Semenjak jisung ngungkapin lagi isi hatinya di bali, waktu liburan semester jisung wahyu cuma bener-bener diem dan kadang bengong sendiri waktu di padang.
Selama liburan panjang jisung sekeluarga liburan ke kampung halaman mamanya dan kebetulan ngajak seungmin sama hyunjin.
Waktu bantuin kakeknya jisung, seungmin sama hyunjin cuma bisa geleng-geleng nggak jelas. Si jisung cuma diam, bengong sambil ngambilin cabe dari pohon.
Sama kaya sekarang, jisung lagi duduk di pojokan kantin bareng sanha yang tiba-tiba datang sambil makan kacang.
Ya mau nggak mau, jisung harus ngajak sanha ngomong dong?
"Lu napa sih? Seungmin udah mikir buat bawa lo ke rs tau nggak" sahut sanha sambil melempar kacang ke arah jisung dengan gitar di sampingnya. Entah untuk apa.
"Hah? Napa napa?" jisung kini menatap sanha sambil menerjab kan matanya.
"Babi dasar" cemberut sanha, "lo kenapa sih? Kaya orang sakit tau nggak"
"Kepiran aja gitu"
Sontak sanha mengerutkan keningnya. Hah? Kepikiran? Seorang jisung wahyu bisa kepikiran? Bokap dia dirawat di rs karena dbd dia masih bisa nyebat, sokin, ketawa-ketiwi sana-sini, masih malakkin guanlin.
Jisung wahyu itu nggak pedulian orangnya. Dan sekarang dia bilang lagi kepikiran?
Yang bener aja?
Sanha hanya menggeleng lalu memakan kacangnya kembali.
"Kepikiran apaan? Minju?" sahutnya asal.
Sanha menyahut asal, tapi bukan asal-asalan untuk pemuda kurus satu ini. Kini giliran dirinya yang menatap sanha kaget. Sanha tau dari mana?
Anak vapes taunya hubungan minju sama jisung sudah kandas sejak semester dua kelas 10. Tapi kenapa sanha bisa saja menyebut nama gadis yang lebih dari 2 tahun singgah di hati jisung?
"Lo apaan ha?" jisung kini menatap sanha tajam.
"Hah? Gue apaan? manusia lah anjir, apaan lagi coba?" sanha kini ikut mengerutkan dahinya.
"Bukan, bukan" jisung mengayunkan kedua tangannya menandakan bukan, "lo tau dari mana gue mikirin minju?" tanyanya.
"Ya, emang dasarnya elo suka mikirin minju kan? Pulang dari bali elu kaya orgil kata haechan" sanha kini kembali memakan kacangnya.
Dan tiba-tiba kedengaran suara petikkan gitar dari tengah kantin, ada changbin yang lagi mangku gitar terus ada yeonjung di sebelah nya, juga ada daehwi yang lagi bawa bungkus citato bekas seonho.
"Kuterima surat mu, dan ku baca, dan aku mengerti
Betapa merindunya, dirimu akan hadirnya diriku
Didalam hari-hari mu, bersama lagii"Suara khas dari yeonjung menggema di kantin, murid-murid lain sudah sibuk buat sg, ada juga yang nonton in, ada juga yang dengerin sambil makan.
Jisung kembali menghadap ke depan, dan sanha sudah hilang saja dari pandangan. Jisung bengong lagi? Sampe dia pun nggak sadar sudah ada jeno, sama sanha yang gabung 'ngamen' disana dengan gitar di pangkuan masing-masing. Pantesan sanha bawa gitar.
Dan sudah ada haechan juga yang duduk di meja tepat di dekat yeonjung.
Sesering itu kah dia bengong?
Kalau bener sesering itu, hebat banget yang namanya anniva minju niazka.
Bisa bikin orang hyper macem jisung jadi kaya orang sawan.
ㅡ
perpaduan suara Husky haechan dan suara strong smooth yeonjung, kedua pemuda ipa dan ips ini sibuk di pojok depan kantin dengan laptop di depan keduanya.
andika jaemin sampai hari ini masih ngebahas proposal bisnis barunya bersama chenle. maka dari itu, kini keduanya sibuk dengan laptop, kembali membaca proposal.
"Kirim aja udah ke PA lo" ucap chenle sambil menutup laptopnya. "Gue sih nggak masalah kalau sedikit kecil, tapi tiga tingkat kan yak?" sambungnya.
jaemin mengangguk, "gue kirim yak?" sahutnya.
"Kirim aja" chenle meraih botol minumnya, "gue deluan ke kelas" ucapnya lagi lalu berdiri sambil menenteng laptop dan botol air.
Dan ujung-ujungnya jaemin juga ngeliatin anggota band resmi angkatan mereka. Karena yang kemaren belum resmi.
Dengan dua vokalis, haechan saputra dan yeonjung ramadhani. Dua gitaris, adrilla jeno saputra dan sanha vani nesri. drummer, al changbin fayyad. Pianis jinyoung tracia mahesa, dan woojin fatwa sebagai bass.
Kini ketujuh remaja itu duduk di meja paling tengah, jeno, sanha main gitar. Begitu pula changbin yang kebetulan ikut main gitar. Sedangakan woojin sama jinyoung cuma mukul-mukul meja sesuai sama ketukan.
Mereka bawain lagu OST film the greatest showman, yang this is me.
Ya, bener sudah kaya konser mini. Bahkan pak jongdae sama pak jongin sudah ikut-ikutan teriak-teriak.
Balik lagi ke jaemin dengan laptopnya yang sudah ketutup. Jaemin ikut melantunkan lagu yang dinyanyikan haechan di tengah sana.
Nyanyiannya terhenti begitu melihat sekaleng nescaffe kini terletak di atas meja. Dengan segera ia menatap pemilik tangan tersebut.
Dan bener aja, lagi-lagi lovina yujinni arinna. Jaemin selalu berpikir, kenapa setelah kembali dari bali dia selalu di pertemuan kan dengan gadis di depannya?
Jodohkan?
Mungkin jaemin terlalu berharap.
Keduanya terdiam, tanpa ada yang berniat berbicara. Jaemin hanya menatapi sekaleng nescaffe yang kini sudah sedikit tergeser ke arahnya.
Nggak salah kan seorang gadis memperjuangkan kembali seorang pemuda? Karena nggak semua hal yang dimulai oleh seorang laki-laki.
Siapa sih yang terima di cium sama mantan sendiri? Nggak ada.
Maka dari itu, yujin berpikir, sampai kapan dia akan terus terjatuh ke dalam pesona seorang andika jaemin?
Karena dia sudah bener-bener jatoh ke pesona andika jaemin, nggak salahkan kalau dia memulai lagi?
"Nggak usah mulai," yujin mengerutkan keningnya, bingung menatap pemuda di depannya.
"Lo nggak usah mulai," sahut jaemin lagi. Di raih nya Nescafe tersebut, ditentengnya laptopnya lalu berdiri.
"Biar gue yang mulai"
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]together; 99-02L
Fanfictionkalau kata orang dulu, masa sma itu masa yang paling enak selagi berstatus pelajar.