3.1 Dilan?

159 10 0
                                    

Pria itu tampak berjalan dengan santai nya. Di pundaknya sudah ada tas biru tua yang sudah ia pakai sejak semester 2 kelas X.

Dengan kedua lubang telinganya yang ia tutupi dengan headset, pria itu memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana abu-abunya.

Walau seharusnya ia memakai almameter osis. Ia sama sekali nggak peduli sama notifikasi line dari Yoojung, yang ngeliat pria ini tidak memakai almameternya dari lantai 3 saat pria ini sedang berada di parkiran.

Bego emang. Tapi peduli apa? Toh Woojin anak osis, bajunya nggak pernah masuk. Terus juga belakangan ini Jeno sama Haechan ikut-ikutan ngeluarin baju.

Dengan seragam yang nggak masuk ke sela celana abu-abu, dan jaket khas yang selalu di pakai Dilan itu melekat di badannya.

Walau teman sekelasnya ada yang macem Dilan, tapi yang bener-baner mirip Dilan itu dari segi fashion nya ya pria ini, Sanha Vani Nesri.

Jangan sangka Sanha ngikutin gayanya Dilan. Kalau udah di tanya begitu, Sanha langsung jawab,

"Sori lur, dilan yang niru gue"

Ya, pria itu sudah bergaya seperti ini sejak smp kelas 9. Bahkan motornya mirip banget sama punya Dilan. Tapi punya anak satu ini sedikit lebih besar. Tapi ya, tetap mirip banget.

Apalagi sejak Sanha pindah rumah ke komplek belakang sekolah, pria ini nggak pernah lagi pake helm  ke sekolah. Dilan banget udah.

Kini, kaki pria itu membawa dirinya tepat ke lorong kelasnya di lantai 3.  Masih sepi. Cuma ada beberapa anak yang ada di lantai 3 ini.

"Pagi cuk" sontak Sanha menoleh ke kiri. Dan tampak Teguh Felix yang sekarang sudah tersenyum lebar.

"Nape lo?" ucap Sanha lalu kembali melanjutkan jalannya setelah Felix merangkulnya, membuat Felix ikut berjalan.

"Nyapa doang elah" sontak Felix menoyor pelan kepala Sanha, dan sontak mereka berhenti.

"Anjing! Sakit bego" ucap Sanha lalu menoyor kepala Felix.

"Ngantin lah, ada Jeongin"

Sekarang kedua pria itu kembali berjalan menjauhi lorong tersebut, dan segera menuju kantin.

Sesekali tersenyum saat beberapa orang menyapa mereka. Bahkan ada juga yang mulai ngegosip kalau Sanha anggota baru geng nya Felix.

"Wehhh, kemana bro?" kedua pria ini sontak menoleh ke kanan.

"Kuy lah kantin" ucap Sanha lalu sedikit mengedipkan matanya.

"Kuy lah, laper gue, traktir ya" sontak Sanha menatap kesal pria bernama Ahlul Hyunjin tersebut. Sedangkan Daehwi Yendra hanya terkekeh di sebelah Hyunjin.

Dan nggak sadar, hanya dengan bercanda ke empat pria itu sudah tiba di kantin, dan segera menghampiri meja yang sudah ada Agung Jeongin di sana.

"Wehh, sini duduk hwi" ucap Jeongin sambil menurunkan kakinya yang naik keatas kursi turun kebawah.

Dan jadilah kelima pria itu kini bercanda ria dengan teriakan teriakan tidak jelas dari Sanha dan Daehwi.

Bahkan saat soto masing-masing sudah datang, mereka masih bercanda. Nggak takut sama sekali dengan yang namanya keselek.

Hingga Sanha bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh dari meja tersebut, bermaksud membeli milo dingin.

"Eh eh!!" ucap Daehwi heboh sambil sesekali memukul lengan Jeongin.

"Ambil cuka ambil cuka ambil cuka" ucapnya lagi masih sambil memukul lengan Jeongin.

"Buat ape?" Hyunjin menyodorkan cuka yang ada di dekatnya ke Daehwi.

[1]together; 99-02LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang