***
Hari itu sebenarnya aku sangat lelah tetapi hanya hari itu saja waktu luangmu yang bisa kita gunakan untuk berlibur bersama. Apa boleh buat? Hatiku terus menyuruhku untuk terus bersamamu.
Hujannya deras, kamu berhenti sebentar sebelum mengantarku pulang. Membelikanku minuman hangat dan tempat yang nyaman untuk bersandar. Kamu bercerita banyak hal tentangmu dan aku atau hal yang tak ada hubungannya dengan kita. Aku ingin berlama-lama denganmu, mendengar suaramu atau sekadar bersandar pada bahumu. Nyaman sekali.
Tanpa disadari hari semakin gelap. Kamu memberikanku jas hujan manis milikmu. Memberikanku helm juga. Kamu sangat manis saat kamu marah padaku karena aku tak mau memakainya, aku merasa tak adil saja bila hanya aku yang memakainya. Apa boleh buat? Aku tak bisa melihatmu lama-lama berwajah sedih begitu. Malam itu kamu manis sekali.
Hujan itu terus berperang melawan aspal. Walaupun hujan begini dan jas hujan yang merepotkan ini entah kenapa rasanya aku masih ingin berlama-lama di atas motor ini. Memelukmu dan telapak tanganmu yang ikut memeluk tanganku. Terimakasih atas kehangatan yang sederhana itu.
Sampai di depan rumahku pakaianmu begitu basah akibat hujan. Ingin rasanya aku memelukmu menghilangkan rindu yang akan aku tempuh lagi ketika kita harus melawan jarak lagi dan berterimakasih atas perjuangannya. Tapi aku sangat malu untuk melakukannya. Jadi aku tersenyum saja. Rasa maluku sangat egois. Maaf ya.., aku tidak bisa memelukmu malam itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepada sang pencipta rindu
RomanceKepada siapa aku harus berbagi rindu ini, jika kamu saja enggan menjadi penadah rinduku lagi? Aku terlena pada cinta kasih yang kamu berikan tanpa tahu bahwa aku telah jatuh pada jurang yang salah. Kini harus ku berikan pada siapa rindu ini setelah...