan ponselnya dan langsung mengambil gambar. Taehyung harus tahu bahwa gadis itu bukan gadis baik-baik, sebelum laki-laki itu benar-benar menyukai si gadis mantan commi itu.

+panna+cotta+girl+

Kim Taehyung bukannya tutup mata dengan apa yang terjadi, ia tahu ada sesuatu yang aneh dengan Jin dan Sojung.

Kalau Sojung, ia bisa memahami mengapa gadis itu marah atau bahkan benci pada Jin. Tetapi untuk Jin, Taehyung benar-benar butuh alasan yang tepat hingga chef kepala itu bisa bersikap cukup brengsek pada Sojung tempo hari di dapur. Taehyung bahkan memergoki kejadian kemarin saat Jin menahan tubuh gadis itu di pintu dapur dan mengatakan Sojung murahan. Juga insiden di hari ulang tahun Sojung saat ia menyuruh gadis itu mengantarkan panna cotta untuk Jin.

Taehyung mengerutkan keningnya lalu menatap kearah Jin yang kini sedang berteriak menyebutkan pesanan pelanggan sambil mengaduk-aduk sesuatu di atas pan. Jam makan siang hari ini benar-benar sibuk. Tidak seperti biasanya, pesanan hari ini sangat banyak. Sampai-sampai Jin harus memasak beberapa menu pesanan dan ia juga ikut membantu membuat menu yang bisa ia buat.

“Meja empat Beef Bourguignon dan Cassoulet, meja tiga belas Gratin Dauphinois untuk dua orang dan satu Soupe a l’oignon. Meja tujuh paket lengkap makanan Jepang.” Jin berteriak lagi untuk kesekian kalinya.

Annoncee! Tiga poached salmon untuk meja sepuluh, Ris de veau untuk tiga orang di meja empat, meja lima belas dua foie gras. Domburimono dan beurre blanc untuk meja tujuh belas, meja dua puluh sukiyaki dan dua cruditees.” Sambil mengerjakan apapun yang sedang dikerjakannya, Jin kembali membacakan pesanan. Sesekali mencicipi makanan yang datang ke mejanya lalu mengantarkannya ke jendela penghubung.

Chocolate Mousse, Souffle dan Creme Brulee untuk empat, satu dan dua!”

Taehyung dengan sigap menyiapkan pesanan pelanggan, sementara ia meninggalkan Escargot yang baru beberapa menit ia panaskan.

Bon, chef!” Sahut Taehyung.

“Takao coba lihat buncis untuk garnish, pastikan hasilnya renyah! Tidak, Izumi, tunggu satu menit dan coba balik sekali lagi daging itu,” Kata Jin lalu menatap satu-satunya koki perempuan didapur. “Shiraishi kalau kau tidak terlalu sibuk lihat Escargot yang Taehyung tinggalkan. Dan Shinji, ulangi pekerjaanmu! Masih ada waktu untuk mengulangi semuanya.”

Keadaan dapur yang sibuk terus berlangsung hingga beberapa saat kemudian, orang terakhir yang membawakan menu makanan tentu saja Shinji dan Taehyung. Jin menatap dua kokinya lalu meraih menu makanan yang dibuat Shinji terlebih dahulu. Kemudian saat Jin akan mengambil dessert yang dibuat Taehyung, seseorang dari balik pintu dapur toko roti bersuit lalu berbisik, “Taehyung, kau sudah selesai? Ibuku sudah datang dan menunggu dari tadi.”

Panna Cotta GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang