Sojung mencebikkan bibirnya kecewa sambil menggulirkan laman blog berisi resep-resep pastri dengan cepat tanpa benar-benar memperhatikan isinya. Ia menghela napas lalu berguling-guling tak jelas di atas tempat tidurnya. Satu jam yang lalu, Jin menghubunginya dan mengatakan dengan nada kecewa bahwa rencana mereka untuk berburu mizu shingen mocha terpaksa dibatalkan.
“Ada sesuatu yang mendadak harus kuurus hari ini,” kata Jin pelan. “Kau tidak masalah, kan?”
Sojung membalas setelah menggelengkan kepalanya secara reflek. “Tidak apa-apa, dari caramu bicara sepertinya hal yang perlu kau urus adalah sesuatu yang penting.”
“Eung… ya, itu penting,” balas Jin lalu meringis pelan.
“Ya sudah, tidak masalah,” sahut Sojung mencoba untuk mengerti.
“Bagaimana kalau kita menggantinya minggu depan?” tawar Jin secara tiba-tiba.
“Baiklah, lagipula yang penting masih dalam waktu musim panas.”
“Kalau begitu sampai jumpa nanti.”
“Ya.”
Jin mungkin mengganti rencana mereka agar ia tidak kecewa, tetapi Sojung tetap saja merasa kecewa karena di minggu pagi pada awal musim panas, ia harus menghabiskan waktunya sendirian dan terlalu gengsi untuk meminta Taehyung datang ke rumahnya setelah kejadian kemarin.
“Tetapi apa salahnya mencoba? Mengapa aku jadi merasa tidak enak padanya?” gumam Sojung.
Sojung lantas mengeluarkan laman blog, mengotak-atik ponselnya sebentar dan mencoba menghubungi Taehyung.
“Ada apa, So-chan?”
“Apa kau punya waktu, Taehyung? Bisakah kau datang ke sini? Kita bisa menghabiskan akhir pekan dengan membuat pastry?”
“Baiklah, aku akan sampai dua puluh menit dari sekarang.”
Pada akhirnya Taehyung datang lebih lambat dari janji yang dibuatnya sendiri hari itu, tetapi Sojung tidak mengatakan apa pun karena atmosfer di antara mereka mendadak berubah agak canggung, Sojung tidak tahu mengapa mendadak Taehyung berubah menjadi lebih pendiam dibanding sebelumnya.
Apakah ada sesuatu yang salah yang telah terjadi tanpa ia ketahui sebelumnya?
+++
Taehyung merasa pikirannya hilang seketika usai mendapatkan telepon dari Sojung. Pertama kali ketika ia melihat nama gadis itu tertera pada layar ponselnya, ia langsung bangun dari kegiatan berbaringnya dan duduk tegap. Setelah Sojung mematikan sambungan, ia masih bertahan di atas ranjangnya lalu mengedip-kedipkan mata dengan pandangan yang nyaris kosong seperti orang idiot.
Apa katanya tadi? Datang ke rumah dan menghabiskan akhir pekan bersama? Lalu bagaimana ia menjawabnya tadi? Taehyung yakin ia menyebutkan sesuatu tentang dua puluh menit.
Astaga!
Setelah menemukan kesadarannya, Taehyung melirik ponselnya untuk memastikan waktu. Sebenarnya Taehyung tidak tahu harus bersikap bagaimana pada gadis itu, ia belum memutuskan apa pun sejak percakapannya dengan Jin kemarin malam berakhir. Kalaupun harus mengambil sikap, Taehyung akan memutuskannya besok.
“Tetapi anggap saja aku sedang beruntung,” gumamnya dan beranjak untuk bersiap-siap.
Saat ia sampai, Sojung menyambutnya dengan senyum normal yang biasa gadis itu perlihatkan untuknya, tetapi anehnya bagi Taehyung senyum itu sukses membuatnya agak grogi sekaligus sedikit salah tingkah kali ini. Karena ia masih tidak tahu apa yang harus ia lakukan, jadi ia hanya mengangguk dan masuk setelah dipersilakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Panna Cotta Girl
FanfictionCast : - Kim Sojung (Sowon) - Gfriend - Kim Seok Jin (Jin) - BTS - Kim Taehyung (V) - BTS Sinopsis : Jin menatap Sojung dengan kening yang mengerut. "Untukku mana?" "Dari awal aku tidak berniat memberikanmu jatah. Aku tidak akan pernah membiarkanmu...