Seperti biasa, Jihoon dengan seragam + almameter sekolah berjalan menuju lorong mading.
Dengan pin osis melekat di almameternya, dengan gampangnya Jihoon masuk ke dalam ruang ekskul radio yang sama sekali belum di pakai.
Baru jalan ekskulnya waktu selesai uts. Maka dari itu, Jihoon memeriksa ruangan tersebut terlebih dahulu. Datang pagi-pagi nggak ada yang ganggu.
Ujian juga mulai jam setengah delapan. Dan sekarang masih jam setengah tujuh. Masih satu jam lagi.
Jihoon hanya menatapi sekeliling ruangan ekskul radio. Jujur, semua ruangan di sekolah ini sudah pernah di masukin Jihoon semua.
Sampe kantor pribadi komite pun, pernah di masukin Jihoon. Ruang kontrol cctv, lab pribadi bu Yoona, udah di masukin Jihoon semua.
Kecuali satu ruangan. Ruangan ekskul Jurnalistik. Gimana Jihoon mau masuk, pintu ekskulnya aja pake pintu baja, mesti pake sidik jari masuknya.
"Jihoon?" sontak Jihoon menghadap sumber suara.
"Hyunjin?" Jihoon segera mendekat ke arah wanita yang di panggil Hyunjin tersebut.
"Sori masuk nggak izin" ucap Jihoon lalu tersenyum tipis.
"Nggak papa kok, lo punya kuasa juga buat masuk" Hyunjin kembali tersenyum.
"Betewe panggil Rina aja, ntar bingung lo" ucap Hyunjin sambil tersenyum tipis. Mengingat anak baru kelas Jihoon namanya juga Hyunjin.
"Iya" jawab Jihoon sambil mengangguk pelan. Canggung pake banget.
Hyunjin sudah mulai nyusunin buku-buku di rak yang masih kosong. Sedangkan Jihoon nggak tau mau ngapain.
"Duduk Hoon" Hyunjin tersenyum tipis tanpa melirik Jihoon.
Dengan langkah yang cepat, Jihoon segera duduk di sofa.
"Ada apa ya Hoon?" ucap Hyunjin. Membuat Jihoon mengerutkan dahinya.
"Maksud gue, kenapa kesini?" ucap Hyunjin lalu duduk di kursi depan alat-alat untuk radio.
"Oh itu, cuma mastiin aja, mana tau ada fasilitas yang nggak lengkap." Jihoon menatap Hyunjin yang kini sudah sibuk menatap sekeliling ruangan.
Sedangkan Hyunjin hanya mengangguk.
Kembali canggung. Sekarang Jihoon sudah ngeluarin buku bahasa Indonesia yang bakal jadi pelajaran yang di ujian kan nanti.
Sedangkan Hyunjin hanya memainkan hapenya saja, mengscroll timeline instagramnya.
Begitu aja sampai jam sudah 7.16 a.m. Saking diamnya untung Jihoon nggak ketiduran.
"Jin, gue deluan ya" ucap Jihoon lalu bangkit dari duduk nya.
"Eh? Iya Hoon" Hyunjin melirik Jihoon yang sekarang sudah keluar dari ruangan.
Jihoon langsung mencari ruangan ujiannya, ruang 4.
Maklum, ketua osis nggak perlu repot desak-desakan di depan mading buat ngacari ruangannya.
Toh, Seonho yang tukang ngacak ruangan kelas IPA bakal ngasih tau. Walau Seonho nggak ngasih tau seruang sama siapa aja.
Nggak lama, Jihoon sudah berada di depan pintu ruang 4. Dengan cepat Jihoon membuka pintu kelas tersebut.
Dan sontak Jihoon membulat kan matanya. Gila si Seonho.
Di pojok kelas sudah ada Taeyong Ariffin, Seungwoo Devijco, Taehyung Husnul Fathoriq, Nadzif Akhdan Wonwoo, Yuta Abdi Maulana, Minhyun Ar-Razi dan Fatih Doyoung Malika yang lagi ngogan (ngobrol ganteng).
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]together; 99-02L
Fanfictionkalau kata orang dulu, masa sma itu masa yang paling enak selagi berstatus pelajar.